Meski sudah berminggu-minggu setelah orientasi berlalu,tapi rumor aku berpacaran dengan Riki masih kencang terdengarBerkali-kali aku membantah tapi hasilnya tetap sama,mereka tetap menyangka aku pacaran.
Padahal sudah jelas aku tidak pernah sekali pun dekat dengan Riki di campus atau pun di luar campus.
Tapi rumor itu tetap terdengar,membuatku lelah dan membiarkan saja semua berjalan seperti ini,toh nanti juga lelah sendiri dan rumor itu akan hilangAwalnya Wildan pun risih,tapi lama kelamaan dia biasa aja menanggapinya.
Toh itu hanya gosip yang sebenarnya terjadi adalah dia pacarku
Jadi gosip itu tak berarti bagi kami Sekarang.Karna jadwal kelas kami yang berbeda,jadi kami jarang berangkat bersama,terkadang aku pagi sedangkan Wildan siang, begitu pun sebaliknya.
Bahkan di tempat kerja pun begitu.Seperti hari ini,aku yang ada kelas pagi hari harus berangkat sendiri karna Wildan harus ke cafe pagi karna kelasnya siang
Aku berangkat dengan menaiki angkutan umum ke campus,bus pagi ini sangat penuh jadi aku harus berdiri sambil memegangi gantungan yang di khususkan untuk orang yang berdiri.
Di dalam bus,aku tak banyak celingukan,hanya menatap lurus kedepan sambil memegang pegangan dengan erat.Hp ku berdering membuat semua orang Yang ada di bis memandangku risih.
Akhirnya aku berinisiatif untuk mencari hp ku yang aku simpan di dalam tas Tote bag ku.
Tapi lama mencari aku tak menemukan nya,mungkin aku menyimpan nya terlalu dalam
Aku melepas tangan ku dari pegangan,mencari hp yang entah kenapa terus berdering.
Badan ku terumbang ambing di dalam bis,tapi aku masih bisa menyeimbangkan nya.
Hingga saat aku menemukan hp ku yang berada dalam tas,bersamaan dengan mobil yang mengerem mendadak membuat badan ku limbung dan terjatuh tepat di pangkuan seseorang.
Membuat ku kaget dan reflek menoleh ke arahnya
Orang itu menatap ku dengan matanya yang tajam
Membuatku sejenak terpaku pada matanya.
Satu detik...dua detik...tiga detik... mungkin sampai lima detik aku baru tersadar dari keterpakuan ku pada mata itu
Riki .....
" Maaf,aku tidak sengaja" segera aku bangunkan badan ku dari pangkuan nya,sambil menunduk meminta maaf
Riki tersenyum " kamu gak papa???" Tanyanya
Gelengan kepala menjadi jawaban.
Dering hp mulai terdengar lagi,aku segera pergi dari hadapan Riki,menuruni bis yang memang sudah sampai di tujuan ku.." Ya Will ???" Tanyaku begitu aku mengangkat penggilan darinya.
" Kau tak apa ??? Lama sekali mengangkat telpon ku ??" Protes Wildan,dapat ku bayangkan mukanya yang lucu ketika kesal.
Sejenak aku terkekeh
" Maaf tadi aku di dalam bus,penuh banget jadi gak sempat ke angkat" ujarku setengah berbohong,tak mungkin aku menceritakan semuanya.
Bisa perang dunia...
Wildan menghela nafas panjang " ya sudah hati hati"
Aku mengangguk meski aku tau Wildan tak melihatnya " kamu juga hati hati"
Karna sudah tidak ada lagi pembicaraan,kami pun menutup telpon masing masing.Saat hendak memasukkan hp kembali kepada Tote bag ku,mataku tak sengaja melihat seseorang sedang berjalan di belakang tubuh ku.
Segera aku menoleh kan kepalaku menatap belakang.
Ternyata Riki sedang berjalan dibelakang ku.
Karna aku tidak tau lagi mau melakukan apa,akhirnya aku hanya diam sambil melanjutkan langkahku menuju campus
Bahkan Riki pun tak berbicara atau sekedar menyapa ku.Kami berdua hanya diam sambil terus melanjutkan langkah sampai ke dalam campus.
" Romantis banget elah" celetuk seseorang yang aku yakin teman nya Riki,karna aku pernah melihatnya di masa orientasi
Aku sudah tidak heran lagi karna mereka mengira aku pacaran dengan Riki,mendengar ucapan ucapan mereka yang kadang bikin risih telinga.
Aku terus berjalan,sedangkan Riki berhenti sejenak untuk menyapa teman teman nya mungkin.Masih ada sekitar lima belas menit lagi sebelum kelas ku mulai.
Jadi aku memutuskan untuk mampir ke kantin untuk membeli minum dan cemilan,karna kebetulan aku belum sarapan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
serenade | Kim Woonhak
Ficção AdolescenteWalau pergi tanpa kabar , kalau memang jodoh Takan kemana ! betul