||15|| Jarak di antara kita

9.5K 858 35
                                    

Happy Reading🐺

Playlist: Runaway - Aurora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist: Runaway - Aurora

Maaf ya revisinya kurang teliti, di part sebelumnya ada kata yang pakai nama "Gladys" Harusnya kab pakai kata "Aku".

Oke...enjoy ya, jangan lupa pencet bintangnya⭐🌟✨

•••


Aku berlari menuju ruang tamu saat mendengar Arnold telah kembali pulang dari rapatnya, entah mengapa aku sudah sangat rindu dengan pria itu, terlebih lagi aku tak melihat sosoknya sejak pagi tadi.

"Daddy!" Teriakku sambil berlari dengan kedua tangan yang di rentangkan selebar mungkin, sedangkan Arnold melebarkan kedua bola matanya saat melihatku yang berlari ke arahnya, seketika pria itu menahan nafasnya.

Hap!

Eh?

Aku mengerutkan keningku saat tak merasakan Arnold yang berada dalam pelukanku, ternyata pria itu menghindar dan aku hanya memeluk angin.

"Lily, sudah kubilang jangan berlari seperti itu!" Ujar Arnold dengan wajah datarnya.

Aku terkekeh pelan sambil menggaruk tengkuk leherku yang tidak gatal. "Hehe... Maafkan aku, habisnya aku sangat rindu dengan Daddy, kenapa Daddy tak membangunkan ku tadi pagi dan tak sarapan denganku?" Tanyaku dengan bibir yang mengerucut lucu.

Arnold memalingkan wajahnya dengan cepat. "Maaf, tapi aku terlalu sibuk saat ini, aku tak bisa menghabiskan waktu denganmu. Lebih baik sekarang kamu kembali ke kamarmu atau lakukan apa saja yang ingin kamu lakukan agar tidak bosan, sedangkan aku akan pergi ke ruang kerjaku dan tolong jangan ganggu diriku, paham?"

Tanpa menunggu jawaban dariku, Arnold langsung saja berjalan pergi menuju ruang kerja, meninggalkan ku yang masih berdiri terdiam di tempat dengan ekspresi cemberut.

"Hmph! Menyebalkan, memangnya sesibuk itu?" Gerutuku sambil menggembungkan kedua pipiku kesal.

"Sudahlah! Lebih baik aku pergi ke gazebo saja dan meminta Bibi Merlin untuk membawakan ku makanan manis!" Ujarku dengan riang, lalu mulai berjalan dengan lompatan-lompatan kecil dan kepala yang bergerak ke kanan dan ke kiri.

Sedangkan di tempat lain, atau lebih tepatnya ruang kerja Arnold. Pria itu mengacak-acak rambutnya dengan kasar, lalu berteriak dengan frustasi.

"Aarghhh!! Kenapa semakin hari wanginya semakin tajam?" Racau nya saat mengingat bagaimana ia sudah bisa mencium aroma yang sangat memabukkan walaupun Lily masih berada jauh di dekatnya.

Arnold duduk di atas kursi kerja miliknya, lalu menutup kedua bola matanya. Pria itu menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha untuk tenang dan menjernihkan pikirannya.

Little Gelandangan and Her Daddy WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang