Malam telah tiba, sesuai yang dijanjikan oleh bapak, keluarga harmonis itu pergi berbelanja lagi dan tersisa Rhea dirumah. setelah magrib tadi sampai pukul menunjukkan jam 9 malam mereka belum pulang, kemungkinan mereka akan menginap dihotel dan tidak pulang kerumah.
Gadis itu sudah siap dengan setelan longgarnya.Waktu telah menunjukkan pukul 9:12. Setelah memastikan rumah aman dan terkunci gadis itu berjalan menuju komplek rumah bunda Fitria.
"Assalamu'alaikum," gadis itu membuka pagar rumah, setelah menempuh perjalan kurang lebih 800 meter.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh," disana sudah ada Dezo yang sudah bersiap untuk berangkat dan wanita paruh baya disampingnya, bunda Fitria. "Rere kangen bundaaa!" seru Rhea sambil langsung memeluk wanita itu.
Bunda Fitria membalas pelukannya sambil tersenyum hangat. "Ayah mana, Bund?" tanya Rhea.
"Ayah belum pulang. Mungkin baru sampai jam 10 nanti."
"Boleh ya, Bund? Rere ikut Abang Dezo balapan?"
"Emmm, boleh nggak ya?"
"Boleh ya, Bundaaa, pliss!" Rhea merengek manja.
"Iya, iya, boleh. Tapi Abang jaga adiknya, ya!"
"Pasti, Bunda!" sahut Dezo mantap.
"Bunda, kami berangkat dulu ya, doain kami agar selamat." Pamit Dezo menyalami tangan bunda Fitria bergantian dengan Rhea juga menyalami wanita paruh baya itu.
"Iya, hati-hati ya. Rere niqob nya jangan lupa dipasang!"
"Siap Bunda!"
Gadis itu mengeluarkan Ducati Panigale V4 dari garasi. Ducati itu dibeli dengan uang hasil balapan serta keikutsertaan diri dalam event-event/turnamen berhadiah uang yang diselenggarakan didalam maupun diluar sekolah.
Ia sengaja meletakan Ducati itu di rumah ayah dan bunda. Karena jika ia meletakkan Ducati itu dirumah bapak dan ibu, pastinya Ducati itu tidak akan berumur panjang.
Sepanjang perjalan mereka berdua saling menyalip dan sesekali melakukan antraksi, walau memakai gamis itu tidak menjadi penghalang bagi Rhea untuk menunjukkan kebolehannya
Setelah menempuh perjalanan 3,2 KM. Dalam waktu 5 menit, tau lah anak motor(jangan ditiru ya, bahaya)
disebuah sirkuit yang megah, Rhea dan Dezo memarkirkan Ducati masing-masing ditempat parkir yang disediakan untuk pembalap.
"Yo, what's up Guys?!" Seorang lelaki tinggi menggunakan celana jaket jeans serta kaos oblong putih menghampiri keduanya dan TOS dengan Dezo.
"Salam dulu!" Tegur Dezo tegas
Lelaki itu cengengesan, "assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh," jawab Rhea dan Dezo serempak
"Sendirian aja nih?" Tanya Dezo
"Ya enggak lah, ada di arena. Gas kesana!" Ajak lelaki itu semangat
Mereka baru saja berjalan beberapa langkah,
"Eh, kalian baru aja diomongin, Panjang umur!" Celetuk lelaki dengan tinggi 176 menggunakan baju serba hitam, serta anting salib di telinga kirinya. Ia biasanya dipanggil Dipa"Nah ini lawan Lo pada, pas kan 2!" Lanjut Dipa menunjuk Dezo juga Rhea.
"Cowok semua nih gak ada ceweknya?" Tanya Dezo agak shock
"Gak ada, adek Lo lawannya ini, Dovano, adeknya Donovan, jadi Abang lawan Abang, adek lawan adek." Jelas Dipa
Mereka bersalaman satu sama lain terkecuali Rhea, saat Dovano ingin menyalami Rhea gadis itu sontak menangkup kedua telapak tangannya,(🙏 kek gini) tanda tidak ingin bersalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear best friend
Novela Juvenil"kita harus jadi besti selamanya, janji!" dua gadis kecil itu mengaitkan jari kelingking mereka membentuk sebuah ikatan janji sederhana. Namanya Addina Rhea Alifa dan Dayra Keanu Lyoza putri. mereka adalah dua sahabat yang selalu bersama sejak merek...