Dumb

1.5K 174 98
                                    

Happy reading!!

"Gak usah jemput gua, gua lagi gak dirumah."

Kenzo menatap lurus ke arah cermin melihat dirinya yang sudah berbalutkan baju kerjanya. Hari ini akhirnya Kenzo kembali bekerja setelah hampir tiga hari dirinya sakit. Biarpun hari ini sebenarnya ia masih belum benar-benar sembuh, tapi ada urusan pekerjaan yang harus ia urus jadi dia memutuskan untuk datang ke kantor hari ini.

"Lo kemana? Kok gak dirumah?"

"Gua lagi di apartemen."

"Hah? Lo lagi bareng Celin?! Yang bener aja lah, Ken. Masa lo satu atap sama mantan tunangan lo? Mau ngapain coba?"

Protesan melengking dari Baron membuat Kenzo menjauhkan ponsel dari telinganya. Ia menghela nafas kasar mendengar kecurigaan Baron tentang dirinya yang satu atap dengan Celin. Lagian Kenzo tidak berbuat macam-macam pada Celin, dirinya hanya perlu tempat untuk menghindar dari Nala untuk sementara waktu. Tapi Kenzo tidak mungkin menjelaskan alasan sebenarnya pada Baron, akan rumit masalahnya kalau Baron tau tentang hubungan dirinya dan Nala yang sebenarnya bukan sepasang kekasih.

"Gua gak ngapa-ngapain si Celin. Lagian ini apartemen punya gua jadi bebas dong gua mau nginep disini kapan aja." Ujar Kenzo sembari melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

"Bukan itu, tapi bisa aja orang berpikir yang enggak-enggak."

"Mikir yang enggak-enggak gimana? Lagian siapa yang mikir kayak gitu, cuma lo-"

HOEK!

Kenzo menghentikan ucapannya ketika mendengar suara mual dari arah kamar mandi dekat dapur. Dia mengedarkan pandangannya dan melihat pintu kamar mandi tidak tertutup rapat.

"Gimana kalau Dariel tau? Lo bakal di-"

"Gua tutup dulu, nanti kita ketemu di kantor."

"Anj-"

Kenzo segera memutuskan panggilan secara sepihak, ia tidak peduli dengan apa yang Baron katakan karena sekarang dirinya di landa oleh rasa panik saat mendengar suara mual Celin yang semakin menjadi-jadi.

Segera ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan mendorong pintu kamar mandi yang tidak tertutup rapat itu dengan kasar.

Kenzo mematung melihat Celin yang terduduk dilantai kamar mandi di samping kloset. Hatinya di gerogoti oleh rasa khawatir yang teramat sangat saat melihat Celin yang kesakitan.

"Celin, kamu kenapa?" Tanya Kenzo sambil menghampiri Celin.

Celin menoleh dan hati Kenzo langsung mencelos melihat wajah memerah Celin ditambah matanya yang sembab membuat kondisi Celin terlihat sangat kacau.

"Aku gapap- HOEK!"

Kenzo langsung memijit tengkuk Celin yang sedang memuntahkan isi perutnya. Wajah Kenzo terlihat sangat khawatir sekaligus bingung.

"Kamu sakit? Kita ke rumah sakit aja ya."

Celin menggeleng ribut sambil mengusap air matanya yang membasahi pipinya lagi dan lagi. "Aku gapapa, mungkin cuma gak enak badan."

"Makanya kita ke rumah sakit aja ya? Atau mau aku panggilin dokter pribadi aku?"

"Gak usah, Kenzo. Aku gapapa."

Kenzo membantu Celin yang hendak beranjak berdiri. Bagaimana Kenzo tidak khawatir? Wajah Celin sangat pucat dan juga perempuan itu tidak bisa berdiri dengan benar sekarang. Kenzo merangkul bahu Celin dan membantu perempuan itu berjalan menuju wastafel di kamar mandi tersebut.

Trapped - YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang