Hari ini,aku bangun sangat pagi,sekitar jam lima pagi..
Katanya aksara akan menjemputmu pagi ini,dan aku harus bersiap siap agar dia tak menungguku terlalu lama.Aku bahkan sudah ijin tidak masuk kerja hari ini demi jalan bersamanya.
Sangat jarang kita jalan bersama,jadi aku tidak boleh melewatkan nya.Tepat pukul tujuh pagi, seseorang memencet bel rumah ku,dan aku yakin itu adalah aksara yang sedang berdiri di ambang pintu.
Dengan berlari aku pun membuka pintu, menampilkan aksara dengan Hoodie putih dan celana jeans hitamnya.
" Morning" sapanya membuatku tersenyum.
" Masuk,kita sarapan dulu,aku udah masak" ajak ku sambil membuka lebar pintu rumah.
Aksara masuk dan langsung ku ajak ke dapur,dia duduk di kursi meja makan sambil melihatku mempersiapkan semuanya
" Kau pandai masak ???" Aku menolah saat aksara mengajukan pertanyaan padaku
" Sedikit"
Lalu aku pun menyiapkan segelas jus dan sepiring nasi goreng untuk aku dan aksara.
" Makanlah" aksara tersenyum sambil menyuap sesendok ke dalam mulutnya.
Dan itu membuatku sedikit berdebar,takut dia tidak suka dengan masakan yang aku buat." Enak ???" Tanyaku harap harap cemas.
Laga rasanya saat dia mengacungkan kedua jempol nya dihadapan ku,dan dengan lahapnya dia makan diikuti aku yang juga makan.
" Kita mau kemana sih ???" Tanyaku penasaran
" Jalan aja dulu" aksara meminum airnya lalu meletakan gelas kosongnya di meja.
" Kalau ditanya yang bener donk jawabnya,takutnya akan aku salah kostum aksara"
" Pakai baju apa aja sih,senyaman nya kamu"
" Ihh" aku berdecak sebal
" Ok,kamu maunya kemana ???" Aksara berbalik tanya
" Taman mini,kita Selfi,kayaknya kita udah lama deh gak pernah Selfi sambil jalan jalan gitu,seru kayaknya"
Aksara nampak berpikir sejenak,sebelum menyetujui usulan ku dan aku bersorak gembira.Setelah memarkirkan motor tingginya,kami berjalan beriringan menuju dalam.
Hah...rasanya sudah lama banget aku gak seperti ini, merilekskan pikiran dengan jalan jalan.
Rasanya kehidupan ku begitu begitu aja selama ini." Kau senang ???" Tanya aksara sambil memandang ku dari samping.
Aku reflek menoleh " banget" bibirku terangkat mengukir senyum.
Tangan kita saling bertaut,menggenggam satu sama lain.
Aku bahkan sudah lupa kapan terakhir kali kita saling berpegangan tangan seperti ini.Disepanjang jalan banyak tempat yang menarik perhatian ku,sungguh terakhir kali aku kesini sudah lama sekali,mungkin waktu aku masih kecil.
Bersama keluarga ku yang masih utuh.
Aku tersenyum pahit mengingat Keadaan ku sekarang." Selfi yuk ???" Dia menyeret lengan ku pelan,membuatku mau tak mau mengikuti langkahnya.
Banyak spot foto yang kami gunakan untuk Selfi,mungkin orang akan mengira kami Nora karna hampir setiap tempat yang menarik kita pasti berfoto.Hingga tibalah kita untuk naik kereta gantung.
" Kau yakin kala ??? Bagaimana kalau kita jatuh ??? Pakah kita tidak akan mati ???" Oceh nya sebelum kita naik.
" Ya aksara,kau laki laki,masa kau takut ??"
" Aku takut ketinggian kala,kau tau itu"
" Tidak akan terjadi apapun aksara,tanang lah"
Kereta pun berhenti tepat di depan kami,dengan cepat aku menaikinya,namun tidak dengan aksara yang nampak ragu ragu.
Ohh ayolah aksara,kau membuat petugasnya kesal.
" Cepat " aku melambaikan tangan meminta dia untuk segera naik, akhir nya dengan berat hati dan wajah yang di tekuk dia pun naik ke dalam.Didalam aku lihat pemandangan yang sangat indah dari ketinggian, memotret nya sesekali,sambil berdecak kagum sedangkan aksara hanya diam sambil memainkan hp nya gugup.
Aku tau dia sangat tegang sekarang.
Aksara itu adalah manusia dengan sejuta ketakutan,apalagi dengan ketinggian an.
Tapi sebanyak apapun ketakutan nya,tapi aku tau dia selalu bisa menghadapi nya.
Dan aku suka itu,aku suka aksara...
Dia begitu manis ketika sedang ketakutan nya.
" Kau takut ???" Tanyaku sambil memegang lengan nya dari samping,lalu dia menoleh sambil menggelengkan kepalanya.
" Tenanglah ini aman,tidak akan jatuh"tanganku aku kaitkan pada lengan nya,menyandarkan kepalaku pada pundaknya,awalnya tubuh aksara menegang mungkin dia kaget dengan perlakukan ku,entahlah...
" Jika suatu saat kau merindukan aku,ku harap kau mengingat semua momen yang pernah kita lalui bersama kala"
" Aku tak akan merindukan ku aksara,jika kau berada di sisiku setiap saat"
" Itu tidak mungkin kala,kita bukan suami istri"
Aku mendongak menatapnya " kan gak harus suami istri kalau mau bersama terus,pacaran juga bisa,kamu aja yang teman sama Yuna selalu bersama" kesal ku.
Gini nih,kalau lagi romantis pasti selalu bikin kesal.
Aksara menghela nafas panjang " udah janji kan gak bahas Yuna lagi"
" Kamu sih bikin gagal mood aja" aku melepaskan rangkulan pada lengan nya
Tapi dia menahan tanganku untuk tetep tinggal,membuatku menatap matanya.
" Maaf "
" Lupakanlah" Ku lepaskan tangan yang mencekal lengan ku perlahan,membuat aksara memandangku sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
serenade | Kim Woonhak
Ficção AdolescenteWalau pergi tanpa kabar , kalau memang jodoh Takan kemana ! betul