~16~

64 11 0
                                    

Akhirnya, setelah tiga hari market day pun selesai.

Sebelumnya, saat giliran kelas 11 dan 12 yang berjualan, Chan, dan Lino harus menambahkan dua orang lagi dalam kelompoknya. Begitu juga Changbin dan Hyunjin yang juga menambahkan dua orang dalam kelompoknya.

Changbin dan Hyunjin mengajak Wooyoung dan Yeonjun untuk bergabung di kelompoknya. Setelah kelompoknya sudah terbentuk, mereka memilih untuk berjualan makanan gurih yaitu corndog, chicken pop dan juga minuman yaitu susu.

Setelah itu, ada Chan dan Lino juga yang menambahkan bambam dan jinyoung dalam kelompoknya. Mereka berjualan jajanan manis dan gurih.

Han, Felix, Seungmin dan Ayen membantu mereka semua di hari jualannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seminggu telah mereka lewati. Tak terasa bahwa sebentar lagi mereka akan merayakan tahun baru dan juga liburan.

Bulan ini adalah hal yang di tunggu tunggu oleh Felix dan Chan. Karna, mereka sudah merencanakan dirinya untuk pulang ke australia dan merayakan tahun baru bersama keluarganya.

Saat ini, mereka sedang berada di bandara untuk mengantarkan Chan dan Felix untuk pulang menggunakan pesawat.

Disini, mereka semua terlihat sedih, walaupun keduanya hanya dua minggu di kampung halamannya.

"Lix, lo jangan nakal ya," ujar Han sambil menepuk pundak Felix.

Felix pun memeluk Han, mereka memang terlihat sangat dekat. Seungmin dan Ayen pun juga ikut memeluk Felix. Mereka sekarang terlihat seperti teletubbies.

Chan hanya berdiri saja melihat ketiga sahabat lainnya malah diam tak berkutik tidak seperti Han dan yang lain.

"Gue tau lo pengen kayak mereka, tapi lo udah gede, jangan manja deh," Canda Lino yang membuat Chan semakin tak bersemangat.

"Kak Chan, hati hati yaa," ucap Ayen sambil memegang lengan Chan.

Chan yang tadinya tak berekspresi kini menjadi sangat bahagia karna ada yang mempedulikannya.

"Makasi yaa," ucap Chan.

"Intinya hati hati aja," ujar Hyunjin singkat.

"Iya, jangan lupa bawa oleh oleh pas pulang," tambah Changbin.

Chan dan Felix menaiki pesawat yang sama. Setelah berpamitan, sekarang mereka hendak masuk ke dalam bandara untuk pengecekan.

"Felixx, hati hati yaa," teriak Hyunjin yang melihat Felix sudah menjauh.

Hal itu membuat yang lain menutup muka agar tidak di anggap temannya.

~~~

Setelah mengantarkan Chan dan Felix, mereka juga pulang kerumah masing masing.

"Kalian bertiga kalo bosen di rumah main ke rumah Chan ajaa," ujar Lino yang berada di dalam mobil.

"Iya, nanti kita hamburkan semua barangnya," ketus Hyunjin.

"Okee, kapan kapan kita main ke rumah Chan yaa," ujar Han sambil melambaikan tangannya.

"Byee."

Lino, Changbin, dan Hyunjin sudah pulang ke rumah Chan. Dan Han, Seungmin, Ayen sudah masuk ke dalam rumahnya.

"Kira kira kak lix udah nyampe belum??" tanya Ayen.

"Belum lah, kalo udah nyampe dia pasti nelpon kok," ujar Han sambil merangkul Ayen.

Suasana rumah menjadi sepi walaupun sekarang hanya satu orang yang tidak ada di rumah. Mungkin, karna Felix terlalu banyak memberikan energi positif, jadinya orang yang berada di rumah merasa kangen padanya.

~~~

Bukan hanya Han, Seungmin dan Ayen yang merasa kesepian, karna Lino, Changbin dan Hyunjin juga merasa tidak ada yang mengurusnya lagi ketika Chan pulang ke australia.

"Daripada bengong, mending bantuin gue kerjain kerjaan rumah," pinta Lino karna melihat Changbin dan Hyunjin hanya melamun sejak tadi.

Changbin dan Hyunjin pun langsung menuruti perintah. Itu karna mereka sadar kalau mereka hanya menumpang di rumah Chan. Jadi, mereka juga harus meringankan beban Chan.

~~~

Setelah berjam jam di pesawat akhirnya mereka sudah sampai di tujuan.

Chan di jemput oleh keluarganya. Orang tuanya sangat senang melihat anak sulungnya sudah pulang. Begitu juga dengan adik adiknya yang langsung memeluk erat Chan karna terlalu bahagia.

Sedangkan Felix, dia hanya di jemput oleh ayahnya karna ia ingin memberi kejutan pada ibunya dan saudara perempuannya.

Mereka berdua mulai berpisah dari sana, dan pulang ke rumah masing masing.

~~~

Saat sudah sampai di rumah, Felix berusaha mengendap ngendap masuk rumah agar tidak ketahuan. Felix mencari tempat bersembunyi untuk memberikan surprise untuk ibunya dan kakak adiknya.

"Pah, habis kemana? Kok lama banget," tanya Rachel yang merupakan kakak Felix.

"Papa ada urusan di kantor," ujar papa berbohong.

Saat ini mereka sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam. Hal ini menjadi kesempatan bagus Felix untuk bersembunyi.

"Kak lix gak pulang ya?? Kan mau tahun baru," tanya Olivia dengan wajah yang muram. Olivia adalah adik Felix.

"Felix pasti pulang kok, dek. Tunggu ajaa," ujar Rachel.

"1..2..3,"

"BAA!!" Kejut Felix.

Alhasil ibu, Rachel dan Olivia sangat terkejut. Felix berhasil mengejutkan mereka, dan mereka masih shock melihat Felix yang tiba tiba muncul.

"KAK LIX?!"

Karna merasa terkejut, Olivia mulai memukul mukul Felix menggunakan sendok kayu sebagai balasan.

"A! Sorry sorry dek!" pinta Felix sambil meringis.

Agar berhenti Felix pun langsung memeluk Olivia, untunglah dia jadi luluh dan mulai menangis.

Sang ibu dan juga Rachel ikut memeluk Felix sebagai sambutan, walaupun sebenarnya mereka masih kebingungan.

"Kok.. gak kasi.. tau si?? Cicit Olivia membuat Felix terkekeh.

"Maaf yaa, aku sengaja gak kasi tau..soalnya mau buat surprise," kekeh Felix.

"Yaudah kalo begitu, syukurlah kamu pulang hari ini. Sekarang kamu mandi dulu habis itu makan ya," ujar sang ibu sambil mengusap surai anaknya.

~~~

Di rumah Chan, keluarga kecilnya kini juga sedang makan malam. Sang ayah dan ibu sudah menyiapkan banyak makanan untuk menyambut Chan.

Tentu saja Chan sangat senang melihatnya. Chan juga yang memakan paling banyak lauk, ibunya jadi sangat senang melihat anaknya begitu lahap.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🧭

Best Friend, Forever?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang