𝟏𝟕

157 7 0
                                    

"Tumben lo ngajak ke mall duluan, mau nraktir kita ya", tanya Naya yang sedang berjalan beriringan bersama Netha dan Erlin

"Aku mau minta temenin aja"

"temenin ngapain", tanya Erlin

"Nyari hadiah"

"Buat siapa" Tanya Erlin penasaran

"Kak Janendra"

"Wihh kayaknya makin deket aja nih", goda Naya sambil menyenggol lengan Netha

"Cuma rasa terimakasih aja buat yang kemarin"

"Masa? ,gue liat-liat kalian berdua lumayan cocok si"

"Jangan gila lo Nay", sela Erlin

"Nay ,kamu kalau ngomong aneh-aneh lagi gajadi aku traktir"

Mendengar ucapan Netha, Naya membulatkan matanya kemudian menutup mulutnya agar traktirannya tetap aman

"Nahh kita beliin ini aja Nay", ujar Naya saat sampai di depan sebuah toko yang ada di mall tersebut

"Dasi?"

"Iya, secara kakak tiri lo itu kan uangnya banyak, dia pasti bisa beli apa aja, nah beliin dasi aja secara gue tau uang lo pasti belum sebanyak dia"

"Iya si"

"Masuk akal juga", ujar Erlin

"Yaudah ayo bantu pilihin", Netha menarik tangan Erlin dan Naya untuk masuk ke dalam toko

Setelah beberapa menit mereka berpencar untuk memilih milih dasi dari sekian banyak pilihan yang ada, akhinya Erlin membuka suara nya dan menunjukkan sebuah dasi merah maroon polos di tangannya

Naya dan Netha menatap dasi yang ditujukkan Erlin sambil berfikir sejenak

"Terlalu polos ga si", ujar Naya

"Iya kayaknya"

"Ini gue pilihin sesuai karakter dia tau, dia kan keliatan dingin kayak es tuh" , jelas Erlin

"Tapi aslinya ga sedingin yang kalian bayangin tau", sanggah Netha

"Iya dia cair nya kan pas sama lo doang", Naya menggenggol lengan Erlin yang ada di sampingnya, "Iya kan lin"

Erlin tertawa pelan seraya mengangguk menanggapi ucapan Naya

"Mulai", ujar Netha pelan sambil memutar bola matanya malas, namun tak sengaja pandangannya menangkap sebuah dasi yang berjejer yang jauh darinya, Netha kemudian berjalan mendekat ke arah dasi yang ia lihat barusan

"Kak bungkus yang ini", Netha memberikan dadi yang ia pilih pada salah satu pegawai toko yang ada di sana

"Lo yakin pilih itu", tanya Erlin saat melihat Netha memilih sebuah dasi berwarna biru navy dengan corak garis horizontal putih

" Iya, kenapa?"

"Gapapa sih, bagus bagus aja", jawab Erlin

Langit yang awalnya masih terang kini berganti gelap, Netha melangkahkan kakinya memasuki rumah setelah menyelesaikan semua kegiatannya dengan kedua sahabatnya

Saat memasuki rumah pandangannya memutar sekeliling rumah mencari seseorang yang tidak ia lihat dari pagi

"Udah pulang sayang?", tanya Miranda saat melihat Netha yang berdiri dengan pandangan yang menelusuri ke segala arah

"Iya ma, itu kak Janendra belum pulang?"

"Udah, baru aja dia selesai makan pizza buatan mama, kamu mau? ,mama udah sisain buat kamu"

𝐉𝐚𝐧𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚 || Step Brother(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang