Wildan POV..Rencananya pagi ini aku mau ke toko buku,persiapan untuk ujian,harus banyak belajar supaya cepat lulus.
Dan biar gak ngecewain ayah.
Ya meski konsentrasinya aku akan dimasukkan pada campus yang tidak aku suka,gak papa asal ayah dan ibu bahagia pun aku juga sudah bahagia.
Lagian aku bisa berteman dengan siapa aja,pasti aku tidak akan kesepian.Aku sudah punya motor sekarang,kredit sihh..
Aku nabung dari hasil kerjaku di cafe kak heesa.
Tadinya aku mau kasih surprise buat Sidney,dan aku mau dia menjadi orang pertama yang aku bonceng pakai motor ini.Kalian tau dari pertama aku mengenal nya,aku rasa aku menyukai nya
Walau dia lebih tua dari aku,tapi aku benar benar suka.
Sidney itu sepesial buat aku..
Matanya,senyumnya entah kenapa begitu cantik Dimata ku.
Meski aku tak yakin akan mendapatkan nya,karna dia sudah punya pacar,tapi meski aku harus menjadi penggemar rahasia nya pun aku rela.Han taesan..
Setauku dia pacarnya Sidney...
Meski pun kami dekat,tapi kami tak pernah membicarakan soal pacar atau semacamnya.
Dan aku terlalu menutup mata soal pacarnya Sidney,karna saat di dekat ku dia adalah milik ku.
Jadi tak ada waktu untuk membahas tentang orang lain.
Hanya kami ..
Wildan dan Sidney..
Hahahh.... Sudahlah itu berlebihan...Reader boleh minta tolong ???? Jangan bilang pada Sidney soal ini ya... Ini rahasia kita..ok.. terimakasih
Motorku terparkir di toko buku yang cukup terkenal,aku masuk kedalam berharap dapat buku yang aku mau dengan cepat,ya meski pun itu agak mustahil.
Langkah demi langkah aku tempuh untuk memilih buku yang aku butuhkan,mungkin karna sangat banyak jadi aku harus fokus menemukan beberapa buku dari sekian banyak buku yang ada di sini.
Hingga akhirnya aku menemukan semua buku yang aku butuhkan.
Karena tidak ada janji dengan siapapun hari ini,aku memutuskan untuk pulang saja.
Tapi baru saja beberapa meter dari toko buku yang aku kunjungi tadi,aku dicegat oleh beberapa orang yang aku tau siapa.
Teman sesama SMA ku hanya saja mereka beda sekolah dengan ku.
Mau tak mau aku turun dari motorku,karna aku sudah tidak bisa menghindar lagi.
" Wihhh pacarnya Hera nih,abis dari mana ???" Aku mengerutkan kening saat mendengar dia menyebutkan ku pacarnya Hera.
Aku tau Hera dia teman satu sekolah ku,tapi sungguh aku tidak pacaran dengan nya.
" Siapa yang pacaran sama Hera ???"
Mendengar ku berbicara seperti itu,dia tertawa
" Hera bilang sama gue kalau dia udah pacaran sama loe,Wildan"
Alis ku semakin menyatu mendengar ucapan dimaz yang menyebut ku pacaran dengan Hera.
" Aku tidak pacaran sama Hera dim,Lo percaya apa gak terserah,gue sibuk" aku hendak berbalik untuk menuju motorku untuk pulang, seseorang menepuk pundak ku dan aku berbalik untuk melihatnya,tapi yang kudapat adalah tonjokan yang mendarat di pipiku,karna belum siap akhirnya aku jatuh ke aspal.
Karna aku kesal,aku bangkit dari jatuh ku,membalas apa yang dimaz lakukan padaku,hingga baku hantam pun terjadi antara aku dan dimaz..
Sayang teman dimaz yang berjumlah tiga orang ikut mengeroyok ku dengan brutal hingga aku tak dapat menahan nya lagi..
Aku kalah...kalah jumlah dan kalah berkelahi.
Badan dan wajahku rasanya sudah mati rasa,hingga aku memutuskan untuk tidak melawan dan pasrah saja.Hingga ku dengar seseorang berteriak mendekati kami....
Wildan POV end
***
Sidney POV...Aku harus pergi ke campus pagi ini,sebenarnya kelas dimulai agak siangan,tapi karna aku akan pergi ke toko buku terlebih dahulu jadi aku memutuskan untuk pergi sekarang.
Aku turun di halte yang dekat dengan toko buka,karna tak ada halte yang berada di depan toko, akhirnya aku harus berjalan sebentar menuju sana.
Tak apa, lumayan sedikit membakar lemak.
Tapi saat aku melihat dari kejauhan,ada beberapa anak muda yang sedang berkelahi
Tunggu... Bukan kah itu keroyokan ???
Segera aku berlari Menghampiri mereka.
" Ya.. berhenti" teriak ku membuat mereka berhenti sejenak.
Dapat aku lihat siapa orang yang sedang mereka keroyok.
Dan aku kaget saat melihat itu adalah Wildan.
KAMU SEDANG MEMBACA
serenade | Kim Woonhak
Teen FictionWalau pergi tanpa kabar , kalau memang jodoh Takan kemana ! betul