Runaway-Aurora
Malam harinya...
Jaegar berbaring di tempat tidurnya, menatap langit-langit kamar. Pikirannya melayang pada pertemuannya dengan Alyssa tadi sore.
Jaegar menghela napas berat.
Jaegar: Alyssa Kamila... Gadis itu benar-benar menarik perhatianku. Tapi, apa dia tahu apa yang sebenarnya tersembunyi di dalam diriku?
Jaegar mengambil ponselnya dan menatap nomor Alyssa yang baru saja disimpannya.
Jaegar: Aku memang memberinya kesempatan, tapi... Akankah dia sanggup menghadapi sisi gelapku?
Jaegar menghela napas lagi, lalu meletakkan ponselnya di meja samping tempat tidur.
...
Di ruang tengah
Jaegar sedang duduk di ruang tengah, ketika ayahnya tiba-tiba masuk dengan wajah marah.
Ayah Jaegar: Jaegar! Apa yang kau lakukan lagi hari ini, hah?
Jaegar: menghela napas Aku tidak melakukan apa-apa, Ayah.
Ayah Jaegar: Jangan bohong! Aku dengar kau membolos lagi dari sekolah dan ketahuan merokok di belakang sekolah.
Jaegar: menatap ayahnya dengan datar Lalu kenapa? Itu bukan urusanmu.
Ayah Jaegar: Bukan urusanku? Kau anak kurang ajar! Aku ingin kau menjadi anak yang baik, bukan berandalan seperti ini!
Jaegar: berdiri, mulai terpancing emosinya Aku bukan anak kecil lagi, Ayah. Aku bisa mengurus diriku sendiri.
Ayah Jaegar: Kau masih belum bisa mengurus dirimu sendiri! Lihat dirimu, selalu membuat masalah dan mempermalukan keluarga.
Jaegar: menatap ayahnya dengan tajam Aku tidak peduli dengan apa yang kau inginkan. Aku hidup dengan caraku sendiri.
Ayah Jaegar: memukul meja dengan marah Kau anak durhaka! Kenapa kau tidak bisa menjadi anak yang baik seperti yang aku harapkan?
Jaegar: mendengus Karena aku bukan anak yang kau inginkan. Aku tidak akan pernah menjadi anak baik-baik seperti yang kau mau.
Jaegar berjalan menuju pintu, mengabaikan panggilan ayahnya.
Ayah Jaegar: Jaegar! Kembali ke sini! Kita belum selesai!
Jaegar keluar dari rumah dan berjalan menuju taman belakang sekolah, meninggalkan ayahnya yang masih berteriak-teriak.
Di Taman Belakang Sekolah
Jaegar duduk di bawah pohon, menghela napas berat. Ia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.
Jaegar: bergumam Kenapa Ayah tidak bisa mengerti aku? Aku bukan anak baik-baik yang dia inginkan.
Jaegar menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia menatap ke langit, pikirannya melayang.
Jaegar: Aku hanya ingin hidup dengan caraku sendiri. Kenapa itu sulit sekali?
Jaegar menghembuskan asap rokoknya, matanya menerawang jauh.
Jaegar duduk sendirian di bawah sinar bulan, merokok sambil menatap langit malam.
Jaegar: Semua orang akan segera menyadari siapa diriku sebenarnya.
Tiba-tiba, ponsel Jaegar bergetar. Ia melihat ada pesan masuk dari Alyssa.
Alyssa: Kau dimana, Jaegar?
Jaegar merokok sambil membaca pesan Alyssa.
Jaegar: Aku sedang berada di taman belakang sekolah. Apa yang kau inginkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Behind The Shadows (End)
Teen FictionAlyssa Kamila, seorang gadis yang berani menentang arus, menolak cinta dari Varo, siswa tampan yang dipuja-puja sebagai dewa idaman sekolah. Alih-alih memilih Varo, Alyssa justru tertarik pada Jaegar, siswa misterius yang dikenal dingin dan dicap se...