~8~

77 9 0
                                    

Seperti biasa mereka sekolah hari ini. Syukurlah Han sudah sembuh jadi dia bisa hadir kesekolah.

Mereka menjalani kegiatannya dengan lancar, hari ini mereka juga sangat bahagia karna pelajarannya sangat mudah.

Saat istirahat, Han, Felix, Seungmin dan Ayen mereka makan seperti biasa tapi bedanya mereka memesan menu yang berbeda.

"Hai semuaa." sapa Chan dengan senyumnya yang lebar.

Saat sedang makan, mereka di hampiri oleh Bang Chan dan Changbin. Han pun mempersilahkan mereka untuk duduk kebetulan dua kursinya juga panjang jadi muat untuk mereka semua.

"Yang lainnya mana kak?" tanya Han.

"Ohh, Lino ma Hyunjin. kalo Lino, dia tidur di kelas, kemarin tidurnya kemaleman. Kalo Hyunjin, noh di situ orangnya." tunjuk Bang Chan ke Hyunjin yang sedang berada di taman sekolah.

"Ohh gitu.."

Mereka pun mulai mengobrol, dan Felix hanya fokus melihat Hyunjin dari jauh karna penasaran kenapa dia duduk sendirian.

"Han, gue mau ke sana dulu ya," ujar Felix yang di balas oleh anggukan Han.

Saat sampai di taman, Felix melihat Hyunjin yang sedang menggambar bunga, gambarannya sangat bagus hingga membuat Felix terpukau.

"Eh Felix, dari kapan disini?" tanya Hyunjin. Sepertinya karna sibuk menggambar ia sampai tak sadar jika dihampiri oleh Felix.

"Baru kok, kak Hyun hobi gambar ya??" tanya Felix sambil menarik tempat duduk untuk ia duduki.

"Gak usah panggil kak kalo sama gue, toh juga umur kita sama kok. Oh ya, masalah gambar gue memang hobi, tapi gak sering juga si ngelakuin ini, cuman buat hilangin sedih ajaa." ujar Hyunjin.

"Sedih? Jadi kak, eh..lo.. lagi..sedih??" tanya Felix.

"Emm, bisa dibilang, tapi gak usah khawatir, tar juga hilang,"

"Ohh maaf ya gue gak tau, gue malah kesini ganggu lo, kalo gitu gue pergi dulu yaa."

Ketika Felix hendak beranjak dari duduknya, Hyunjin langsung memegang tangan Felix.

"Eh jangan pergi, disini aja dulu, kan gue dah bilang bentar lagi sedihnya ilang kok, bahkan udah hilang pas lo dateng."

Sebenarnya Hyunjin sangat senang karna ada orang yang menemaninya saat ini, karna ia mungkin saja bisa menangis saat itu. Jadi, karna ada Felix, ia pun bisa menahan nangisnya agar matanya tidak sembab saat masuk kelas.

"Gambar lo bagus yaa, btw dari kapan lo suka gambar??" tanya Felix memulai obrolan.

"Dari gue masih kecil, tapi waktu itu cuma bisa gambar orang lidi. Bukan cuma gambar kok, gue juga bisa lukis walaupun gak bagus bagus banget siih," jawab Hyunjin dengan wajah julidnya.

"Waww, keren keren, gue jadi pengen liat lukisan lo."

"Makanya mampir ke rumah Chan, disitu banyak kok lukisan gue yang gue pajang di dinding."

Mereka berdua mulai asik mengobrol, obrolan mereka sangat random, sampai sampai mereka mulai bergosip tentang sekolahan ini.

Selama mengobrol, tangan Hyunjin tetap bergerak untuk menggambar sesuatu, tapi ia masih bisa merespon obrolannya dengan Felix. Dan Felix juga sesekali melihat lihat taman sekolah yang sangat indah.

Kringg..

Bel masuk kelas sudah berbunyi.

"Ahh akhirnya selesai.." ujar Hyunjin sambil menyandarkan badannya.

"Selesai apa??"

Hyunjin pun menunjukkan sketchbooknya ke Felix.

"Wahh!, lo sketsain gue ternyata, bagus banget hasilnya Hyun.." puji Felix yang kegirangan.

Sedari tadi Hyunjin jadikan Felix untuk menjadi ide sketsanya, dan hasilnya sangat membuat Felix jadi senang.

Karna sangat bagus, Felix pun memfoto hasil sketsa Hyunjin untuk di simpan di galerinya.

"Makasih ya udah jadiin gue model sketsa lo," ucap Felix yang belum berhenti memasang senyumnya.

"Makasih juga ya udah mau temenin gue. Gue balik ke kelas ya, byee."

Mereka berdua pun kembali ke kelas masing masing, begitu juga dengan yang lain.

~~~

Bang Chan yang baru saja masuk, masih saja melihat Lino yang sedang tidur di bangkunya.

"Eh, No, bangun..udah masuk kelas nih," ujar Chan sambil menepuk nepuk punggung Lino.

"Em?? Huamm..dah masuk ya??" tanya Lino yang masih saja mengantuk.

"Bangun ah, makanya kalo tidur itu teratur, biar gak ngantuk di sekolah..ini nih ada roti, tadi di kasi sama Han, katanya buat lo, dia khawatir lo gak makan karna lo tidur pas di jam istirahat," ujar Chan sambil menyodorkan roti ke Lino.

Setelah mendengar itu, badan Lino langsung tegak dan mata Lino terbuka lebar. Jujur saja Lino masih ngantuk, tapi ia juga lapar karna belum sarapan.

"Mau apa nggak?? Atau kasi gue aja nih," goda Chan agar Lino kesal.

"Enak aja, lo kan udah makan. Lagian itu buat gue, sini rotinya," gerutu Lino.

"Inget, pas pulang lo harus bilang makasih ke Han."

"Tanpa lo suruh, gue juga udah tau kali," jawab Lino sambil mengunyah roti.

"Belagu banget nih anak." gumam Chan.

"Kenapah??"

"Enggak, lanjut aja makan sono, cepetan habisin, keburu guru masuk."

Mereka semua menjalankan hari mereka seperti biasa. Di Sekolah mereka belajar, istirahat, dan pulang. Dan hari ini Han dengan printilannya mulai membuka toko rotinya setelah beberapa hari mereka tutup.

~~~

Sekarang sudah malam, hawanya yang sejuk membuat semua orang di rumah tertidur dengan nyenyak, kecuali Lino. Mata Lino masih terbuka dan sedang duduk di kasur sambil melihat ponselnya.


Bundaa

Malam noo
Gimana sekolahnya, lancar?? Lino udah makan?

Malam juga bunn
Sekolahnya lancar kok bun, kek biasanya, Lino juga udah makan

Oh ya, kondisi ayah gimana bun??

Ayah gapapa no, cuma kata dokter ayah harus sering istrihat

Ohh, syukurlah kalo ayah baik baik aja..

Oh ya, dalam beberapa minggu ini ayah lagi ada pekerjaan di gedung deket sekolahmu, jadi kalau ketemu langsung abaikan saja ya

Iya bun, santai ajaa

Yaudah sekarang tidur ya, bunda udah transfer kamu uang buat makan. Bye anak Bundaa

Walaupun Lino tidak tinggal bersama orang tuanya, tetapi untungnya ibunda masih memperhatikan Lino karna dia adalah anak satu satunya. Ibunda juga tak jarang mengirim Lino uang agar Lino bisa memenuhi kebutuhannya.

Malam itu entah kenapa Lino semakin sedih setelah mengobrol dengan bunda lewat chat, ia pun berharap ia bisa pulang suatu hari nanti.

🧭

Best Friend, Forever?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang