jalan with enemy🙂‍↔️

22 13 4
                                    

15 menit berlalu,bel kembali berbunyi menandakan jam istirahat telah berakhir dan siswa siswi harus kembali masuk kelas.

Rhea,Arga dan Dezo sudah menghentikan permainan mereka untuk kembali kekelas masing-masing.

Kebetulan Rhea dan Arga berjalan berdua karena jalur kelas mereka yang sama dan tentunya ada jarak diantara mereka. " Kelas Lo matematika?"

Rhea menoleh kearah lawan bicaranya. "Maksudnya gimana?,bukanya di setiap kelas ada pelajaran matematika,Lo nanya yang bener dong,suara itu gak usah dihemat gak bakalan habis juga suara Lo ngomong Ama gue,beda kalo kita lagi debat bisa-bisa hilang suara Lo!"

Arga memutar bola matanya malas gadis di sampingnya itu seakan ingin menyalakan api perdebatan antara mereka. "Hari ini kelas Lo ada mapel matematika?"

"Terlalu cepat ulang!"

Arga mendengus kesal,tangannya gatal ingin menonjok kepala Rhea sekarang. "Nona Addina Rhea Alifa,apakah kelas anda hari ini ada pelajaran matematika?"

Rhea terkekeh kecil."Nada bicara Lo cocok buat jadi pengawal kerajaan inggris, nemenin raja Charles,"

"Kalo jadi pengawal hati Lo,boleh gak?" Tanya Arga sangat pelan masih bisa terdengar oleh Rhea samar.

"Lo ngomong apa,Arga. Hari ini kelas gue gak ada matematika?"

"Gue boleh nanya lagi?"

"Apa?"

"Kriteria cowok idaman Lo kek gimana?"

"Random banget,emang kenapa?"

"Gak nanya,aja"

"Spek cowok dunia Oren"

"1821?"

"Sembarangan Lo,gue gak baca itu belum cukup umur. Eh bentar,kok Lo tau kode itu? Lo penghuni dunia Oren juga?"

Arga mengangguk pelan,"gak-gak mungkin." Ucap Rhea menggeleng tak percaya.

Arga mengambil benda pipih serbaguna disaku seragamnya. Menekan kata sandi untuk membuka benda canggih itu. Dan ia menunjukan apl dunia Oren kepada Rhea.

"Udah percaya?"

Rhea menerbitkan senyum tipis dibibirnya lalu mengangguk pelan. "Berarti Lo salah satu cowok terlangka dimuka bumi."

Arga menautkan kedua alisnya. "Kenapa gitu?"

"Jarang ada cowok,yang suka dunia fiksi. Rata-rata cewek." Ungkap gadis itu. Sekilas matanya melirik wajah Arga dari samping.

"Lo baca cerita 1821?"
Arga menggeleng cepat, "enggak,perpus gue isinya teens semua."

"Are you sure?"

"Yeah,as you say underage. Lo 17 kan?

"Belum,masih 16?"

"Kok gitu,kalo 16 kenapa kelas XI harusnya kan masih kelas X."

"Mana,gue tau lah Arga. Lo kira gue yang daftar sendiri ke sekolah," mata gadis itu mulai memincing kearahnya.

merasa geli dengan ucapan Rhea, sontak Arga mengeluarkan tawa kecilnya,tawanya itu terdengar begitu renyah Ditelinga Rhea.

Percakapan terhenti,seorang gadis menghampiri Rhea. Sontak Arga dan Rhea berhenti. "Rhea,temenin aku ngambil buku bahasa inggris diruangan Bu Aelita,yuk tadi aku kelupaan buat ngambil pas jam istirahat. Kita keknya jamkos juga,guru nya lagi sakit" Pinta gadis itu

"Yaudah yuk,fina. Gue duluan ya Arga!"

Lelaki itu hanya mengangguk, ia menatap lekat tubuh dua gadis itu pergi, Rhea dan Fina.

Dear best friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang