||04|| Adik Arnold

12K 978 19
                                    

Happy Reading🐺

Playlist: Trouble Is A Friend - Lenka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist: Trouble Is A Friend - Lenka

⚠️Warning⚠️

Beberapa kata tidak Family Friendly

•••


Diriku saat ini sedang asik memutar-mutarkan tubuhku di hadapan sebuah cermin, diriku tak henti-henti memuji kelucuan dan kecantikan wajah Lily. "Ini serius wajah aslinya Lily? Cantik and lucu banget coy!!" Pekikku dalam hati.

"Nona Lily, anda sudah berdiri di depan cermin selama 10 menit." Ujar Merlin yang sudah sejak tadi berdiri di belakangku.

Aku membalikkan tubuhku, lalu cengengesan sambil menggaruk tengkuk leherku yang tak gatal sama sekali. "Hehe... Maafkan aku Bibi Merlin, habisnya setelah mandi dan memakai gaun ini aku terlihat lebih cantik, benarkan?" Ucapku dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi tingkat dewa.

Merlin yang mendengar perkataanku itu lantas tertawa pelan. "Seperti nya aku mengerti kenapa Tuan bisa luluh dengan gadis kecil ini." Batinnya.

"Benar sekali, Nona sangat cantik. Tapi sekarang Nona harus ke ruang makan, ini sudah saatnya makan siang." Ucapnya dengan sopan.

Aku merentangkan kedua tanganku lalu melompat-lompat kecil dengan ekspresi senang yang terukir di wajahku. "Makan!" Pekikku dengan gembira.

Namun tiba-tiba...

"Haciyhh!!"

Aku tiba-tiba saja bersin dengan ingus yang keluar dari hidungku, aku hendak mengelap ingus tersebut dengan tangan kosong, namun langsung dihentikan oleh Merlin.

"Nona jangan! Itu kotor, sini biarkan saya mengelapnya." Ucap Merlin lalu menyetarakan tingginya denganku dan mulai mengelap ingus tersebut dengan sapu tangan miliknya.

Setelah dirasa sudah bersih, Merlin menegakkan tubuhnya kembali lalu berujar. "Setelah makan, Nona harus minum obat, mengerti?" Ujarnya yang lantas di angguki olehku.

Merlin tersenyum tipis. "Mari ikuti saya Nona." Ujar Merlin lalu berjalan keluar dari kamar terlebih dahulu, di ikuti olehku di belakangnya.

Aku terus mengikuti Merlin dengan langkah kecilku, selama berjalan aku melihat patung-patung berbentuk serigala dan juga lukisan serigala putih yang menggantung di dinding koridor.

Seketika kepalaku dipenuhi oleh berbagai pertanyaan, mulai dari... Mengapa semuanya serigala? Apakah Arnold menyukai serigala? Atau memang lambang Kerajaan ini adalah Serigala? Pikirku.

Aku terus melangkahkan kakiku sambil melihat sekeliling, namun saat melewati ruang tamu, Merlin tiba-tiba saja berhenti berjalan yang membuatku tak sengaja menabrak punggung Merlin.

Little Gelandangan and Her Daddy Werewolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang