Meski aku udah kembali ke kamar,tapi aneh nya aku tidak bisa tidur,mungkin karna aku sudah puas tidur,atau aku memikirkan hal lain, entah lahh..Jam baru menunjukan pukul lima pagi,tapi aku sudah sangat gerah,mungkin aku sembuh karna aku pun merasa lapar.
Tak peduli jam berapa pun sekarang,aku harus mandi..
Kaki ku melangkah menuju kamar mandi yang ada di kamar,kali ini aku gak mau mandi air dingin,pakai air hangat aja,trauma...Ku rendam badan ku didalam bathtub...
Rasanya relax banget ketika kulit ku bersentuhan dengan hangat nya air.
Karna selama sakit aku jarang banget mandi lama,bahkan ketika kulitku bersentuhan dengan air rasanya dingin banget.
Makanya hari ini aku bertekad untuk meluluhkan semua daki yang bersarang di setiap pori pori kulitku.
Dan langkah pertamanya adalah berendam..Ternyata aku menghabiskan waktu cukup lama untuk berendam.
Karna saat aku keluar kamar mandi,ternyata jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh pagi.Segera aku berpakaian dan langsung keluar dari kamar dengan handuk kecil yang masih melilit di kepalaku yang basah.
Ternyata di dapur sudah ada taesan yang sedang menghangatkan makanan sisa kemarin yang masih banyak.
Dan membuat nasi goreng.
Awalnya aku berencana mau membantunya,tapi karna kejadian semalam membuatku mengurungkan niat.
Namun saat aku hendak kembali ke kamar..
" Udah sembuh???" Tanya Juna yang menghentikan langkahku untuk kembali ke atas.
Karan suaranya yang lumayan keras membuat taesan yang sedang konsentrasi memasak menjadi menoleh.
Dan itu lumayan membuat ku kesal pada Juna.
Aku mengangguk sebagai jawaban,lalu hendak pergi keatas
" Bantuin ke ngapain ke atas lagi,males banget jadi cewe"
Ini nih yang bikin aku gak suka sama Juna,suka gak paham sama situasi kali ya... Aku lagi menghindari taesan..
" Gak papa Jun, Sidney mungkin masih lemes" bela taesan sambil sibuk dengan wajan nya.
Karna gak enak, akhirnya aku pun gak jadi balik lagi ke kamar lebih memilih duduk di sofa ruang tv
" Wildan mana ???" Tanyaku pada Juna yang duduk di kursi makan.
" Mandi"
Aku mengangguk,benar hari ini mereka harus pergi ke sekolah,bahkan Juna sudah rapi dengan seragam SMA nya.Ruangan ini sudah kembali rapi seperti sedia kala,mungkin mereka sudah merapikan nya lagi saat aku sedang mandi tadi.
" Lagian kalau bertindak tuh ya di pikirin dulu toh kak,masa mandi pakai air kulkas,sakit kan ??? Badung"
Aku mendelik mendengar Omelan Juna yang asyik menyemili goreng tempe yang taesan buat.
" Lalu kamu pikir kakak harus diem di kamar mandi sampai airnya nyala lagi gitu ?? Dengan mata perih dan sabun yang lengket ???" Jawab ku tak mau kalah.
" Ya pakai air apa ke jangan air kulkas"
" Udah ah kakak gak kepikiran yang Deket ya air kulkas"
Juna menghela nafas panjang mendengar penuturan ku.Tak lama Wildan datang dengan seragam SMA nya yang wangi semerbak memenuhi seluruh ruangan.
" Buset dah mau sekolah mau ngapel ??? Wangi bener" julid Juna yang ditanggapi kekehan oleh taesan
Sedangkan yang punya nama hanya tersenyum tipis,lalu duduk di bangku yang berhadapan dengan Juna.Setelah sarapan selesai,Juna dan Wildan bersiap untuk pergi sekolah dengan motornya masing masing.
Melihat Wildan dengan seragam SMA membuatku merasa tua dan gak pantas jika dekat dengan nya.
Seketika aku tersenyum pahit." Jangan sedih gitu deh mukanya" dengan seenaknya Juna menggrauk muka ku,membuat ku mendelik kesal sedangkan taesan tertawa renyah
" Juna sini kamu" aku ancang ancang untuk mengejar Juna yang sudah ambil langkah seribu menuju motornya
Melihat wajahku yang kesal taesan semakin tertawa di teras,menyaksikan aku yang mengejar Juna di halaman depan
Sedangkan Wildan masih berdiri dia tas motornya.
" Junaaaaaaaa" teriak ku kesal
Tapi yang punya nama malah terkekeh dan naik menuju motornya.
Tinggal selangkah lagi aku menggapai Juna yang sedang duduk di atas motor,bersiap untuk kabur
Wildan mencekal bahu ku " udah,jangan teriak teriak malu sama tetangga"
Aku diam sambil menstabilkan nafas ku yang menderu karna mengejar Juna
Sungguh umur memang tidak bisa di bohongi,nyatanya aku adalah remaja jompo.
" Ekhemmm" suara deheman dari taesan membuat tangan Wildan turun dari pundak ku.
" Istirahat lah,jangan lupa makan dan minum obat" Wildan mengusap rambut ku yang tergerai
Kenapa vibe nya jadi kayak aku yang anak kecil ya,bukan kah dia yang masih SMA ?? Aishh
Tapi aku mengangguk saja..
KAMU SEDANG MEMBACA
serenade | Kim Woonhak
Подростковая литератураWalau pergi tanpa kabar , kalau memang jodoh Takan kemana ! betul