Homeless

2.5K 169 14
                                    

Happy reading!!

Kalau bisa memilih, Syanala ingin dia tidak terlahir di dunia ini. Ia selalu mendengar caci maki dari orang di sekitarnya yang mengatakan kalau dirinya hanya seorang beban. Lebih menyakitkan lagi adalah kata-kata itu selalu keluar dari mulut keluarganya.

Begitulah hidup Syanala yang kehadirannya selalu disalahkan karena ia adalah anak dari selingkuhan ibunya yang dimana dirinya adalah aib bagi keluarganya. Ia di benci oleh suami ibunya dan kakaknya yang tidak pernah menganggapnya lebih dari sampah di rumah ini.

BRAK!

"Akh- Sakit, Pa!" Rintih Nala dengan suara tercekat ketika tubuhnya baru di tendang dengan tidak manusiawi oleh laki-laki dengan setelan rapi di hadapannya.

"Kamu sudah saya besarkan dengan uang saya tapi malah ini balasan kamu? Kamu menyiksa anak saya?!" Bentak laki-laki yang di panggil Papa oleh Nala.

"A-Aku gak nyiksa dia! Justru dia yang ngelakuin hal yang gak bener ke aku." Nala masih berusaha membela dirinya tapi hal itu membuat kemarahan laki-laki di hadapannya ini semakin menjadi-jadi.

PLAK!

"BERANI KAMU NUDUH ANAK SAYA? Kamu cuma anak haram yang gak diharapkan di keluarga ini, harusnya dari awal saya gak pernah terima kamu di rumah saya!" 

Nala memegang pipinya yang panas karena tamparan keras yang baru saja ia dapatkan tadi. Air mata sudah meluncur dari pelupuk matanya karena rasa sakit bertubi-tubi yang ia dapatkan malam ini. 

Perkataan hinaan yang selalu ia dapatkan selama 19 tahun ia hidup, perlakuan yang berbeda yang ia dapatkan dari kedua orang tuanya dan juga kekerasan yang bahkan sudah kebal ia dapatkan selama hidupnya. 

Siapa yang minta dilahirkan? Siapa yang minta di terima di keluarga ini? Dan siapa yang bersalah dalam takdir hidupnya Nala? Tentu kedua orang tua kandungnya yang dengan tidak tau malu melakukan perbuatan keji yang membuatnya lahir di dunia ini.

"Sekarang pergi dari rumah saya! Kamu sudah cukup dewasa untuk hidup sendiri di luar sana tanpa menghabiskan harta saya."

Mendengar itu Nala langsung mendongak dan tatapannya menusuk ke arah laki-laki paruh baya di depannya. Tanpa banyak bicara, Nala langsung bangkit berdiri dan menghapus air mata yang membasahi pipinya.

"Ya, aku akan pergi dari rumah ini yang udah kayak neraka buat aku. Kehidupan di luar sana pasti lebih baik dari pada kehidupan di rumah yang isinya orang-orang gak punya hati." Ucap Nala yang langsung melangkahkan kaki pergi tanpa peduli akan teriakan marah dari laki-laki yang sudah menyiksa Nala selama hidupnya ini.

"Jangan pernah balik lagi kesini, mau mati sekali pun jangan sampai mayat kamu dibawa pulang ke rumah ini." 

Nala tidak lagi menoleh ke belakang, ia berjalan pergi sambil terus mengusap air matanya yang terus-terusan mengalir membasahi pipinya. 

Di luar sana, Nala melihat Ibunya berdiri menatapnya dengan tatapan nanar. Ia membuang pandangannya untuk tidak melihat wajah orang yang membuatnya hidup tersiksa begini.

"Nala, jangan pergi, nak. Minta maaf sama Papa mu dan kakakmu, pasti mereka akan kasih kesempatan kamu untuk tinggal disini lagi." Ucap sang ibu.

Nala menepis tangan sang ibu dan menatap nanar ke arah ibunya yang memintanya untuk memohon pada dua laki-laki yang sudah merendahkannya. 

"Sampai mati juga aku gak akan mau minta maaf sama mereka berdua. Aku gak bersalah sama sekali tapi aku yang selalu di salahin entah itu karena kesalahan yang gak aku lakuin maupun kesalahan karena aku lahir. Seharusnya ibu dan selingkuhan ibu yang entah ada dimana itu yang bersalah! AKU GAK MINTA DILAHIRKAN DI DUNIA DARI DUA ORANG YANG BERSELINGKUH! TAPI KENAPA AKU YANG DISALAHIN?!" Kali ini Nala benar-benar emosi sampai-sampai meneriaki perempuan yang melahirkannya ini.

Trapped - YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang