Aksara POV...
Aku tidak tau Yuna tau dari siapa aku datang ??? Karna jujur aku Menganti semua akun media sosial ku,termasuk alat komunikasi ku yang berwarna hijau.
Tapi saat aku sedang di cafe bermaksud ketemu dengan teman ku,tiba tiba dia datang menghampiri ku..
Sebenarnya aku terkejut,tapi aku coba menetralkan ekspresi ku dihadapan nya..." Aksara" aku mendongak menatap nya yang kini berlari sambil merentangkan tangan nya.
Aku dia pasti ingin memeluk ku,dengan segera aku menghindar dari nya.
Membuat dia yang sudah bersiap kembali melipat tangan nya dan menatap ku kesal.
" Kenapa sih pulang gak kasih tau aku ??? Bahkan kau tak menghubungiku selama ini kenapa ???"
" Aku sibuk,tak ada waktu untuk menghubungi mu"
" Kau bohong,mana mungkin seperti itu" kesalnya
Tapi aku tak menjawab,aku tak mau Yuna masuk dalam hidup ku dan mengendalikan ku lagi
Cukup ku sia sia kan hidup ku dulu karna Yuna,sekarang aku tak mau merasakan nya lagi...
" Apa Sidney yang memintamu seperti ini ???" Aku meliriknya " dia yang menyuruh mu menjauhi ku ???"
Kini Yuna terkekeh menyedihkan
" Yuna stop menyalahkan orang lain,aku yang menjauhi mu,aku yang ingin kita jauh,cukup hanya teman itu saja"
" Memang kenapa kalau aku mencintaimu???"
" Itu hak mu Yuna,tapi maaf aku tidak bisa membalas cinta yang kau punya,dan aku harap kau tak bertindak yang merugikan orang lain"
Dia terdiam " karna sampai sekarang pun aku masih mencintai Sidney"
" Bahkan Sidney sudah mempunyai banyak kekasih sekarang"
" Banyak ???" Aksara menaikan satu alisnya
Yuna tersenyum merasa menang.
" Ia bahkan satu campus sudah tau kalau dia pacaran dengan Riki,tapi dia selalu bersama Wildan,kalau taesan mah jangan ditanya"
" Benarkah ????"
" Tanya saja padanya jika tidak percaya"
" Baiklah nanti akan ku tanya,tapi kalau Wildan aku tau mereka memang pacaran"
" Lalu kenapa kau masih mau padanya ??? Bahkan dia tak setia padamu,aku jelas jelas masih menunggumu sampai saat ini"
Aku tersenyum" terimakasih Yuna,tapi aku harap mulai saat ini,carilah pria yang mencintaimu,karna sampai kapan pun aku hanya akan menganggap mu adalah adik ku,tidak lebih" kemudian aku menepuk pundak Yuna dan berlalu pergi dari cafe.Aksara POV end
***
kami sedang jalan jalan malam di alun alun..
Katanya malam ini akan ada band yang akan manggung disini.
Bahkan para penonton sudah banyak memenuhi area alun alun.
Kami juga sudah siap untuk menonton,tapi karna belum mulai,kami pun memutuskan untuk nongkrong dulu di penjual Sempol ayam.
" Mending kita duduk Disana deh biar gak cafe berdiri terus" saran Wildan sambil menunjuk tempat tempat yang memang bisa di duduki oleh para penonton,seperti tembokan atau anak tangga panjang yang memang ada di sana.
Ku ikuti arah telunjuk nya " ya udah..beliau makanan deh biar gak bolak balik pas nonton"
Wildan mengangguk,kami pun kembali berkeliling untuk membeli makanan,persiapan yang nonton band nanti..Saat kita sedang mengantri membeli es teh
" Hayo" seseorang mengagetkan Wildan,membuat kami berdua berbalik memandang orang tersebut.
" Kakak" yang di sebut malah nyengir " sama siapa kesini ???"
" Sendiri,sumpek dirumah terus,kamu gak ajak ajak lagian" protes aksara pada Wildan yang dibalas garukan di kepalanya,yang aku tak pasti tidak gatal.
Aksara melirik ku sejenak,entah kenapa Susana menjadi akward saat bertemu dengan nya.
" Hai Sidney" sapanya yang aku hanya balas dengan senyuman.
" Boleh gabung ???" Tanya nya kembali.
" Boleh lah,iya kan ???" Wildan menatap ku.
" Iya"
Sebenarnya aku hanya ingin berdua sama Wildan,tapi gimana doank,dia kan kakaknya Wildan.
" Bang es nya tambah satu lagi ya jadi tiga" ujar ku pada mamang penjual es teh..
" Empat donk" teriak seseorang dari belakang kami
Lagi lagi kami menoleh..
Saat aku melihat siapa yang datang,aku menghela nafas panjang.
Ampun apa lagi ini....
" Aksaradival,kapan pulang " taesan menyapa aksara yang berdiri tak jauh dari nya.
" Udah lama ada kali tiga Minggu"
" Gak pernah hubungi aku??? Gak kangen sama gue ???"
Aksara terkekeh " maaf no kalian ilang semua,jadi gak bisa kabarin"
" Masya Allah,kamu gak apal no aku ???" Taesan menutup mulutnya kaget,tapi aku tau itu hanya akting,dia kan lebay
" Maaf "
Entah kenapa aku melihat aksara jadi lebih serius sekarang,tidak seperti aksara yang dulu yang lawak.
Tapi kenapa taesan tetap seperti itu ??? Bahkan dia tak berubah
KAMU SEDANG MEMBACA
serenade | Kim Woonhak
Teen FictionWalau pergi tanpa kabar , kalau memang jodoh Takan kemana ! betul