12

603 61 10
                                    


Wangji tengah melamun di depan tersangka penipu dari aplikasi YO. Padahal ia menyempatkan diri untuk menjemput Zhan tetapi ternyata pria itu malah sedang bersama orang lain.

Wangji meremas celananya kuat karena merasa marah, kecewa dan sedih sekaligus. Hatinya terluka setelah melakukan telepon satu jam yang lalu. Mendengar desahan Zhan dan keributan yang berasal dari kulit keduanya. Dan juga mendengar suara pria yang mengaku dirinya adalah kekasih Zhan.

"Inspektur, dia tidak akan mengaku jika inspektur diam saja," tegur Cheng, membuat lamunan Wangji buyar.

Wangji menarik napas dalam-dalam kemudian menghelanya panjang lalu ia bangkit dari kursinya.

"Kau urus dia, aku akan pulang," ucap Wangji pada Cheng yang kemudian melangkah pergi.

Wangji tidak bisa berkonsentrasi karena Zhan terus mengelilingi pikirannya. Jadi, ia memilih pulang lantaran takut membuat interogasi menjadi kacau karena tidak fokus.

••●✿✿✿●••

Perlahan sinar matahari mulai masuk melalui jendela dan mengarah tepat ke wajah Zhan yang tengah tertidur pulas. Bersamaan dengan kicauan burung, Zhan membuka matanya.

"AAA!!" teriaknya terkejut dan melompat dari ranjang saat tatapannya bertemu dengan Yibo yang ternyata tengah memperhatikannya sedari tadi.

Yibo yang tengah menyandarkan kepalanya di telapak tangan pun menaikkan kedua alisnya bingung ke arah Zhan. Dan pandangannya beralih ke tubuh Zhan yang tanpa mengenakan sehelai benangpun.

Zhan mengikuti arah pandangan Yibo dan kembali berteriak. Tetapi kali ini ia berbalik badan dari Yibo agar pria itu tidak melihat aset berharganya.

Yibo terkekeh kecil kemudian turun dari ranjang dan mendekati Zhan. Ia melilit selimut ke tubuh Zhan kemudian memeluknya erat.

Zhan tertegun dan juga keheranan. Tetapi entah mengapa ia tidak berkeinginan untuk melepaskan pelukan Yibo yang terasa sangat nyaman.

"Tidak perlu malu, saya sudah melihat semuanya," bisik Yibo yang kemudian melepaskan pelukannya dan mengecup bibir Zhan.

Zhan terpaku dengan jantung yang semakin berpacu cepat dan kini dirinya terus mengeluarkan suara karena cegukan.

"Kamu ingin mandi sendiri atau bersama?"

"Sendiri!!" teriak Zhan spontan yang membuat Yibo sedikit kaget.

"Ee...ya, sendiri, aku akan mandi sendiri," ujar Zhan yang membenarkan nada bicaranya karena takut Yibo akan membantingnya sebab sudah membentaknya.

"Tunggu apa lagi?" tanya Yibo. Heran melihat Zhan yang masih berdiri menatapnya.

Mendengar itu Zhan menjadi kalang kabut dan berbalik arah kemudian ingin melangkahkan kaki.

BRAGHH!!

Tubuh Zhan terjatuh telungkup dan bibirnya tengah mencium lantai sekarang. Zhan memejamkan matanya dan mencaci maki dirinya sendiri karena terlihat sangat bodoh.

Yibo segera meraih ketiak Zhan dan digendongnya pria itu seolah mengangkat karung. Zhan kembali membelalakkan matanya karena terkejut dengan aksi Yibo yang sangat tidak dapat diprediksi.

Two Different People Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang