22

409 29 4
                                    


Sebuah mobil melaju dengan kecepatan kencang menerjang jalanan pagi ini. Wajah si pengemudi tampak khawatir dengan penuh ketakutan. Bulir-bulir keringat menghiasi jidatnya begitupula dengan telapak tangannya yang menggenggam erat setang kemudi. Perasaannya berkecamuk dan melontarkan sebuah harapan agar orang yang dicintainya tidak terluka ataupun lain sebagainya.

Di sisi lain, orang yang dikhawatirkan tak henti-hentinya menangis sejak tadi dengan perasaan takut. Ia sangat yakin jika dirinya akan baik-baik saja tetapi bagaimana dengan Wangji yang akan datang ke tempat di mana dia disekap?

"Jangan menangis, Zhan," ucap Yibo dengan tatapan sendu pada Zhan. Ia ikut merasakan sakit saat pria itu menangis tetapi ia harus menjalankan rencananya dan mengakhiri semuanya saat sudah berakhir.

"Kamu sangat jahat!" teriak Zhan histeris dengan perasaan yang sungguh kecewa.

"Iya, saya jahat," sahut Yibo dengan nada dan tatapan yang terlihat sedih.

"Kamu mengatakan jika mencintaiku tetapi kamu melakukan ini padaku!!"

"Saya memang mencintai kamu, tetapi saya terpaksa melakukan ini untuk memancing Wangji."

"Kenapa kamu bisa begitu jahat padanya?!"

"Zhan, kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar Yibo seraya tersenyum tipis lalu bangkit dari duduknya dan mendekati Zhan.

"Jangan mendekat!! Aku membenci mu!!" teriak Zhan kesetanan tak terima Yibo mendekatinya dan mengelus kepalanya.

"Tidak masalah," ujar Yibo turut merasa kecewa. Karena ulahnya sendiri Zhan membencinya.

Setelah kurang lebih menempuh perjalanan selama 2 jam. Wangji berhenti di depan sebuah rumah besar nan megah yang diyakini sebagai tempat kediaman Wang Yibo.

Sebelum Wangji turun, seorang pria barat bertubuh tinggi dan besar mengetuk jendela mobilnya. Wangji menurunkan kaca mobil berniat untuk mendengarkan ucapan si pria.

"Follow me," ucapnya dan melangkah pergi.

Wangji segera turun dan mengikuti pria itu yang masuk ke rumah. Wangji tidak menghiraukan isi rumah semegah itu yang kini ia pikirkan adalah Zhan.

Pria itu berhenti di bawah tangga dan menatap tajam Wangji.

"Apa?!" bentak Wangji kehabisan kesabaran karena pria itu membuang waktunya dengan berdiam diri seperti itu.

Pria itu hanya diam kemudian menekan sebuah tombol tersembunyi dan seketika pintu terbuka. Wangji melongo menatap itu tetapi beberapa detik kemudian ia melangkah masuk dan menuruni sebuah tangga.

Pintu tempat ia masuk mulai tertutup dan tidak menyisakan cahaya dari luar hingga suasana sangat gelap dan menegangkan. Hanya dibantu dengan lampu yang remang-remang.

"Aku tidak akan memaafkan mu, Yibo!!" teriak seseorang yang dapat Wangji kenali siapa pemilik suara.

Wangji menyusuri lorong, berjalan ke arah di mana ia mendengar suara Zhan. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuknya menyusuri lorong itu. Kini ia sudah tiba di tempat di mana Zhan disekap.

"Zhan!!" Teriak Wangji.

Zhan dan Yibo sontak menoleh ke arah teriakan itu dan seketika Zhan menangis histeris memanggil Wangji sementara Yibo memperlihatkan seringai.

Wangji melihat ke arah kembarannya dan menatapnya marah namun ia masih merasa sedih. Tanpa diketahui, ia memiliki kembaran yang sangat-sangat mirip dengannya tidak ada yang dapat membedakan keduanya kecuali sifat mereka yang jauh berbeda.

Wangji melangkahkan kakinya pelan untuk menghampiri Zhan tetapi terhenti dengan suara bariton Yibo.

"Berhenti atau kepalanya berlubang," ancam Yibo datar namun tegas.

Two Different People Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang