"Kak, ini kita mau beli apa aja?" tanya Han sambil mendorong troli.
"Ini, udah ada listnya. Ini juga buat tahun baru nanti malem," jawab Lino yang membuka buka catatannya.
Sangat banyak keperluan mereka, mulai dari Belanja bulanan hingga belanja untuk perayaan tahun baru.
"Gimana kalo cari barangnya mencar aja? Biar cepet pulang," saran Han.
"Oke, tapi jangan sampe kesasar ya. Kalo udah, nanti ketemu di tempat buah, oke?"
"Oke kak,"
Mereka berdua pun beralih ke tempat seusatu yang ingin dicari.
Han mencari rak demi rak untuk memenuhi list belanjaannya.
"Gak nyangka bakal segini," keluh Han.
Disisi lain, Lino juga sibuk mencari bahan bahan seperti daging, sayur, bumbu dan banyak lagi.
"Apa yang anak anak suka ya? Apa aja mau dimakan kali ya?" gumam Lino.
Setelah beberapa menit kemudian, Han sudah selesai dengan barang yang dibeli, ia pun menunggu di tempat buah. Han cepat selesai karna Lino memberinya list barang yang sedikit untuknya.
"Kak Lino, belum selesai ya?" gumam Han sambil menengok kesana kemari mencari keberadaan Lino.
"WOI APA APAAN NI?!"
Tiba tiba terdengar seseorang berteriak membuat seluruh pembeli menoleh ke sumber suara.
Termasuk Han yang kini melihat seseorang itu, karna berada tepat tak jauh di hadapannya.
"APA?! LO NANTANGIN GUE?"
Dua pria sedang beradu mulut entah apa yang membuat mereka seperti itu. Tak lama kemudian, karna kedua pihak sudah tak tahan mereka pun berkelahi.
Perkelahian itu membuat orang orang di sekitar panik dan berusaha melerai.
Mereka sangat kuat untuk menonjok dan memukul mukul lawannya, walaupun sudah dilerai mereka tidak menghiraukan. Dan tak disangka salah satu dari orang yang berkelahi membawa benda tajam berupa pisau.
Lino yang mendengar ada keributan langsung mendekat ke sumbernya. Ia menemukan Han yang masih menunggu tanpa berkutik, Lino pun menghampirinya.
"Han! Ini ada apa?" tanya Lino yang baru datang setelah berlari kecil.
Han terlihat mematung, ia tak bergerak sama sekali. Han memegang dadanya, nafasnya juga terengah engah.
"Agkh!"
Orang itu berhasil menusuk bagian perut lawannya dengan pisau. Tak lama kemudian lawannya pun terbaring lemas dengan bersimbah darah.
"Han! Lo gapapa?" tanya Lino sambil mengehantakkan tangannya ke punggung Han.
Semua yang berada di supermarket mulai berkerumun untuk mengehentikan tindakan kejahatan. Beberapa dari mereka mulai berteriak karna shock melihatnya, dan ada juga yang berteriak untuk mengehentikan perkelahian tersebut.
Dengan sekuat tenaga, Han bertahan agar anxietynya tidak kambuh di saat seperti ini. Han langsung terduduk lemas, ia sangat ketakutan dengan apa yang ia lihat.
"Han?"
"Gak kak..Han..gapapa.." jawab Han dengan suara lemah.
"Han mau ke toilet dulu ya." Han pun langsung berlari ke kamar mandi.
Brak!
Han membanting pintu toilet dengan keras dan langsung duduk di closet.
Han bukan sedang buang air kecil, melainkan ia ingin menenangkan dirinya dan menjauhkan dirinya dari keributan serta keramaian.
"Mama..papa..abang.." lirih Han sambil terus mencoba mengusap air matanya yang mulai menetes.
Cukup lama Han menenangkan dirinya di toilet. Setelah merasa tenang dan melihat kondisi sudah sepi, Han pun keluar untuk mencari Lino.
"Han, lo beneran gapapa?" tanya Lino karna terlalu khawatir.
"Gapapa kok kak," jawab Han sambil tersenyum.
"Lo..abis nangis?" tanya Lino dan hendak memegang wajah Han untuk memastikan.
Han sedikit menjauh, ia tak mau kalau dirinya ketauan menangis, itu sangat memalukan baginya.
"Ayo pulang kak, yang di rumah pasti udah nungguin," ajak Han untuk mengalihkan pembicaraan.
~~~
Di rumah, Changbin, Hyunjin, Seungmin dan Ayen sedang bermain ps bersama.
"Lino sama Han lama banget, ngapain sih?" dengus Changbin.
"Lo gak inget dia bilang mau beli bahan buat ngerayain tahun baru juga??" ujar Hyunjin.
"Ya tapi gak lama juga, gue dah laper nih," kesal Changbin.
Tingnung~
Lino dan Han sudah sampai di rumah. Mereka berdua membawa banyak belanjaan hingga kesusahan untuk membawanya.
Yang sedang bermain ps menghentikan permainannya dan membantu Lino dan Han untuk membawa belanjaan.
"Han, lo istirahat aja dulu. Kalo sarapannya udah siap, nanti gue panggil," ujar Lino dan dibalas dengan anggukan Han.
Han langsung menuju kamar Lino tanpa berbicara sepatah katapun kepada mereka.
"Kok lama banget?" tanya Changbin.
"Han kenapa?" tanya Seungmin.
"Gak usah banyak tanya, mending bantu gue masak," jawab Lino singkat.
One hour later
Tok tok
"Kak," panggil Ayen.
"Tidur ya?" gumam Ayen.
Karna menduga Han tidur, Ayen pun langsung masuk ke kamar.
"Bener, lagi tidur ternyata,"
"Kak, bangun Kak, sarapannya udah siap,"
"Hem? ....oke oke," jawab Han yang sudah terbangun.
Mereka berdua pun pergi ke dapur bersama.
Mereka semua mulai makan bersama. Hanya sedikit lauk yang dimasak sekarang, karna sisanya akan dibuat untuk merayakan tahun baru.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.🧭
Terimakasih untuk votenya gaiss ✨
lop you three thousand 💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend, Forever?
AléatoireDimulai dengan 4 anak sma yaitu Han, Felix, Seungmin, dan Jeongin yang saat itu sedang mpls. Pada saat mpls mereka bertemu dengan kakak kelas sekaligus osis yaitu Bangchan, Lee Know, Hyunjin, dan Changbin. 🏫 Happy Reading gais✨ Don't forget to vote...