11

700 61 12
                                    


Yibo mengungkung tubuh Zhan usai dilemparkannya di ranjang. Yibo langsung melumat bibir merah muda milik Zhan dengan sedikit kasar.

Zhan tak membalas lumatan Yibo dan mencoba untuk mendorong tubuhnya tetapi Yibo terlihat enggan untuk melepaskannya.

Yibo mencekal kedua lengan Zhan dengan satu tangannya karena merasa terganggu dengan tangan Zhan yang terus menerus bergerak, berusaha mendorong.

Lidah Yibo terus bergerak liar di dalam mulut hangat dan basah milik Zhan. Zhan merasa kewalahan dan berusaha untuk melepaskan lumatan Yibo.

Yibo melepaskan lumatanya kemudian menatap kedua mata Zhan yang sudah berlinang air mata. Tampak bibir Zhan sudah sedikit membengkak karena ulahnya.

Perlahan Yibo melepaskan kedua tangan Zhan dengan lembut. Setelah itu dikecup nya singkat pipi Zhan kemudian memberikan senyuman lebar.

Zhan tertegun dan rasa takut yang dirasakannya berganti menjadi rasa tenang dan hangat setelah melihat senyuman lebar yang tampak tulus itu.

Yibo kembali mendekatkan wajahnya kemudian mendaratkan bibirnya di bibir Zhan beberapa detik. Zhan memejamkan matanya kemudian dengan nalurinya, ia lumat bibir Yibo dengan lembut.

Mendapatkan izin, Yibo dengan senang hati membalas lumatan Zhan dan meliuk-liukkan lidahnya di dalam sana. Menghisap bibir Zhan dan bertukar saliva.

Zhan yang terbuai dengan lumatan Yibo dengan reflek mengalungkan tangannya di leher Yibo dan semakin menariknya agar memperdalam ciuman mereka.

Tampak Yibo menyunggingkan senyuman miring dibalik ciuman keduanya yang semakin memanas.
Yibo mulai melepaskan jas yang Zhan kenakan dan melemparnya ke sembarang arah kemudian ia buka satu persatu kancing kemeja Zhan.

Zhan merasakan panas dan gerah pada tubuhnya. Wajah dan telinganya berubah total menjadi merah dan bagian di bawah sana sudah mulai memberikan reaksi, Zhan sudah terangsang.

Yibo mengelus dengan pelan kepala hingga tiba di perut Zhan yang berkulit putih dan mulus. Zhan mencondongkan tubuhnya ke depan karena merasa geli dan menggigit bibirnya agar tidak mengeluarkan lenguhan.

Yibo memandangi bagian atas Zhan yang beberapa hari ini sangat ingin dilihatnya. Terutama pada bagian payudaranya yang datar dengan nipple pink mencuat.

"Mph...," Zhan menutup mulutnya spontan karena Yibo memelintir putingnya.

"Ruangan ini kedap suara, kenapa kamu menahan suaramu, hm?" tanya Yibo dengan suara yang terdengar parau.

Wajah Zhan tambah terasa panas. Ia menatap Yibo kemudian memalingkan wajahnya dengan cepat karena merasa malu.

Yibo terkekeh kecil kemudian mengecup bibir Zhan dan menggigitnya hingga membuat bibir Zhan terluka.

"Shh...," Zhan merintih kesakitan kemudian memegang bibirnya dan mengusap darahnya yang keluar.

Yibo meraih tangan Zhan yang memegang bibirnya kemudian dimasukkannya jempolnya ke mulut dan dihisapnya seraya menatap Zhan sayu.

Zhan merasakan mulut hangat dan basah milik Yibo. Dan dengan mudahnya gairahnya semakin bertambah saat Yibo menggerakkan lidahnya dan menjilat jempolnya dengan sensual.

Yibo mengeluarkan jempol Zhan dan mengecup telapak tangannya kemudian digigitnya kecil kulit zhan.

"Aw... berhenti menggigit," tegur Zhan seraya menepuk pelan pundak Yibo. Ia jengah dengan Yibo yang terus menggigit bagian tubuhnya.

Yibo hanya memberikan senyuman singkat sebelum ia kembali melumat bibir Zhan dengan gusar. Ditariknya tubuh Zhan hingga duduk di atasnya dan dibukanya pakaian atas nya dan dilemparkan sembarang.

Two Different People Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang