"Gue jadi anak kecil gelandangan? yang bener aja, rugi dong!? Arrghhh!!"
•••••
Gladys Anastasya, seorang gadis SMA yang mati karena tersambar petir saat setelah ia menertawakan dan juga menjelekkan seorang anak kecil yang memiliki wajah cacat.
Namun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Playlist: Nightcore - Hiding in The Blue
Okay enjoy guys, jangan lupa pencet bintangnya⭐
•••
"Ayolah Kak... Aku sudah melakukan sit up 100 kali seperti yang kakak perintahkan, biarkan aku masuk walau hanya sebentar saja, aku sangat khawatir kepada Lily, aku ingin melihat keadaannya!"
"Tidak, lebih baik kau kembali ke Dukedom Daalen sekarang juga!"
"Huft..." Lily menghela nafasnya dengan lelah sambil memijat pangkal hidungnya saat merasa pusing dikarenakan sudah sejak tadi mendengar keributan yang terjadi di luar kamar, sudah sekitar setengah jam keributan tersebut terjadi namun sampai sekarang tak berakhir juga.
Saat ini Merlin sedang menyisir rambutnya dikarenakan ia yang baru saja selesai dimandikan dan dipakaikan pakaian oleh kepala pelayan tersebut.
"Bibi Merlin, bisakah kau bilang kepada Daddy untuk membiarkan Fynn masuk?" Merlin lantas langsung menggelengkan kepalanya pelan saat mendengar perkataan Lily.
"Maaf Nona Lily, saya tak berani berkata seperti itu kepada Tuan Arnold."
Lily yang mendengarnya menghela nafasnya dengan berat. "Kalau begitu panggilkan Daddy ke sini." Perintahnya yang lantas kali ini di angguki oleh Merlin.
Setelah Merlin selesai merapihkan rambut Lily, kepala pelayan tersebut berjalan menuju pintu kamar dan dengan perlahan membuka pintu tersebut. Wanita itu melihat Fynn yang sedang melakukan Push Up dengan Arnold yang berdiri di sampingnya sambil bersedekap dada. Anak itu benar-benar melakukan apa yang dikatakan oleh Tuan Arnold hanya untuk bisa menemui Nona Lily? Pikirnya.
"Permisi... Tuan Arnold?" Panggil Merlin dengan sopan.
Arnold yang merasa namanya disebut pun melirik ke arah Merlin, lalu mengangkat salah satu alisnya dengan penasaran. "Ada apa?" Tanyanya.
"Anda di panggil oleh Nona Lily." Ujarnya, sedangkan Arnold tanpa sepatah kata pun lagi langsung masuk ke dalam kamar begitu saja, meninggalkan Fynn yang masih melakukan Push Up.
Merlin menatap Fynn dengan ekspresi kasihan, sedangkan Fynn yang menyadari tatapan tersebut lantas mendengus dengan kesal lalu bangun dari posisi Push Up nya.
