16

454 46 4
                                    


Setelah mendapatkan banyak laporan mengenai pembunuhan yang diduga dilakukan oleh inspektur Lan Wangji kantor kejaksaan penuh dengan laporan untuk memberikan pemimpin yang dapat menggantikan kapten Liu Feng Min agar jabatan tidak kosong begitu saja. Dan ketua umum kejaksaan agung Beijing mengirimkan seseorang yang sangat dipercayai memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk menjalani tugas.

Pria bertubuh tinggi dengan tatapan mata membulat dan senyuman lebar tengah melangkah masuk ke area kantor. Ia menyapa berbagai karyawan yang ada di sana tanpa memandang bulu.

Pria tampan itu masuk ke ruangan di mana tempat semua detektif yang akan menjadi rekannya bekerja.

"Selamat pagi," ucap pria itu dengan senyuman ramah.

Semua orang melihatnya keheranan termasuk Cheng yang memberikan senyuman kikuk karena tak percaya pria di hadapannya akan menjadi kapten di divisi kejahatan yang pernah dijabat oleh kapten Liu Feng Min.

"Kenapa kalian hanya dia saja?" tanya pria itu ikut bingung menatap mereka semua bergantian.

"Hahaha....baiklah aku akan memperkenalkan diri, perkenalkan aku Oh Sehun yang akan menjadi kapten kalian mulai saat ini, kalian bisa memanggilku kapten Sehun," ucap pria tampan yang bernama Sehun itu dengan percaya diri.

"Selamat datang, Kapten Oh Sehun!!" teriak mereka serempak seraya mengangkat tangan memberi hormat pada Sehun.

Kapten Sehun membalas penghormatan mereka kemudian melirik ke sebuah meja kosong yang bertuliskan nama 'Inspektur Lan Wangji' di papan nama di atas meja.

"Jadi itu adalah meja si psikotes itu?" tanya Sehun sambil menunjuk meja yang dimaksud.

Semua orang menatapnya kebingungan dengan apa yang dimaksud oleh pemimpin mereka.

"Psikotes? Apakah inspektur Lan tes psikotes?" bisik salah satu detektif di sana heran.

"Mungkin maksudmu...psychopat, Kapten?" tanya Cheng dengan hati-hati.

"Ya! Itu yang ku maksud, psychology."

"Psychopat, kapten."

"Iya! Itu! Baiklah surat penangkapan sudah diberikan kepadaku, ayo kita menangkap si psychology itu."

"Psychopat, kapten."

••●✿✿✿●••

Ponsel Zhan terus berdering sejak tadi membuatnya semakin cemas namun Yibo memegang ponsel itu tidak memperbolehkannya untuk menjawab panggilan dari Wangji.

"Aku rasa, ada sesuatu penting yang ingin dikatakan Wangji," ucap Zhan dengan takut-takut melihat tatapan Yibo yang sangat tajam padanya.

"Tidak ada yang penting, dia pembunuh," jawab Yibo datar dengan ekspresi marah pada Zhan.

Zhan tertegun merasa takut kemudian meremas kuat jari jemarinya. Entah mengapa sangat sulit untuknya percaya jika Wangji adalah pembunuh keji.

"Biarkan aku menjawabnya, hanya sebentar," pinta Zhan dengan tatapan mata memelas pada Yibo yang masih menatapnya tajam.

"Apa kamu ingin menjadi korban selanjutnya?" tanya Yibo seraya melemparkan ponsel Zhan begitu saja ke lantai membuat deringan ponsel itu berhenti seketika.

Zhan mengernyitkan keningnya heran melihat Yibo melemparkan ponselnya.

"Apa yang kau lakukan?!" tanya Zhan sedikit membentak.

Two Different People Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang