Happy reading!!
Pagi ini Nala terbangun dari tidurnya karena terusik dengan suara berisik yang di lakukan oleh Kenzo. Ia masih setengah sadar dan melihat Kenzo yang sudah rapi dengan setelan jas dan juga telfon genggam yang menempel di sisi telinganya.
Nala tidak mungkin kembali tidur melihat Kenzo yang repot di pagi-pagi buta ini. Ia turun dari ranjang dan bertepatan dengan itu juga Kenzo melirik ke arahnya. Kenzo memintanya untuk mendekat sambil menyodorkan dasi miliknya. Ya, Nala mengerti maksud Kenzo jadi ia langsung mendekat dan mengambil uluran dasi itu lalu memakai dasi di leher Kenzo dengan sebisa nya saja.
Kenzo menatap lurus ke arah Nala yang sibuk memakainya dasi sambil ia mendengar ucapan dari orang yang sedang ia telfon sekarang.
"Iya, saya bakal balik ke rumah sekarang." Ucap Kenzo sebelum ia memutuskan panggilan.
Nala melirik ke arah Kenzo sambil merapikan dasi yang sudah ia pasangkan di leher Kenzo. Tiba-tiba Kenzo memajukan wajahnya dan mengecup bibir Nala singkat.
"Makasih, gua ada urusan mendadak jadi harus berangkat pagi-pagi." Jelas Kenzo.
Nala menganggukan kepalanya mengerti, "sarapan dulu ya? Kamu semalam habis minum jadi setidaknya isi dulu perut kamu pagi ini."
"Udah gak sempat lagi." Kenzo melirik ke arah jam tangannya.
"Sarapan di mobil, aku bikinin kamu sarapan yang simpel." Ucap Nala.
Kenzo menghela nafas lalu mengangguk pasrah menyetujui karena perutnya juga perih sekarang dan kalau tidak di ingatkan oleh Nala pasti dia tidak peduli pada kondisinya.
Akhirnya Nala pergi dari kamar untuk segera menyiapkan sarapan untuk Kenzo. Sebenarnya bisa saja menyuruh pembantu yang bekerja di rumah Kenzo tapi karena ini masih sangat pagi jadi mereka belum ada yang berkeliaran di dalam rumah utama.
Nala berinisiatif membuat sarapan sendiri untuk Kenzo. Ia melihat bahan yang ada dan akhirnya membuat sandwich untuk Kenzo makan dalam perjalanan. Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya sarapan yang Nala buat jadi dan bertepatan dengan Kenzo yang turun ke lantai dasar untuk bersiap pergi.
"Kenzo, ini udah aku siapin dan aku lebihin juga buat yang lain." Nala memberikan kotak bekal pada Kenzo dan langsung di terima oleh sang empunya.
"Yang lain?" Tanya Kenzo dengan ekspresi bingung.
"Buat sekretaris kamu juga." Jawab Nala sambil melirik ke arah pintu depan.
Kenzo mengangguk mengerti lalu sebelum ia benar-benar pergi ia mengelus pucuk kepala Nala sebagai ucapan terima kasihnya dan di barengi oleh kecupan di pipi yang membuat Nala mematung karena Kenzo lagi-lagi melakukannya di depan orang lain. Biarpun sekretarisnya seperti menutup mata akan kejadian tadi, tapi tetap saja Nala malu.
"Makasih, gua kabarin nanti kalau gua balik telat." Ucap Kenzo lalu buru-buru pergi keluar tanpa melihat ekspresi Nala yang wajahnya sudah bersemu merah.
Apa-apaan ini? Kenapa Nala jadi salah tingkah begini dengan sikap Kenzo. Tapi Nala mencoba menyadarkan dirinya kalau itu adalah bagian dari pekerjaannya sekarang. Ya memang dia tugasnya untuk menemani Kenzo kan? Dan laki-laki bebas menyentuhnya.
Nala beberapa kali memperingatkan dirinya untuk tidak tenggelam dalam pesona Kenzo dan juga perlakuannya. Kontrak mereka singkat dan Nala harus merelakan Kenzo suatu saat nanti kalau laki-laki itu tidak membutuhkannya lagi. Ya, saat itu tiba, Nala harus pergi dengan ikhlas.
Mobil milik Kenzo sudah lama pergi tapi Nala masih berdiri mematung di tempat awal. Setelah menenangkan hatinya baru lah ia berbalik dan kembali ke kamar. Rasa kantuknya sudah hilang tapi ia memutuskan untuk rebahan sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped - Yoshi
Fiksi PenggemarNiat Nala cuma mau cari kerjaan buat nyambungin hidup setelah di usir sama Papa tirinya tapi ternyata dia malah terjebak dalam pekerjaan yang tidak pernah ia sangka-sangka yaitu menjadi sugar baby. "Umur kita beda 10 tahun." "Hah? Kita beda 10 tahun...