18

1K 107 12
                                    

Nungguin ya😭sorry bgt habis tumbang sakit kebanyakan pikiran kayanya. Hiks, tapi untuk menebusnya Chapter ini kupersembahkan buat kalian. VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK BAGI YANG GAK SABAR KELANJUTANNYA!!!! 😡👊

 VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK BAGI YANG GAK SABAR KELANJUTANNYA!!!! 😡👊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekhem

Ketiga manusia yang asyik berghibah itu sontak menaikkan pandangan mereka. Revina nyengir lebar sembari menarik lengan putranya untuk duduk bersama.

"Udah selesai?" Tanya Revina hanya dibalas anggukan kepala.

Kecanggungan yang tiba-tiba membuat Prasasti tidak nyaman dan hendak berdiri namun dicegah langsung oleh Leon.

"Mau kemana?" Tanya Leon membuat Prasasti kebingungan. Sama seperti Revina dan Kenzio yang memasang wajah penuh selidik saling senggol lengan mereka.

"Mau ke kamar."

"Apa kau tidak nyaman jika aku disini? Kau hanya mau bicara dan bercanda dengan orang lain dibanding calon suamimu ?" Tanya beruntun pertama kali membuat ketiganya semakin heran.

"Anak lo kesambet apaan dah?" Tanya Prasasti membuat Revina menggeleng kebingungan juga.

"Mau kemana?!" Tanya Leon sambil berdecak kesal tak menghiraukan semua orang yang bingung.

"Lo kenapa sih? Mau ke kamar. Kenapa? Mau ikut?" Tanya Prasasti yang langsung diangguki Leon.

Entah ada yang aneh dengan pria itu, baik Revina sendiri sebagai ibu kandung juga merasa heran dengan perubahan sikap anaknya. Pria itu tidak peduli dengan orang lain dan langsung mengikuti langkah Prasasti.

"Kayanya anak ibu Suri udah kena peletnya Prasasti." Bisik Kenzio diangguki Revina.

"Ken, Ken! Bikin tumpengan sekarang Ken!" Girang Revina menepuk-nepuk punggung pemuda disampingnya.

"Injih ndoro."

Kini tiba saat yang ditunggu-tunggu seluruh penduduk dan bangsawan. Sosok pengantin yang mampu menaklukan hati dingin tiran muda nan tampan tak lain sosok Kaisar Leonardo Messi Gissofand. Bagaimana sosok misterius itu? Dan seperti apa kecantikan gadis itu telah ditunggu-tunggu semua orang.

Pengantin itu nampak mengenakan gaun putih sutra dengan corak kebiruan semu merah muda transparan. Sangat indah dan menawan bila dikenakan gadis manapun namun beruntungnya seorang pelayan asing memakainya saat ini.

Dengan duduk khas kaki dinaikkan satu seraya asik menggali lubang hidung. Prasasti menatap datar Revina yang tengah menangis haru.

"Lo cakep banget jing*n! Huhuhu gue terharu banget bisa punya mantu lo." Ucap Revina merangkul tubuh Prasasti.

"Bisa gak, gausah gelendotan gitu? Ingus lo netes anj*ng!" Ucap jengah Prasasti membuat Revina merengut.

"Dosa lo sama mertua kaya gitu."

180Degrees [RETURN AGAIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang