Sidney melangkahkan tungkainya menuju kelas kekasihnya aksara , mereka berjanji akan pulang bersama hari ini.
Mereka satu angkatan hanya berbeda jurusan aksara management sedangkan Sidney design grafis.
Sepanjang jalan menapaki lorong , banyak anak yang keluar pertanda jam class aksara memang sudah habis , namun Sidney belum bertemu dengan batang hidung aksara.
Akhirnya dia memutuskan untuk terus melangkah menuju kelas yang lumayan berada di ujung dekat taman campus.
Sesampainya di depan kelas pintunya tertutup dan entah kenapa dia jadi gugup , sebelum tangan nya meraih knop pintu dia menarik nafas dalam ...Tubuhnya lemas , dadanya sesak , sungguh pemandangan diluar dugaan
Aksara berdiri membelakanginya sedang di peluk oleh orang yang sangat kamu hapal , bahkan bukan hanya pelukan wanita itu kini mencium bibir kekesih Sidney.
Membuat Sidney menutup matanya menahan rasa sesak yang menghimpit dadanya.
Entah siapa yang salah aksara atw wanita itu ???? Karna aksara hanya diam tak menolak ataw merespon , sedangkan wanita itu tampak menikmati walau tanpa balasan dari aksara.Karna tidak tahan dengan pemandangan itu Sidney menutup kembali pintu yang sempat ia buka tadi dengan cukup keras sehingga menghasilkan bunyi dentuman di ruangan itu , hingga kedua insan itu pun menoleh ke sumber suara.
" Kala " teriak aksara panik , namun ia terus berlari tak menghiraukan teriakan kekasihnya " tunggu kala , aku bisa jelasin " lelaki itu terus mengejar Sidney yang terus berlari sambil menahan sesak di dadanya.Sidney sampai di parkiran campus,namun saat dia akan keluar gerbang tangannya ditahan seseorang yang membuatnya otomatis melihat siapa pelakunya....aksaradival malviano
" Ayo pulang,aku jelasin " ia menarik tangan Sidney namun ditahan,membuatnya menatap Sidney sambil mengerutkan alis
" Aku pulang sendiri " baru saja aksara akan menjawab,Sidney kembali berucap " please , aku Mau nenangin pikiran dulu "
Sidney berusaha buat melepas genggaman tangan aksara, namun ia mencengkram nya kuat " please " Sidney memasang wajah memohon, tapi aksara tak bergeming" Aksa " bukan hanya yang punya nama yang menoleh tapi Sidney yang sedang berdiri di hadapan nya pun menoleh ke arah sumber suara.
Seseorang yang jadi sumber kekacauan ini , Yuna Kamidia Larasati , sahabat dekat aksara dan Sidney.
Yuna melanghakan kakinya menuju mereka , membuat tangan aksara yang memegang lengan Sidney melonggar , dan tak menyiakan kesempatan Sidney pun menarik lengannya hingga terlepas dari aksara , lalu lari keluar gerbang menghindari mereka berdua.
Membuat aksara terbengong dengan kejadian barusan.Sidney tidak bohong soal dia ingin menenangkan diri , ia terduduk di bangku taman sambil merenung melihat ujung sneaker putihnya yang ia hentakan diatas rumput taman.
Ia masih tak percaya dengan apa yang ia lihat barusan sahabatnya berciuman dengan kekasihnya , sungguh ironi.
Yuna memang berteman terlebih dahulu dengan aksara sebelum ia dan Aksa berpacara, mereka memang sudah sedekat itu , tapi ia tak menyangka akan begini kenyataanya , apakah mereka memang bukan teman ??? Atw teman tapi mesra ???apakah mereka sering melakukan nya di belakang Sidney ??? Perlahan dia mulai meragukan semuanya , cintanya dengan Aksa dan pertemanannya dengan Yuna.
Semuanya kini begitu abu abu dimatanya tak ada yang ia percayai lagi keluarganya,sahabatnya bahkan kini kekasih nya.Duk.....
" Awwwww" Sidney memegang kepalanya yang terasa berdenyut akibat dihantam benda bulat yang melayang kekepalanya.
Terdengar seseorang berlari kearahnya " sory sory aku gak sengaja "
Sidney mendongak sambil terus memegang kepalanya " kalau main hati hati donk gak liat ya disini ada orang " amuk Sidney membuat lelaki itu menatap dengan perasaan bersalah
" Maaf tadi aku lemparnya kekencangan , jadi bolanya melayang kesini maaf " melihat wajah lelaki itu Sidney memejamkan matanya mencoba menetralkan emosi yang menguasai pikiran nya " sakit ya ??? Ayo aku antar ke rumah sakit "
" Gak usah bentar lagi juga ilang , maaf udah marah marah "
Sebenarnya dia gak salah kalau marah marah hanya saja melihat muka lelaki itu dia jadi kasihan , mungkin benar dia tidak sengaja , mana mungkin ada orang yang sengaja melemparinya dengan bola basket , ya.... Terkecuali orang itu dendam.
" Ayo aku antar kamu kerumah sakit,takutnya kamu kenapa Napa "
" Aku gak papa, aku gak mungkin geger otak hanya karna kena lempar bola , udah deh jangan lebay "
Dia senyum " Wildanandra " dia mengulurkan tangannya dihadapan Sidney,membuatnya balas menerima uluran tangan pemuda Yang bernama Wildan itu
" Sidney" tautan tangan mereka terjalin selama beberapa detik laku terlepas
" Sekali lagi maaf , kalau kamu kenapa kenapa besok datang lagi kesini, soalnya aku setiap hari main disini " ujarnya ceria
Entah kenapa wajahnya sangat manis ketika tersenyum , dan Sidney merasakan aura kebahagiaan jika dekat dengan dia, mungkin karna dia selalu tersenyum secerah mentari hahaha...
" Kamu ngdoa in aku kenapa Napa ????" Sidney mendelik tajam pemuda itu , yang hanya di balas kekehan olehnya
" Sekali lagi maaf yahhh " Wildan mulai berjalan menjauh dari hadapan Sidney " see you Sidney "
Setelah Wildan menjauh Sidney menarik ujung bibirnya, dia tersenyum dengan tingkah laku Wildan
Setidaknya dia tidak terlalu sial hari ini .Kalau anak lain setelah pulang campus akan beristirahat atw bermain dengan temannya, berbeda dengan Sidney yang harus bekerja di sebuah cafe.
Ya... Demi kelangsungan hidupnya dia harus bekerja seusai kuliah.
Kalau kalian tanya kemana kedua orang tua Sidney ??? Jawabannya ibunya meninggal 2 tahun lalu sedangkan ayahnya menikah lagi dengan teman kantor nya , adik lelakinya ikut tinggal bersama ayahnya.
Kenapa Sidney tidak ikut tinggal bersama ayahnya ????
Simpel karna dia tidak mau, bukan dia tidak suka dengan ibu barunya hanya saja dia tak mau meninggalkan rumah yang penuh dengan kenangan ibunya semasa hidup.
Apakah ayah Sidney menelantarkan nya ??? Tidak , dia rutin mengirim uang untuk kebutuhan nya ,namun Sidney selalu menyimpan nya, kadang dipakai kalau dia lagi ada kebutuhan mendadak
Selebihnya dia memakai uang hasil kerjanya di cafe, memang tidak seberapa tapi cukup untuk mencukupi kehidupannya sehari hari.Sidney keluar rumah dengan mengigit roti selai yang ia jadikan sebagai pengganti makan siangnya , jam sudah menunjukan pukul 14.00 dan dia harus segera berangkat ketempat kerja kalau tak ingin terlambat, pergantian ship nya 30 menit lagi, walau hati masih tidak sesak tapi dia tidak mungkin bolos kerja jadi mau tak mau ia harus mengesampingkan dulu masalah hatinya kali ini
Setelah mengunci pintu, Sidney berbalik dan betapa terkejutnya dia saat seseorang berdiri di hadapan nya.
" Kita perlu bicara " ujarnya penuh penekanan
" Aku harus kerja sa " ia mencoba menghindari aksara namun dihadang olehnya
" Aku antar kamu ketempat kerja , tapi kasih waktu aku buat jelasin kekamu" ujarnya memelas
" Ok , aku dengerin " Sidney mengambil roti yang dari tadi bertengger di mulutnya , bersiap mendengarkan kekasihnya.Hallo ini cerita pertama aku , maaf kalau kurang bagus 😁 ku harap kalian suka sama ceritanya walau alurnya kurang jelas dan ceritanya mungkin kurang menarik
Maaf aku masih belajar....Boleh minta vote dan coment nya ???? Makasihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
serenade | Kim Woonhak
Novela JuvenilWalau pergi tanpa kabar , kalau memang jodoh Takan kemana ! betul