Distracted

2.1K 179 69
                                    

Happy reading!!

Suara ribut terdengar sayup-sayup di telinga Nala sambil ia meringis sakit pada tubuhnya yang baru saja di hantam oleh Papa tirinya hanya karena kesalahan kecil yang ia perbuat.

Tangan kecilnya gemetar hebat dan air matanya terus mengalir di pipi putih pucatnya. Ia tidak bisa menghentikan tangisannya dan juga mengusir gundah gulana di dalam hatinya. Anak-anak pada umumnya jam segini pasti sudah tertidur nyenyak, tapi tidak dengan Nala yang harus melihat kedua orang tuanya bertengkar sambil meringkuk takut di pinggir ranjang.

Nala kecil tidak mengerti semua kata umpatan yang di keluarkan oleh dua orang dewasa itu dan juga teriakan-teriakan mereka semakin membuat Nala meringkuk takut, terutama teriakan sang Papa tirinya.

Nala takut dengan teriakan Papa tirinya apalagi mendengar tangisan sang ibu yang terdengar semakin keras. Rasa bersalah menyeruak di dalam hati Nala karena ialah penyebab kekacauan malam ini.

Harusnya ia lebih hati-hati dalam bermain di taman tadi.

Harusnya ia tidak merusak barang kesayangan Papa tirinya walaupun ia tidak sengaja.

Harusnya tadi Nala tidak keluar dari kamar dan tidak membuat keributan.

Harusnya-

BRAK!

"Anak sialan." Suara geraman dari pria tua yang Nala tau sebagai Papa tirinya terdengar di ambang pintu kamarnya.

Papa tirinya berjalan masuk ke dalam kamar lalu di susuli oleh ibunya Nala. Papa tiri Nala langsung menyeret tangan kecil Nala yang terluka membuat Nala memekik sakit.

"Sakit... Nala gak mau..." Rintih Nala sambil bulir-bulir air mata mengalir lebih deras dari sebelumnya membasahi pipi pucatnya.

"Sakit? Ya memang itu yang kamu harus alami, kamu disini gak pernah saya terima dan kamu cuma aib di keluarga saya!" Bentak pria dewasa itu dengan keras.

"Lepasin! Lepasin anak aku!" Ibu berusaha merebut Nala dari genggaman Papa tiri Nala.

"Berisik! Harusnya anak ini gak ada di rumah kita! Dia harusnya saya buang dari awal!"

"Kalau kamu sampai buang anak aku, aku bakal pergi juga dari sini!"

"Berani kamu pergi dari sini? Mau tinggal dimana kamu? Mau jadi jalang lagi buat laki-laki di luar sana?"

"Mas! Jangan ngomong sembarangan di depan Nala!"

Nala semakin ketakutan mendengar teriakan kedua orang tuanya tepat di depannya. Genggaman tangan sang Papa tiri pada tangan Nala pun semakin kuat membuat Nala kesakitan.

"Papa... sakit." Rintih Nala sambil menggenggam pergelangan tangan besar milik Papa tirinya membuat pria itu menoleh.

"DIAM! Saya bisa patahin tangan kamu sekarang juga, jadi jangan berisik!"

"Mas!"

Papa tiri Nala mengabaikan ibu dan menyeret Nala keluar dengan Nala yang sudah menangis meraung ketakutan. Keadaan dalam rumah sangat kacau dengan Nala yang di seret oleh Papa tirinya menuju pintu depan dan sang ibu yang mencoba merebut Nala dari genggaman kasar suaminya itu.

Nala di seret keluar kamar dan di bawa menuju pintu depan. Nala tidak bisa menyeimbangi langkah sang Papa tiri membuatnya beberapa kali terantuk jatuh tapi ia tetap di seret.

"Mas, lepasin anak aku. Aku mohon." Ucap sang ibu dengan putus asa.

"Kamu bisa teriakin saya dari tadi tapi sekarang malah memohon demi anak haram ini?"

Trapped - YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang