11

1.1K 109 17
                                    

Huaaa I'm backkk..... Sorry banget ya guys, semester tua emang lagi berat beratnya. Tapi gue harap kalian selalu dukung cerita" Karya SPEKTAKULER guehhh ini🤧🤧🤧

 Tapi gue harap kalian selalu dukung cerita" Karya SPEKTAKULER guehhh ini🤧🤧🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Prasasti bisa tidur dengan nyenyak. Ia mulai membiasakan diri dan mencoba ikhlas menjalani hidupnya di dunia yang tak pernah ia kenal. Cukup puas karena hari ini ia bisa berteman dengan Kenzio. Sosok tokoh fiksi tampan dengan sifat yang normal dan humoris.

"Hoammm... Wah, pantas nyenyak sekali tidurku karena semalam nampaknya diguyur hujan." Ucap Prasasti menengok Taman dari jendela kamarnya.

Bau semerbak bunga berembun membuat suasana nyaman dan sangat cantik dimata Prasasti. Hijau pohon rindang diiringi kicau burung membuat suasana hati Prasasti gembira.

"Waktunya membangunkan tuan Putri." Gumamnya setelah merapikan pakaian dan penampilannya.

"WOAH ANJ*NG KAGET!"

Kejut Prasasti membulatkan matanya melihat sosok dihadapannya. Kaisar Zenus ada di depan pintu kamarnya dengan tatapan tajam bak elang.

Pria dengan sorot mata segelap malam dengan rambut keabu-abuan menatapnya dengan seringai.

"Salam Yang Mulia. Ada apa gerangan anda disini?" Ucap sopan Prasasti membuat Kaisar Zenus menyerngitkan dahinya.

"Mary sudah bersiap di meja makan. Dia mencarimu." Datar Zenus menatap lekat Prasasti.

"Muka gue emang ada apa ya? Mata gue masih ada beleknya kah? Apa iler gue masih ada?" Batin Prasasti dengan gugup tidak berani menatap Kaisar Zenus.

"Ma-af?" Untuk apa dia repot mendatangi seorang pelayan?

"Ku bilang biar aku saja ayah." Ucap Kenzio tiba-tiba datang dengan santai.

"C*k, ayo buruan." Ucap Kenzio menarik tangan Prasasti.

"Hah?" Heran Prasasti namun mengikuti langkah Kenzio.

"Hah? Hah? Lo kira gue kelomang?" Dengus Kenzio membuat Prasasti menelengkan kepalanya dan terbesit imajinasi bagaimana Kenzio menjadi seorang pangeran kelomang.

"Coba lo jadi pangeran kelomang beneran. Nanti gue hah hah lo berubah jadi pangeran tampan." Ucap Prasasti tak bersalah dengan wajah polosnya.

"Yang ada gue meninggal. Nafas lo bau septictank." Sinis Kenzio.

"Sh*t kok kamu kasar banget sih mas ngatain mulut aku bau got. Padahal kamu suka banget nyipok-nyipok aku." Ucap Prasasti dengan wajah dibuat memelas. Syok. Tentu syok mendengar ucapan frontal Prasasti.

"Mulut lo anj*ng, jangan ngajarin adek gue gak bener. Sekali gue denger mulut adek gue ngomong laknat, lidah lo gue potong." Tajam Kenzio memperingati Prasasti.

"Dan satu lagi, lo jangan berulah lagi sama bokap gue. Dinikahin beneran sama tua bangka nangis lo." Ucap Kenzio membuat Prasasti berjenggit kaget.

"Hah?"

180Degrees [RETURN AGAIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang