Tempat menghujat dipersilahkan ☺☺☺
Sejenak Leon terpesona dengan suara merdu mengalun milik Prasasti. Pria itu mengerjabkan matanya kala Prasasti membuka matanya puas menyanyikan lagu dengan benar.
"Bagaimana?"
"Suaramu... Sangat indah." Ucap Leon mengalihkan pandangannya entah mengapa ia tersipu malu mengakuinya.
"Baik. Kau masih ada jadwal hari ini?" Tanya Prasasti dibalas gelengan oleh Leon.
"Besok ada rapat dengan petinggi lagi. Aku harap kau bisa menyesuaikan diri dengan para bangsawan."
"Tentu." Ucap Prasasti merasa canggung. Apakah pria itu akan tidur seranjang dengannya. Namun keterdiamannya hilang seketika melihat Leon beralih tempat.
"Kau mau kemana?"
"Ke ruang kerjaku. Istirahatlah Asti kau pasti kelelahan." Ucap Leon menyunggingkan senyumnya menyempatkan mengelus perut Prasasti dengan tatapan teduh.
"Apa disana ada ranjang?" Tanya Prasasti membuat Leon mengerutkan keningnya.
"Tidak. Kenapa?"
"Kalau begitu tidur saja disini. Kau kemarin tidak bisa tidur dengan nyaman pasti."
"Kau yakin?" Tanya Leon memastikan namun Prasasti dengan pasti menganggukkan kepalanya seraya menepuk sebelah ranjangnya.
"Selamat tidur Leon." Ucap Prasasti memposisikan dirinya dengan nyaman.
"Selamat tidur Asti." Ucap Leon lirih menatap istrinya yang sudah terpejam.
Di kesunyian malam, Leon masih terpejam menghembuskan nafasnya berat karena beban pikirannya. Berapa lama waktu yang ia habiskan mengenal Prasasti, sekarang ia memiliki seorang istri. Masih tidak menyangka seorang yang berwatak dingin sepertinya pada akhirnya menikah dan memiliki anak. Terlebih perkenalan awal dirinya dan Prasasti yang sama sekali tidak akur bahkan saling melemparkan sumpah serapah. Apa Leon mengingat semuanya? Iya. Dia masih mengingatnya. Bagaimana dia sangat teramat tidak sudi dengan Prasasti. Kemudian bekerja keras menemukan gadis itu yang melarikan diri. Apa Leon sudah berdamai dengan semuanya? Iya, Leon sudah berusaha berdamai karena ia ingin menjadi seorang figur ayah yang baik untuk anaknya. Lalu setelah menikah dengan Prasasti, apakah ia sudah mencintai wanita itu?
Semua terasa abu-abu. Para bangsawan yang masih menunjukkan penolakan mereka pada keputusan Leon yang menikahi sosok rakyat biasa. Hal ini membuat Leon lelah hati dan lelah pikiran. Disatu sisi, ia tidak bisa mengatakannya pada ibunya. Karena Leon tahu, Revina sangat menyukai Prasasti.
Leon beranjak untuk menenangkan pikirannya yang berkecamuk. Menyalakan cerutu dan menatap kosong bintang-bintang di langit.
"Yang Mulia, anda belum tidur?" Tanya seseorang membuat Leon berhenti sejenak tanpa menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
180Degrees [RETURN AGAIN]
FantasyPLAGIAT KENA AZAB!!! Saquel ke-tiga Prasasti Anggraini seorang gadis yang memiliki akhlak dan kadar kesabaran setipis tisu harus meregang nyawa akibat sumpahnya yang ingin masuk kedalam dunia novel. Saquel 180 Degrees merupakan seri novel kedua ya...