Bab 14 : Akhir Pekan

1.6K 263 13
                                    

Yeva kambeeeekkk...

Semoga kalian masih suka yaaaa....



🍕🍕🍕 


Yeva tidak menyangka bahwa tawaran pekerjaan untuk menjadi koki di kediaman Maverick hanyalah pekerjaan sehari, di mana malamnya dia bisa kembali ke apartemennya dan Xenon Maverick memberitahunya tentang kebenaran malam itu.

Dia sungguh tak menyangka pada jumat siang ada seorang pria yang mendatanginya di dapur bersama manager, dan mengatakan bahwa nanti sore dia harus bersiap untuk melakukan pekerjaan di keluarga Maverick. Semua teman kokinya merasa iri, tapi Yeva merasa tak berdaya.

Saat ini dirinya duduk di dalam bis, bersama rombongan koki dan pelayan yang akan bekerja di keluarga Maverick pada akhir pekan ini. Xenon atau orang suruhannya tidak mengatakan apa pun padanya perihal mereka akan melakukan perjalanan ke luar kota dan melayani keluarga Maverick berpesta.

"Kau tahu kita akan ke mana?" tanya Yeva pada wanita yang duduk di sampingnya.

Wanita itu hanya beberapa tahun lebih tua dari Yeva, dan sepertinya dia bekerja di kediaman Tuan dan Nyonya tua Maverick.

"Kau tidak tahu?" tanya wanita itu dengan heran.

"Kalau tahu, aku tak akan bertanya," jawab Yeva sambil memasang senyum pura-pura.

Wanita itu jelas mendengar perkataan Yeva, dan wajahnya segera berubah cemberut. Dia menjawab dengan agak ketus, "Memangnya siapa yang memperkejakanmu sampai kau tidak tahu?"

Yeva masih memasang senyum sambil menolehkan kepala ke sana-sini. Semua orang nampak sibuk, dengan eraphone di telinga, ada yang bermain ponsel, dan bahkan ada yang tidur. Jadi Yeva mendekatkan wajahnya ke telinga wanita itu untuk berbisik. Wanita itu merasa risih dan bersikap tak acuh sambil mengunyah permen karet.

"Xenon mendatangiku, dan mengatakan bahwa Ibunya ingin aku menjadi koki pada akhir pekan ini. Dia tidak mengatakan bahwa kita akan pergi ke luar kota."

Wanita itu tersedak permen karetnya sampai tak sengaja tertelan. Dengan wajah marah dia memandang Yeva, kemudian mendesis, "Kurang ajar sekali kau menyebut nama Mr. Xenon Maverick."

Yeva hanya balas tersenyum, kemudian menolehkan kepalanya ke luar jendela bis sambil memandang deretan pepohonan pinus yang mereka lewati di sepanjang jalan. Suasana pun nampak sejuk, mulai memasuki area pegunungan yang hijau dan asri.

Bis mereka memasuki kawasan pegunungan dengan ladang rerumputan hijau yang berubah kuning disinari oleh warna senja, deretan pepohonan dan juga danau yang membentang di deretan pegunungan. Pemandangan itu nampak indah dan sejuk, membuat Yeva tak menyesal mengambil pekerjaan ini.

Mobil mereka memasuki sebuah tempat lapang dengan bangunan berlantai tiga dan ada banyak kamar. Bangunan itu merupakan sebuah resort, berhalaman luas, dikelilingi pepohonan pinus dan tepat di belakangnya adalah sebuah gunung. Di halaman depan sudah tersedia sekitar sepuluh mobil pribadi, dan satu bus berisi rombongan koki serta pelayan yang baru tiba.

Satu persatu semua orang turun dari bis sambil membawa tas berisi pakaian mereka, sedangkan orang-orang yang mengendarai mobil sudah memasuki gedung dan memilih kamar mereka masing-masing. Yeva pun kebagian turun paling terakhir sambil memegang tasnya. Dia menolehkan kepalanya ke segala penjuru tempat, kemudian menatap deretan mobil mewah yang terparkir, dia mengira-ngira, yang manakah mobilnya Xenon?

"Para koki, silakan ikut kami." Seseorang menyambut rombongan koki dan meminta mereka untuk ikut.

Yeva dengan patuh mengikuti romboingan koki yang terpisah dengan pelayan, dan sebelum pergi dia mendengar pelayan wanita yang duduk sebangku dengannya berbucara pada temannya.

"Koki itu memanggil Mr. Xenon hanya dengan namanya, dan seolah sangat akrab. Menjijikan." Tak luipa, mereka membertikan Yeva pandangan seorang mencemooh dan mengasihaninya.

"Apa menurutmu dia sudah ditiduri oleh Mr. Xenon?" temannya menimpali.

"Stt." Wanita tadi segera menyuruhnya diam dan mereka tak lagi berbicara, karena pada saat itu beberapa mobil lagi tiba dengan mobil paling depan yang berhenti lebih dulu.

Yeva sedang berjalan di bagian paling belakang dari rombongan koki, melewati koridor menuju ke bagian belakang di mana mereka akan dibagi kamar. Dia sempat menoleh ke arah halaman depan, dan melihat sopir membuka pintu mobil diikuti oleh Xenon yang keluar. Pria itu dalam tampilan kasual, dengan kaos polos dan celana jins. Rambutnya terlihat berantakan karena tertiup angin gunung, dan itu menambah daya tariknya yang menawan. Bahkan bagian dada dan lengan kaosnya pun tak bisa menyembunyikan lekuk tubuhnya yang berotot.

Yeva bisa melihat dan mencium aroma uang yang seksi dan menawan dari pria itu, karena dari atas sampai bawah dia seolah beraroma uang!

Sebelum Yeva berbalik di ujung koridor, tak sengaja tatapannya bertemu dengan tatapan Xenon yang saat itu juga tak sengaja menoleh ke arahnya. Yeva hendak menarik pandangannya, tapi sekilas dia melihat sosok Sophia keluar dari mobil yang sama dengan Xenon!

Dia tak bisa melihatnya lagi, karena terhalang oleh dinding.

Staf penginapan mengantarkan para koki ke kamar mereka yang ada di lantai satu, sedangkan para tamu yang dibawa oleh keluarga Maverick ada di lantai dua dan tiga.

Penginapan itu berupa sebuah resort dengan pemandian air panas yang tersedia, bangunan yang terbuat dari kayu berwarna cokelat alami dan atap berwarna hijau. Di belakangnya ada mata air alami, yang mengalir ke danau tak jauh dari tempat itu.

Kamar para koki berdampingan di satu lorong, dan Yeva kebagian kamar paling ujung. Dia harus menerimanya, karena ingin menghargai para senior. Sedangkan para pelayan yang di bawa dari kediaman Maverick ditempatkan di kamar terpisah. Ketika Yeva memasuki kamarnya, seorang wanita muda yang seusia dengannya datang sambil menenteng tasnya.

"Oh, kita satu kamar," kata wanita itu.

Yeva menoleh dengan agak heran, karena dia pikir dia akan mendapat satu kamar untuk sendiri. Namun, mendapat teman satu kamar lainnya tidak masalah.

Wanita itu memerhatikan penampilan Yeva sejenak. Kulit putih kecokelatan, rambut pirang-kotor dengan alis sedikit lebih tebal, dan bibir merah alami. Mata Yeva berwarna biru kehijauan, dengan sedikit warna cokelat di bagian dalam irisnya. Dari ciri-ciri ini, wanita ini sudah bisa mengambil kesimpulan sepihak.

Dia kemudian bertanya secara tiba-tiba, "Ya sas, me lene Jane. Possas lene?" (Halo, namaku Jane. Siapa namamu?"

Yeva jelas semakin heran, kenapa wanita ini berbicara bahasa Yunani dengan aksen yang sangat kaku dan pengucapan yang biasanya dipakai oleh orang-orang asing yang baru belajar bahasa Yunani. Untuk menghargai Jane yang menyapanya dengan bahasa Yunani, Yeva jelas sangat senang meski dia tak tahu apakah wanita itu sedang mengolok-oloknya atau ketulusan.

Yeva hanya tersenyum sambil membalas, "Ya sas, ime i Yeva. Harika pou sas gnorissa." (Halo, aku Yeva, senang bertemu denganmu)

Wanita itu mengerutkan dahinya, merasa bahwa dia agak tidak mengerti dengan perkataan dan aksen fasih Yeva.


🍕🍕🍕


Yeva itu orang Yunani yaaaa, dan aku udah ngegambar visual dia. Kalian juga bebas mau bayangin visual Yeva kaya gimana, yang pasti rambut dia dirty blonde dgn kulit kecokelatan eksotis gitu.

Who's the Cheater?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang