Bab 1: Awal pertemuan

7.9K 473 31
                                    

Apa kabar kalian semua?

Aku bawa lagi nih hot daddy yang baruuuuu... Hohoho ...

Berharap kalian akan suka yaaa..


🦋🦋🦋



Liam's Veterinary Clinic berada di kawasan apartemen yang tidak begitu sibuk, dengan suasana yang tenang dan area sekitar yang lebih damai dan jauh dari hiruk pikuk sibuknya Toronto.

Di balik meja registrasi, Yeva sedang duduk sambil membaca majalah kuliner. Tatapannya tetap fokus melihat deretan gambar-gambaran hidangan dari para koki terkenal. Ketika pintu klinik dibuka dan lonceng berdering menandakan kedatangan seseorang, saat itu Yeva mengangkat kepalanya untuk melihat ke pintu masuk.

Seorang gadis berambut pirang dengan seragam SMA masuk sambil menggendong seekor anjing corgi. Wajahnya diliputi kecemasan, bahkan dengan air mata yang meleleh di pipinya.

"Selamat datang!" sambut Yeva.

Gadis itu terlihat agak panik dan terburu-buru, jadi dia melewati meja Yeva. "Di mana dokter Liam?"

Yeva memandang gadis itu dengan wajah sebal. "Dokter Liam ada di bagian belakang, sedang memeriksa pasiennya," jawab Yeva, dengan menekan kata 'pasien' yang merujuk pada hewan-hewan yang dirawatnya.

Gadis itu terkejut begitu menyadari ada Yeva di balik meja registrasi. "Oh, anjingku kejang-kejang."

Yeva menyodorkan kertas registrasi yang harus diisi, tapi gadis itu masih menangis sambil memeluk anjingnya yang kejang. Yeva merasa kasihan, tapi dia juga tidak tahu menahu tentang pertolongan pada hewan.

Dengan segera Yeva bangun dan berjalan ke bagian belakang. di ruang rawat inap terdapat banyak kandang dari berbagai macam hewan yang sedang dirawat atau diopname.

"Emergensi," kata Yeva.

Seorang pria jangkung dengan rambut pirang kecokelatan sedang berjongkok di depan kandang seekor kucing, kemudian bangun saat mendengar suara Yeva. Pria itu membenarkan jas dokternya, mendekati Yeva sambil melepaskan sarung tangan karetnya.

"Ada yang datang?" tanyanya.

"Uh-hum. Seorang gadis, anjingnya kejang."

Pria itu adalah Liam Rowan, dokter sekaligus pemilik klinik hewan. Dia bekerja dengan dua asistennya, tapi tak satu pun ada di sana. Satu asistennya sedang mengantarkan hewan yang mereka rawat ke pemiliknya, dan satu lagi sedang cuti. Jadi, Yeva membantunya di bagian pendaftaran untuk sementara selagi dia belum pergi bekerja.

Liam melintasi tubuh Yeva, tapi tak lupa menarik pinggulnya dan mencium bibirnya.

Yeva mengikuti Liam ke ruangan depan. Pria itu mengganti sarung tangannya, kemudian mengambil alih anjing corgi yang lemas dan kejang di tangan gadis berseragam sekolah. Mereka pun pergi ke ruang periksa meninggalkan Yeva yang sudah kembali ke balik meja pendaftaran.

"Nona," panggil Yeva ketika gadis itu akan mengikuti Liam. "Silakan isi untuk registrasinya."

Gadis itu terisak dengan mata memerah sembab karena menangisi anjing corgi-nya, dia melirik ke arah lain dengan ekspresi memohon.

"Aku yang akan mengisinya." Sebuah suara berat seorang pria terdengar di hadapan Yeva, meraih pulpen di tangan Kaia sambil menarik kertas registrasi.

Yeva terkejut sejenak, tak menyadari sama sekali bahwa di ruangan itu ada orang lain selain mereka. Dia melihat tangan kokoh yang memegang pulpen dengan postur yang sangat baik, menulis dengan begitu rapi. Karena mejanya tepat di hadapan Yeva, posisi pria itu agak membungkuk ketika dia menulis hingga membuat jaraknya dari Yeva sangat dekat.

Who's the Cheater?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang