Happy reading!!
CW// 🔞 (skip aja bagian ini kalo gak suka)
"Lo serius, Ken? Ini Celin loh. Lo serius mau bantuin dia lagi?"
Pertanyaan itu keluar dari mulut Baron yang kini menatap tidak percaya pada Kenzo yang sedang duduk termenung di depannya. Baron sudah memikirkan matang-matang soal semua yang Kenzo sampaikan padanya dua hari yang lalu. Rencana Kenzo yang ingin membantu Celin kabur dari Dariel membuat Baron kembali geleng-geleng kepala, soalnya kali ini yang mereka hadapi adalah Dariel.
Mereka bertiga sudah berteman dari sejak masih dibangku sekolah, tentu keduanya tau bagaimana sikap Dariel yang keras kepala dan marahnya Dariel yang buat siapa saja merasa ngeri. Baron sendiri tidak mau tersandung masalah dengan Dariel tapi Kenzo sekarang menyeretnya.
"Dia udah terlanjur gua bawa sembunyi dan gua rasa memang Dariel ini benar-benar nyakitin Celin selama ini." Jelas Kenzo.
"Dariel pasti tau dan bakal nyari ke lo, Ken. Gua gak mau dia malah ngacak-ngacakin lo lagi, apalagi tau lo disini buat kerjaan pembangunan hotel dari perusahaan keluarga lo. Gua cuma gak mau rencana kita buat balikin keadaan perusahaan keluarga lo malah hancur karena dia."
Kenzo terdiam sesaat sebelum ia berdecih keras mendengar ucapan dari Baron. "Siapa Dariel sampai-sampai dia berani ngacakin hasil kerja gua? Gua selama ini diem bukan berarti gua takut sama dia, gua cuma gak mau masalah cuma cewek doang di besar-besarin. Gua udah kasih Celin ke dia tapi apa? Dia nyakitin Celin jadi gua ada hak buat ngelindungin Celin sekarang."
Baron menegakkan tubuhnya dan menatap Kenzo dengan tatapan pasrah. Berdebat dengan Kenzo yang sudah bulat dengan keputusannya sama saja seperti berbicara dengan batu. Kenzo tidak akan mendengarkannya, laki-laki itu akan tetap pada pendiriannya.
Lagian dua temannya ini kenapa malah merebutkan satu perempuan sih? Baron tidak habis pikir dengan Kenzo maupun Dariel. Mereka berdua mapan dan memiliki tampang yang jauh di atas rata-rata, tapi kenapa malah hidup mereka berputar pada satu perempuan?
Baron juga kesal dengan Celin. Seharusnya perempuan itu tau diri, ia sudah menghancurkan pertemanan Kenzo dan Dariel tapi sekarang malah bikin runyam lagi dengan pergi dari Dariel dan meminta bantuan pada Kenzo. Kali ini kalau sampai Kenzo dan Dariel kenapa-kenapa, pastinya Baron akan menyalahkan Celin atas semua yang terjadi, biarpun ini adalah keinginan kedua temannya ini untuk memperebutkan satu perempuan.
"Terserah, gua disini cuma bantuin lo di perusahaan bukan bantuin lo nyembunyiin mantan lo. Gua gak ikut campur." Final Baron.
"Ron, lo cuma gua minta buat satu mobil aja sama Celin. Bawa dia balik bareng kita besok dan setelahnya gua gak akan seret lo buat ikut-ikutan dalam masalah ini." Ucap Kenzo dengan nada setengah putus asa.
"Kenapa gak satu mobil sama lo? Sekalian aja lo jagain dia langsung."
Kenzo menggeleng tegas, "gak bisa, gua gak bisa bawa dia satu mobil sama gua."
"Kenapa?"
Kenzo tidak menjawab. Sampai sekarang Baron belum tau soal keberadaan Nala. Kenzo belum berniat memperkenalkannya pada Baron, dia masih butuh memastikan sesuatu yang janggal dalam hatinya. Tak lain adalah perasaannya. Kenzo ingin memastikan perasaannya baru setelahnya memperkenalkan Nala pada orang sekitarnya.
Ya, Kenzo sudah berpikir sejauh itu. Ia bahkan tidak menganggap Nala sebagai perempuan yang ia sewa sekarang. Entah sejak kapan perasaannya mulai berubah tapi Kenzo masih setengah yakin terhadap perasaannya karena kemarin ia sempat goyah saat melihat Celin. Rasanya hati Kenzo terbagi jadi dua jadi ia perlu memastikan kalau perasaannya dengan Nala ini cuma sesaat atau memang perempuan itu sudah berhasil mengusir Celin dari dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped - Yoshi
FanfictionNiat Nala cuma mau cari kerjaan buat nyambungin hidup setelah di usir sama Papa tirinya tapi ternyata dia malah terjebak dalam pekerjaan yang tidak pernah ia sangka-sangka yaitu menjadi sugar baby. "Umur kita beda 10 tahun." "Hah? Kita beda 10 tahun...