23 : Nyentuh Mala = Mati

877 131 20
                                    

Hello epribadehhh, gimana kabarnya sehat?? harus sehat ya!! bentar lagi back go to scholl!! siapa yang engga sabar??
Btw btw just info, saat sekolah udah di mulai nanti syasya mungkin engga seaktif sekarang, tapi syasya usahain tiap minggu 3 kali up atau paling dikit 1 up, mohon di maklumi yang guyss. syasya libur aja kyk engga libur huhu. Semangat buat kalian jugaa, syasya sayang kaliann

Devil Boyfriend
Story By Syasya - Happy Reading

Byur

Rakha memejamkan matanya saat di rasanya air mulai membasahi jas hitamnya, matanya kemudian perlahan membuka dan mellihat siapa pelaku yang membuat dirinya basah.

"R-rakha, Maaf gue enggak sengaja." Rakha lagi lagi menutup matanya, menetralkan perasaan emosinya. Di tatapnya lagi sang perempuan berpakaian minim di hadapannya sekarang.

"Pergi."

"Hah?!"

"Pergi!!!" Rakha menaikkan notasi suaranya membuat semua orang yang dekat dengannya merasa terganggu, dan menoleh. Mala yang mengandeng Rakha pun terkejut bukan main, tangannya terulur untuk mengusap lengan suaminya tersebut.

"Cia, pergi gih." bisik Mala pelan di telingan Cia, perempuan itu segera mengangguk dan pergi dari sana dengan keadaan takut dan kepala yang menunduk.

Rakha menarik pergelangan tangan Mala ke arah mobil, saat Rakha ingin membuka pintunya Mala menahan Rakha.

"Rakh, kita aja belum ketemu Alvera loh." ingat Mala, membuat langkah dan apa yang menjadi tujuan Rakha terhenti. "Aku basah la."

Mala tersenyum mendengar suara Rakha yang berubah merengek kepadanya, dirinya tahu sekarang laki-laki itu ingin di manja saat emosinya telah dikuras habis di dalam sana.

"Kan ada jas ganti, ganti aja ya? Aku tunggu. Jangan pulang, nanggung." pinta Mala dengan mata yang berbinar, membuat Rakha harus menghela nafasnya. Dirinya tidak bisa menolak wajah imut di hadapannya.

Akhirnya Rakha mengangguk, dirinya melepaskan genggaman tangannya dari Mala. Kemudian mulai membuka pintu mobil hingga mencari keberadaan jasnya tersebut.

Rakha memang sangat suka membawa baju baju ganti untuknya dan Mala, takut ada hal yang sangat tidak menyenangkan terjadi seperti saat ini.

"Perasaan ku engga enak La." jujur Rakha sambil membenarkan jas yang sudah dirinya pakai, yang awalnya menggunakan jas hitam kini Rakha menggunakan jas berwarna abu abu, sungguh sangat berbeda dengan celana yang dirinya gunakan.

"Engga enak gimana sih? udah ayo!" ajak Mala sambil mengandeng tangan Rakha. Rakha melepaskannya kemudian mengalihkan tangannya ke pinggang Mala, merangkul perempuan itu dengan sangat possessive.

Akhirnya Rakha pasrah, dirinya kini menjaga Mala dengan cara menjaga Mala dengan tatapan sinisnya. Banyak para laki-laki menatap Mala dengan tatapan terpesona. Namun, lagi-lagi tatapan itu terhenti karena tatapan sinis dari sang pawangnya.

"Ayo ke Alvera!" kini tidak ada lagi hambatan, keduanya sekarang sudah berada di hadapan adik kelas mereka itu.

"Hallo Al."

"Hallo kak Mala, ka Rakha. Terimakasih yah udah datang ke acaranya Al, silahkan di makan." Mala tersenyum kemudian mengangguk.

"Maaf ya Al, Kakak enggak bisa ngasih barang. Cuman mentahnya aja." Alvera tersenyum, dirinya mengangguk. Ini bahkan lebih dari cukup.

"Harga barang apa coba yang mentahnya 20 juta kak?" Alvera terkekeh kemudian geleng-geleng kepala dengan hadiah yang di berikan Rakha dan Mala, setidaknya itu separuh dari modal yang dirinya keluarkan untuk acara ini.

Mala tersenyum, dirinya menatap Rakha yang lebih tinggi darinya dengan sedikit mendongak menatap wajah tampan laki-laki itu.

Melihat ekspresi Rakha yang sangat amat menyeremkan kepada laki-laki yang sedang berkumpul pada satu meja dengan melirik ke arahnya membuat Mala paham bahwa Rakha sedang dalam kondisi possessive sekarang.

"Ayo pergi." tidak ingin merusak kondisi hati Rakha, Mala segera menarik Rakha pergi dari sana. Menghampiri teman teman mereka.

Alin, Asyifa, Naura, Gibran, Irsyad dan Ariel yang juga di undang oleh Alvera.

"Kemana aja lo tong?" tanya Gibran saat kehadiran keduanya terlihat di bola mata mereka.

"Tang tong tang tong, lo kira Rakmal tong sampah?!" sulut Naura membuat Gibran cengengesan, dirinya tidak berani dengan Naura. Aura perempuan tu sangat badas di matanya.

Mala dan Rakha duduk di tengah tengah antara mereka, dengan tangan yang masih sama, setia di pinggang Mala. Merangkulnya secara possessive, mengatakan bahwa Mala hanya miliknya dan tidak ada yang boleh mengambilnya dari dirinya.

"Ni cowok atu kenapa La?" tanya Ariel penasaran karena sedari tadi ekspresi yang Rakha berikan sangat tidak bersahabat.

"Biasa." mereka semua mengangguk mengerti, hingga teman temannya pamit pergi untuk mengambil cemilan lebih dulu.

Tiba tiba ada dua cowok yang berasal dari meja yang sedari tadi menatap Mala mendekat, ikut duduk di meja mereka.

"Wow, cantik ya ternyata lo la."

Mereka adalah Adrian Alvares dan Kevin Ardiansyah keduanya berasal dari kelas sebelah, tepatnya masih seangkatan dengan Rakha Mala.

Mala diam, dirinya semakin mendempetkan badannya kepada Rakha. Dan laki-laki itu ikur memperhatikan apa yang sedang kedua cowok aneh itu lakukan.

Mata Adrian secara terang terangan melirik bahkan memperhatikan lekuk tubuh Mala, membuat Rakha panas dan segera melepaskan jasnya

Menutup paha Mala yang agak terangkat roknya, "Mata lo di jaga anjing."

"Yah, di tutupin." desahnya kecewa, membuat Rakha semakin naik pitam mendengarnya.

"Jangan Anggep cewek gue murahan bajingan!!" Eakha mengebrak meja membuat ketiganya kaget, Rakha berdiri kemudian mengajak Mala untuk berdiri juga. Memakaikan jasnya kepada tubuh Mala hingga jas tersebut kebesaran di tubuh Mala.

Adrian dan Kevin ikut berdiri, mereka berdua tersenyum smirk. "Gue engga ada bilang begitu ya."

"Secara engga langsung lo ngatain cewek gue murahan dengan lo ngelirik lirik dia. Dia punya gue njing, jangan berani beraninya lo ngelirik dia atau nyentuh dia. Atau lo akan mati."

Adrian dan Kevin terkekeh sinis, apa katanya? Akan mati? "Kalo gue engga mau gimana."

Rakha mengepal tangannya, di tambah matanya semakin membola saat Mala berhasil di tarik oleh Adrian untuk mendekatinya. Mala yang tidak siap pun terhuyung.

"Bajingan! Jangan sentuh punya gue anjing!"

Mala di tarik kembali oleh Rakha, di sembunyikannya tubuh kecil itu di belakang tubuh kekar Rakha.

Bugh!

Serasa Mala aman, Rakha segera menghadiahkan Adrian bogeman membuat laki-laki itu tersungkur beberapa meter. Dia di bantu berdiri oleh Kevin.

"Gue ingetin sekali lagi buat lo, jangan berani beraninya lo nyentuh punya gue. Atau lo bakalan mati."

"Kita pulang." itu bukan ajakan, itu perintah yang tidak terbantah dari Rakha. Kalo seperti ini kejadiannya, apa boleh buat?? Rakha pasti tidak akan mengizinkannya lagi untuk mengikuti acara seperti ini walaupun bersama laki-laki itu sekalipun.

dasar possessive batinya.

Off

nahloh, possessive.. jadi dejavu sama duo possessive kan. Kalian udah meluk possessive boy? ayo peluk possessive bara juga, biar bisa meluk duo possessive. Syasya tunggu ya!!!

Possessive boy masih bisa di order di link bio syasya atau di @teorikatapubsliher @syawii._
start 89k!!

dan possessive bara masih open preorder sekarang!!! ayo ikutin selama preeorder di @ralafa.pubsliher @syawii
start 78k!!
https://s.shopee.co.id/4pv9Edw2Hx

Devil BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang