Sarah pagi itu telah menghabiskan sandwich beef nya. Susu coklat kesukaannya telah tandas. Diliriknya sebelah tempat dimana ia duduk. Kakaknya masih nampak santai sembari melihat beberapa video permainan bolanya saat club junior ado denhag harus kalah melawan club fc Utrecht. Kalah tipis tapi membuat Rafael muram Durja sepanjang malam.
"Mam, I have to go" Sarah beranjak, tapi tangannya ditahan kakaknya.
"Kak Shayne dan elkan hari ini datang" sebelah alis Sarah terangkat, apa hubungannya?
"Jangan pulang terlambat, skip dulu pacaran sama mees. Nanti Nathan juga ikut jemput"
Bola mata Sarah memutar tidak peduli. Dan kenapa harus bawa nama mees, siapa yang pacaran. Batin Sarah kesal.
"Aku tidak ikut jemput Kak Shayne dan Elkan. Hari ini aku sibuk" Sarah beranjak keluar dengan bibir Komat kamit kesal.
"Liatlah anak momy, setelah beranjak remaja dia sungguh sudah berubah tidak bisa diatur" desah Rafael.
"Biar momy yang bicara nanti" ny. Struick membereskan meja makan. Kemudian dia mengintip sekilas kearah jendela. Sarah masih mengetuk pintu rumah tuan romejo.
"Ada apa mom?" Rafael mendekat ikut penasaran dengan apa yang menarik ibunya diluar sana.
"Benar Nathan mau ikut jemput shayne nanti?" Rafael mengangguk bingung
"Kenapa?"
"Ya tuhan momy lupa?" Ny. Struick segera keluar menghampiri Sarah yang masih setia menunggu sembari tak pernah lelah mengetuk pintu rumah tuan romejo.
"Nathan dan keluarganya pindah sayang"
Dalam keadaan cukup terkejut Sarah mengernyit tidak percaya
"Nathan tidak memberitahumu" Sarah menggeleng, dia mengingat kembali.
Hingga pulang sekolah, kemarin tak ada pembicaraan tentang pindah rumah. Apa semua ini rencana yang mendadak? Tapi kenapa ibunya tahu jika keluarga uncle romejo pindah hari ini.
"Saat mommy bertemu Ny romejo, kami sedikit berbincang tentang karir bola Nathan di Swans city. Dan mereka mendukung penuh Nathan dengan memilih pindah agar memudahkan Nathan untuk fokus ke karir sepak bolanya"
Masih terngiang cerita menyakitkan yang ibunya ceritakan tadi pagi tentang bedebah Nathan yang tiba-tiba saja pindah tanpa sepatah kata perpisahan.
Sekolah begitu riuh tapi terasa begitu sepi bagi Sarah. Bahkan meski mees hari ini berkelakar didepannya tak mampu membuatnya tertawa seperti biasanya.
"Apa Nathan sebegitu berpengaruhnya hingga kamu tidak lagi mau tersenyum padaku" mees si cowok tengil itu sudah berjalan disebalhnya.
"Nathan siapa? Tidak, aku bahkan tidak mengenalnya" mees tertawa, dia sangat tampan.
"Jika masih ingin berteman denganku, jangan pernah sebut namanya"
....Sarah mencoba sibuk, meski ia berharap sekali mendapat pesan dari Kak Noel, setidaknya ia merasa tidak benar-benar dilupakan anak itu. Sarah mengecek kembali ponselnya, dan menyadari kenyataan jika dia benar telah dilupakan. Sudah hampir 3 bulan berlalu bukan? Sesibuk itukah hingga belum bisa mengabari Sarah. Dan lucunya kenapa Sarah hanya bisa menunggu tanpa mencoba menghubunginya lebih dulu.
"You know my value, and I'm a libra. Just be careful of your decision noel. I never want text you first!!!" Hampir saja mengumpat, Sarah membuang ponselnya kesal keranjang dimana ia masih senang merebah.
"Sarahhh" suara Shayne terdengar diluar kamarnya, sudah ia duga kakak pertamanya itu akan masuk tanpa ketika pintu.
"Kenapa belum bersiap?" Alis Sarah menyatu lucu.
"Kemana?"
"Sakit ya ini anak, rafa hari ini ada match. Buruan siap siap. 5 menit"
Dengan gemasnya Shayne merangkul adik bungsunya sembari memberikan ciuman gemas dipipinya.
"Boleh kan kalau gak ikut, lagi males soalnya"
"Harus ikut" suara menggelegar dari luar kamar terdengar menyahut,
"See, dad want us cheers for rafa" mengatakan rambut Sarah selalu menjadi hal yang begitu sangat menyenangkan bagi Shayne
"Tapi Kak elkan boleh gak ikut tuh" adunya, pada Shayne.
"Itu beda cerita, elkan cidera. Dia harus benar-benar istirahat" pilih kasih, padahal elkan sehat hanya sedikit keseleo dan itupun sudah sembuh.
"Daddy, can I just stay at home. Accompany elkan to make sure he is save at home"
Sarah melepas rangkulan Shayne dan memilih menghampiri daddy nya di ruang utama. Dimana sudah siap semua untuk berangkat.
"Elkan needs me" rayunya pada Mr. Struick.
"No I dont" elkan yang tengah asik main Playstation diruang santai berteriak lucu.
"Fuck you, I hate you all 😑😑"
Shayne tertawa menang, saat berpapasan dengan Sarah di koridor kamar.
"Don't be mad" Shayne menggoda adik bungsunya.
....Pertandingan cukup mengerikan, beberapa kali Rafael terkenal tackle oleh pemain lawan. Dan hal itu yang membuat Sarah tidak suka melihat pertandingan para kakak kakaknya. Dia tidak tega, dan liatlah terakhir elkan harus mengalami cidera pergelangan kakinya. Dan itu karena hal yang sama.
Score 1-0 unggul untuk ado denhag. Hingga menit terakhir lawan tak mampu mencetak gol.
"Kalian ingin menu apa hari ini untuk makan malam"
"Spaghetti with cheese sauce" Sarah paling cepat merekomendasikannya.
Sesuai permintaan tuan putri kita, dan semuanya pasti cukup mengerti. Meski Rafael ingin sekali makan beef steak malam ini untuk merayakan kemenangannya. Dia melirik Shayne sebelum akhirnya memilih untuk setuju saja.
Makan malam penuh dengan senyum atas kemenangan rafa di macth hari ini. Spaghetti dengan cheese sauce menjadi menu utama. Manu yang sangat Sarah sukai. Dia nampak menikmatinya. Dan lupa jika hingga detik ini ia belum menerima kabar apapun dari bedebah sialan bernama Nathan Noel tjoeaon itu.
"I wanna change my phone number"
Terlalu berisik, otaknya tidak bisa menahan lagi. Celetukan itu membuat semua orang menyorot Sarah.
"Can you just give me some reasons why?" Tanya elkan,
"Emmm, no.. just want it" rafa menggeleng, dia tahu hingga ia memberikan kode pada Shayne.
"It's too hot here, suddenly the atmosphere changed" Shayne menyipitkan matanya,
"Yess, you right. I'm mad, it's almost 3 months since he moved and he hasn't send me a text yet"
"Im done, thanks for the dinner mom"
Sarah memilih untuk kembali sesegera mungkin menuju kamarnya. Tidak ingin peduli dengan Bisikan atau lelucon yang akan dibuat oleh kakak kakaknya.
Sarah membuka Sim card ponselnya. Dia sudah membeli nomer baru tadi siang.
"Time to remove our past. Make sure we don't have a chance to meet in the future"
Dibuangnya ke tempat sampah dipojok kamarnya Sim card lamanya. Ponselnya kembali menyala dengan nomer baru.
"Let all the thing in the past gone and happiness comes over me"
Tidur Sarah harus kembali nyenyak. Keputusan itu sudah bulat. Membangun rasa benci untuk seorang Noel tjoeaon.
.
Ponsel Sarah menyala pagi itu. Sebuah pesan diterima dari sebuah nomer baru. Dan beberapa panggilan masuk dengan nomer yang sama. Gadis itu menguap panjang mengecek ponselnya. Matanya membulat sempurna. Pesan dari Kak Noel.
From : xxxxx8xxxxx
"Hey Sarah, you there. This is your Noel. Really miss you. So much"
Tidak bagaimana bisa pria itu mendapat nomer barunya. Bahkan Shyane, elkan dan rafa belum mendapatkan nomer baru yang ia ganti semalam. Gilakkkk..
"No no no.. how come??? Impossible?" Gumamnya,
Tbc..

KAMU SEDANG MEMBACA
-NATHANTJEO- Desire you in Summertime
Fiksi PenggemarBocah lelaki itu tidak pernah mengatakan dia akan pergi mengejar mimpinya untuk menjadi pemain sepak bola terkenal. Dia meninggalkan kota kecilnya di Rotterdam saat ia berusia 13 tahun. meninggalkan teman masa kecilnya, Sarah jasmine Struick tanpa S...