Master

1.9K 179 45
                                    

Happy reading!!

cw// kinda 🔞

Nala sibuk membenarkan baju yang ia gunakan sekarang. Ia sedang berada di ruangan tempat Dhavian menyuruhnya untuk menunggu. Pakaian yang ia gunakan sekarang sedikit kurang nyaman karena terlalu pendek menurut Nala.

Tapi dia berusaha untuk tidak protes karena ini adalah keputusannya. Ia melihat sekeliling ruangan serta beberapa minuman di atas meja. Nala mendesah kesal karena hanya tersedia minuman beralkohol semua di atas meja, dia gugup sekarang dan setidaknya butuh seteguk air.

Cklek!

Nala tersentak kaget ketika pintu terbuka membuat Nala langsung menegakkan tubuhnya, ia melihat Dhavian masuk ke dalam ruangan dan menatapnya sekilas. Ternyata di belakang Dhavian ada seorang laki-laki yang menggunakan setelan jas kerja serta rambut yang tertata rapi.

Nala sontak langsung berdiri dan tatapannya bertemu dengan laki-laki tersebut. Nala merasa familiar dengan wajah laki-laki ini tapi ia tidak yakin kalau laki-laki ini yang ia lihat semalam. Tapi lamunan Nala buyar ketika mendengar suara Dhavian.

"Nala, tuangin minuman." Perintah Dhavian.

Jujur Nala bingung dan ia memilih sembarang botol yang ada di atas meja lalu menuangkan pada gelas yang kosong tempat laki-laki berjas rapi tadi duduk.

Nala tidak berani menoleh ke arah laki-laki yang sedang menatapnya dari tadi. Tatapan laki-laki itu terasa begitu menusuk membuat Nala merasa terintimidasi.

"Nama nya Nala?" Suara laki-laki itu terdengar dingin saat bertanya begitu.

"Iya, dia orang baru jadi maklumin kalau masih kaku dan canggung."

Kenzo berdecih kesal mendengar ucapan Dhavian, "gua bayar dia mahal, kenapa gua harus maklumin dia? Kalo dia gak oke malam ini maka kontrak kita batal."

Itu seperti ancaman bagi Nala membuat dirinya langsung takut. Ia melirik ke arah Dhavian yang tidak mengeluarkan ekspresi apa-apa, tapi sorot matanya seolah menyuruh Nala untuk kerja dengan benar malam ini.

Setelah berbincang sebentar akhirnya Dhavian pamit dan meninggalkan mereka berdua di ruangan ini. Nala masih duduk di samping laki-laki yang ia ketahui dari Dhavian bernama Kenzo, bahunya di rangkul dengan posesif oleh Kenzo membuat Nala merasa kurang nyaman.

Sebenarnya mood Kenzo tengah buruk belakangan ini makanya dia lebih banyak diam dari tadi dan untungnya perempuan di sampingnya ini tidak berisik sehingga ia tidak merasa risih.

Ia melirik ke arah perempuan yang ia rangkul ini dan terlihat sekali kalau wajahnya tengah menahan gugup. Melihat gaya kikuk Nala membuat Kenzo merasa lucu karena biasanya wanita malam yang ia kenal pasti akan berusaha menggodanya tapi Nala malah tidak berniat untuk menoleh ke arahnya.

"Mau minum?" Tanya Kenzo berbasa basi sambil menaruh gelas kosong yang sudah ia teguk isinya tadi di atas meja.

"Enggak, tuan. Aku gak minum."

Nala langsung mengambil botol tadi untuk menuangkannya di gelas Kenzo lagi tapi langsung di tahan oleh Kenzo.

"Lo mau buat gua mabuk?" Sontak Nala langsung kelabakan dan menggeleng ribut.

"B-Bukan gitu, aku pikir tuan masih mau minum."

"Tuan?" Ucap Kenzo mengulangi panggilan Nala pada dirinya.

Kenzo akhirnya dapat melihat wajah Nala dengan benar saat sang empunya menoleh panik, ia tersenyum miring melihat wajah pucat Nala yang sepertinya takut dengannya.

"Gua memang tuan lo mulai sekarang, tapi gua gak suka di panggil tuan."

Nala menelan ludah kasar lalu mencoba untuk bertanya sambil menatap manik kelam milik Kenzo. "Lalu aku harus panggil apa?"

Trapped - YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang