Happy reading!!
Sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian Kenzo mengetahui asal usul Nala dan sejak hari itu juga hubungan Nala dan Kenzo menjadi merenggang. Kenzo seperti menjauhi Nala sejak hari itu, bahkan tidak sudi mengajak Nala mengobrol bahkan membalas pesan dari Nala.
Sejak hari itu, Nala tidak pernah berpapasan dengan Kenzo lagi sekalipun mereka satu rumah, entah kenapa jadwal Kenzo sangat sulit di tebak jadi Nala tidak bisa dengan sengaja bertemu dengan Kenzo. Melihat bagaimana Kenzo menghindarinya membuat Nala yakin cepat atau lambat dirinya pasti tidak akan dibutuhkan lagi oleh Kenzo.
Nala sebenarnya mau menjelaskan pada Kenzo tapi laki-laki itu mungkin belum bisa diajak bicara sekarang. Nala takut kalau Kenzo menduga yang tidak-tidak terhadapnya dan membencinya tanpa tau alasan yang sebenarnya.
Kalau ditarik mundur lagi, Nala pun tidak akan mau berurusan dengan Kenzo kalau tau dia kenal dengan Dariel bahkan memiliki masa lalu yang buruk dengan Dariel. Nala ingin menjelaskan pada Kenzo setidaknya sekali sebelum semuanya terlambat.
"Nona, silahkan nikmati sarapan anda."
Nala mengangguk pelan sambil menarik kursi untuk duduk di depan meja makan. Lagi-lagi ia sarapan sendiri. Jujur saja Nala sekarang rindu dengan kehadiran Kenzo yang bahkan tidak pernah absen sejak beberapa bulan belakangan ini, apalagi sejak ia menemani Kenzo bekerja diluar kota kemarin. Entahlah, Nala malu mengakui kalau ia mulai nyaman berada disamping Kenzo. Tapi kenapa seolah tidak memihak padanya?
"Nona, ini ada titipan dari Tuan Kenzo."
Nala langsung menoleh dan menatap benda canggih yang disodorkan dihadapannya. Nala menatap nanar benda tersebut sebelum tangannya terulur untuk mengambil ponsel lamanya itu.
"Kapan dia titipin ini ke kamu?" Tanya Nala dengan suara tercekat.
"Tadi pagi, Nona. Sebelum tuan berangkat kerja." Jawab perempuan yang merupakan pembantu yang bekerja di rumah Kenzo.
"Dia selama ini pulang ke rumah ternyata." Gumam Nala sambil tersenyum kecut.
"Tuan Kenzo baru pulang semalam, Nona. Dari sejak kepulangan Nona dirumah ini, Tuan Kenzo tidak pulang ke rumah."
Nala menatap terkejut ke arah pembantu yang memberi informasi mengenai Kenzo.
Lalu kemana laki-laki itu tinggal kalau ia tidak pulang ke rumah? Kenapa harus menghindari Nala sampai segininya? Kalau memang tidak nyaman dengan kehadirannya, Nala pikir biar ia yang pergi dari rumah Kenzo daripada Kenzo yang tidak pulang ke rumahnya karena tidak mau bertemu Nala.
Nafsu makan Nala sudah hilang. Ia memutuskan untuk kembali ke kamar setelah mendengar kabar tentang Kenzo. Nala memilih untuk menyembunyikan dirinya dibalik selimut menyembunyikan segala sedih dan kesalnya terhadap keadaan.
Kenapa tidak pernah sekalipun keadaan berpihak pada Nala? Setidaknya sekali saja biarkan Nala hidup dengan lega tanpa harus merasa bersalah disetiap harinya. Dulu dengan Papa tirinya dan sekarang dengan Kenzo, Nala merasa bersalah dengan kesalahan yang bahkan tidak ia perbuat.
***
"Lo kemana aja?"
Suara kesal dari seberang sana terdengar di telinga Nala. Nala termenung sebentar memilih jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan Dhavian. Selama ini banyak kejadian yang ia alami sejak terakhir mereka bertemu yang pastinya membuat Dhavian khawatir dengan keadaan Nala. Apalagi terakhir ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Kenzo. Hal itu semakin membuat Dhavian khawatir.
"Ponsel aku rusak, Kak." Jawab Nala seadanya.
"Ponsel lo rusak atau Kenzo yang gak kasih lo ngehubungin gua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped - Yoshi
FanfictionNiat Nala cuma mau cari kerjaan buat nyambungin hidup setelah di usir sama Papa tirinya tapi ternyata dia malah terjebak dalam pekerjaan yang tidak pernah ia sangka-sangka yaitu menjadi sugar baby. "Umur kita beda 10 tahun." "Hah? Kita beda 10 tahun...