Berbulan bulan setelah kepergian aksara,hubungan ku dengan Yuna semakin memburuk.
Dia selalu menyalahkan aku sebagai penyebab perginya aksara.
Padahal aku tak tau apapun tentang itu,bahkan aksara gak pernah bilang tentang kepergian nya sampai sekarang.Dia tak pernah ada kabar,bahkan alat komunikasi nya pun sudah tidak aktif lagi,mungkin dia menggantinya.
Aku kehilangan kontak dengan aksara.
Dan Yuna terus memusuhiku hingga saat ini.Tadinya aku mengira hidupku akan hampa tanpa aksara, awalnya iya aku akui,sangat berat hidup tanpa dia,dia yang selalu bikin mood ku bagus karna ocehan nya atau tingkahnya yang lucu.
Tapi kini semuanya terobati berkat kehadiran wildanandra,ia dia juga anak yang ceria.
Mungkin karna setiap hari bertemu,aku jadi terbiasa dengan nya.Seperti saat ini,aku dan Wildan sedang belajar
Dia besok ujian sekolah.
" Kau yakin tak akan berhenti bekerja ??? Kau sebentar lagi ujian Will" tanyaku saat dia sedang mengerjakan beberapa soal latihan di meja.
Dia mendongak menatapku sebentar,lalu kembali fokus pada soalnya.
" Gak kak,aku bisa membagi waktuku kok,tenang saja"
" Kau keras kepala" keluh ku sambil menenggelamkan wajahku pada lipatan tangan yang bertumpu pada meja didepan ku.
" Aku ingin punya penghasilan sendiri kak"
" Kau anak orang kaya Will,kakak mu saja kuliah di luar negri"
Dia terkekeh mendengar ucapan ku " itu beda cerita"
" Sama saja kan sama sama orang tua kamu juga"
Namun hanya di tanggapi dengan kekehan olehnya.
Aku bangun dan menatapnya " kakak mu kuliah dimana ?"
" Inggris"
Sejenak aku tertegun mendengar ucapan Wildan.
Inggris,kenapa sama dengan aksara ??? Lalu aku menatap Wildan dari atas sampai bawah,mungkin kah aksara saudaranya Wildan ???
Tapi tidak mungkin,orang wajahnya saja tidak mirip.
Segera aku tepis pikiran ku.
Lagian yang kuliah di Inggris itu banyak,bukan hanya aksara.
Aku tersenyum pahit,aku merindukan nya...
Haruskah aku menghubunginya ???" Kenapa ??" Wildan menghentikan menulisnya lalu menatapku yang hanya diam " ada sesuatu ???"
Ku gelengkan kepala " hanya teringat seseorang "
" Pacar ???"
" Bukan" rasa sedih merayap hatiku saat aku menyebutkan kata bukan.
" Apa kau jomblo??"
Aku mengernyit heran " kepo" ku pukul lengan nya pelan
" Pelit" dia memberitakan tatapan side eye nya.
Membuatku tertawa,dan bangkit dari duduk ku karna kebetulan ada pelanggan.Aku sengaja membiarkan Wildan tetap dengan mengerjakan soal soal nya dan aku yang mengerjakan pekerjaan Wildan.
Tapi Wildan pun tetap membantu ku sekali kali jika melihatku sedang kewalahan mengurus pesanan.***
Hari ini aku libur kerja dan tak ada kelas hari ini,sungguh hal yang paling aku senang kan.
Bisa bangun siang dan bermalas malasan.
Tapi nyatanya itu gak akan terjadi karna mata ini sudah terbiasa bangun pagi.
Mencoba untuk kembali terlelap pun susah dan akhirnya aku bangun dari tidurku..
Menyalakan musik untuk membangun mood yang malas melakukan apapun.
Hal pertama yang aku lakukan adalah mencuci pakaian yang sudah menumpuk di mesin cuci.
Memang sudah beberapa hari ini aku tidak mencuci,rasanya malas sekali..
Tapi hari ini aku bertekad untuk mengurus semuanya..
Semangatnya...
Cucian sudah aman di mesin,aku segera bergerak untuk menyapu dan mengepel lantai.
Kegiatan bersih-bersih memang selalu bikin malas untuk memulainya,tapi percayalah akan terasa fun jika kita sambil mendengarkan lagu yang membuat mood kita baik.Selesai mengepel aku pun ngaso dulu di teras,rasanya cape banget...
Hingga tiba tiba motor milik Juna berhenti di depan pagar.
Ada yang belum tau ??? Juna itu adik laki-laki ku yang tinggal bersama papah dirumah papah.
" Ngaso Bae,pasti belum mandi kan ???" Teriak nya dari luar pagar.
Kaki ku segera bergerak untuk bangun membukakan pintu untuk Juna.
" Mandi gak mandi kakak cantik tau" tanganku bergerak membuka pagar,dan Juna pun masuk dengan motor metiknya
" Ajarin aku belajar pokoknya" baru saja kami duduk di sofa ruang tamu,dia sudah sibuk membuka tas ransel nya
" Kakak masih harus jemur pakaian jun,mana belum masak lagi" keluh ku membuat Juna menghela nafas
" Ya udah mumpung libur kita olahraga yuk Kaka,ke taman aja"
" Katanya mau belajar" aku mengerutkan kening
" Ya belajarnya nanti aja siang,orang aku mau nginep disini"
Ada apa Juna mau nginep disini ??? Apa dia dimarahi ayah ??? Apa dia kabur dari rumah.
" Semuanya baik baik saja kan ???"tanyaku sambil memicingkan mata pada Juna.
" Kakak mahh,semuanya aman kok"
Aku mengangguk,semoga adik ku tidak bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
serenade | Kim Woonhak
Teen FictionWalau pergi tanpa kabar , kalau memang jodoh Takan kemana ! betul