20

969 95 28
                                    

Sepi bgt😥jadi gmn ya mau update.

Setelah drama singkat, kini Prasasti duduk bersama mertua dan tuan putri yang sempat cekcok dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah drama singkat, kini Prasasti duduk bersama mertua dan tuan putri yang sempat cekcok dengannya. Pria yang baru menjabat jadi suami dalam sehari sudah pergi begitu saja setelah membuat kegaduhan.

"Saya dengar kali ini, pesta perburuan akan didekorasi oleh Permaisuri yang baru." Ucap Amber membuka pembicaraan seraya menyesap teh dengan anggun.

Prasasti hanya diam mengamati orang-orang yang duduk disekelilingnya. Putri Amber yang melihatnya mendecih sinis hingga hal itu membuat Prasasti mendengus kesal.

"Ternyata Permaisuri punya banyak kekurangan ya, memegang cangkir teh saja tidak bisa. Apalagi memegang kekuasaan suaminya. Hahaha...." Tawa Amber diikuti bangsawan lainnya.

"Hahaha iya biasanya saya minum teh langsung dari mulut suami saya. Jadi saya masih belum terbiasa minum dengan tangan saya sendiri." Jawab Prasasti dengan senyuman manis terukir.

BOHONG! DUSTA! Sejak kapan dia seromantis itu dengan Leon? Malam kedua saja pria itu tidak tidur di kamarnya. Itu saja jadi pertanyaan besar di benak Prasasti.

"Uhukkk... Uhuk." Batuk Revina mendengar ucapan menantunya. Wah, ia akui menantunya adalah tipe manusia yang tidak gampang ditindas.

"Ibu Suri tidak apa-apa?" Tanya Prasasti membuat Revina menggeleng cepat.

"Tidak apa-apa. Mengenai dekorasi nanti, kau bisa meminta bantuan Putri Mahkota Amber. Dia terkenal Master Party. Mohon bantuannya ya Putri Amber." Ucap Revina membuat Putri Amber tersenyum.

"Tentu saja Ibu Suri, saya akan membantu dengan senang hati."

Prasasti membuka mulutnya tak menyangka jika Revina meminta ulat bulu itu untuk membantunya. Tidakkah yang lebih baik selain gadis itu?

"Sangat disayangkan Yang Mulia memilih Permaisuri dari kalangan biasa. Padahal Putri Amber sangat sempurna dengan Yang Mulia bukan?" Celetuk salah satu bangsawan membuat sebagian besar mengangguk setuju.

"Wah, sangat disayangkan kalian tidak berkata seperti itu dihadapan Yang Mulia Kaisar. Hahaha, nanti coba saya sampaikan. Ngomong-ngomong Ibu Suri mereka siapa saja ya? Maklum saya dari golongan rakyat jelata." Ucap Prasasti membuat para bangsawan terdiam.

"Oh, dia ibu dan anak keluarga Count Warner, lalu yang sebelahnya itu keluarga viscount Ferduardo. Ya, kalau tidak salah kerajaan kita memasok gandum. Kau tidak tahu, tanah mereka sangat tandus. Kasihan sekali." Ucap Revina membuat Prasasti tersenyum penuh arti.

"Oh iya akan saya ingat dan nanti saya sampaikan suami untuk memberi hadian pada wilayah kecil kalian." Ucap Prasasti seraya melemparkan senyum manis.

Semua bangsawan tidak ada yang membuka mulut lagi membicarakan Prasasti. Ternyata memang Permaisuri cocok dengan Kaisar. Satunya bermulut ular kobra, yang satu pedang keramat. Cocok sudah, mana ada yang berani melawan pasangan itu.

Prasasti tersenyum puas menyesap tehnya. Sebaliknya, Amber menggigit ujung kukunya. Lawannya ternyata memiliki taring tersembunyi, meskipun berasal dari rakyat jelata perempuan itu tahu kekuatannya ada digenggaman Kaisar. Satu-satunya cara menggeser perempuan itu ya hanya cara meluluhkan Kaisar Leon. Dengan begitu, posisi Prasasti bisa digeser. Namun itu sangat mustahil mengingat sebelumnya Kaisar Leon tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada putri bangsawan. Apa memang tipe idaman pria itu seperti Prasasti?

"Baik, mari kita tutup perjamuan teh hari ini dengan menyanyikan lagu wajib minum teh. Satu, dua, tiga..." Pimpin Revina membuat Prasasti mengerutkan keningnya. Sejak kapan dijamuan minum teh ada acara menyanyi? Tapi memang Revina susah ditebak, bagaimana bisa Prasasti samakan dengan dunia isekai lainnya?

"I nid ya, I nid ya, I nid yu, ratno. Ya I nid yu ratno. So don let mi. Don let mi don. Meme lusin memewno. Liski mah he. Darling ngehong."

Sontak Prasasti menganga tak percaya mendengar lirik yang tidak asing itu. Rasa ingin menangis melihat para bangsawan menyanyi dengan hikmat. Bahkan Prasasti melihat Amber berseru paling lantang menyanyikannya.

Kalimat "Darling Ngehong" yang masih terngiang-ngiang dikepala membuat Prasasti tidak sadar dengan kedatangan Leon ke kamar mereka.

"Sedang memikirkan apa?" Tanya Leon membuat Prasasti berjenggit kaget.

Meskipun baru sebulan Prasasti melihat perubahan Leon yang bertutur lembut padanya mungkin karena perempuan itu sedang mengandung anak Leon, namun tetap saja ia masih belum terbiasa melihat sisi romantis Leon yang penuh kasih sayang pada calon anaknya.

"Sejak kapan Ibu Suri membuat peraturan menyanyikan lagu di jamuan minum teh?" Tanya Prasasti membuat Leon menaikkan sudut alisnya.

"Heum, sejak lama. Dari aku kecil sudah mendengarnya. Memangnya kenapa? Kau tidak bisa menghafal lagunya? Tidak apa-apa, aku bisa mengajarimu." Ucap Leon membuat Prasasti terkejut. Pria ini bisa menyanyi lagu Chainsmokers?

"I nid ya, I nid ya, I nid yu, ratno. Ya I nid yu ratno. So don let mi. Don let mi don. Meme lusin memewno. Liski mah he. Darling ngehong." 

Suara berat mengalun seksi namun membuat Prasasti segera membekap mulut pria itu. Ia sudah tidak sanggup lagi. Rasanya ingin menangis di pojokan kamar.

"Kenapa? Suaraku buruk ya?" Tanya Leon sedikit malu.

"Tidak. Cuma.... Kau mau mendengar aku menyanyikannya dengan benar?"

"Dengan benar? Memangnya lagunya salah?" Tanya balik Leon membuat Prasasti mengatupkan bibirnya.

"Tidak, cuma aku punya aksen yang lain dari Ibu Suri. Mau dengar?"

Leon mengangguk memposisikan duduknya yang benar memandang wajah ayu istrinya. Prasasti menghela nafas panjang sembari menutup mata menghayati.

Crashing, hit a wall
Right now I need a miracle
Hurry up now, I need a miracle
Stranded, reaching out
I call your name but you're not around
I say your name but you're not around

I need you, I need you, I need you right now
Yeah, I need you right now
So don't let me, don't let me, don't let me down
I think I'm losing my mind now
It's in my head, darling I hope
That you'll be here, when I need you the most
So don't let me, don't let me, don't let me down
D-Don't let me down

Don't let me down
Don't let me down, down, down
Don't let me down, don't let me down, down, down


180Degrees [RETURN AGAIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang