"Selamat datang tuan muda Charlieson"
Sambut seorang pria paruh baya saat melihat Janendra memasuki ruangannya
"Saya tidak sangka, seorang anak yang belum 1 tahun lulus kuliah akan bisa memenangkan proyek besar seperti ini", ujar pria paruh baya tersebut sambil ikut duduk di hadapan Janendra
Janendra menyilangkan kakinya
"To the point"Pria itu tersenyum,
"Mari kita bekerja sama, setelah pemantauan selama ini saya rasa anda bahkan akan bisa jadi lebih hebat dari tuan Chalieson kedepannya"Janendra hanya diam sambil menatap datar pria paruh baya tersebut
"Anda tahu kan bagaimana untungnya jika perusahaan yang saat ini anda pegang jika bisa bekerja sama dengan perusahaan saya"
Janendra menyunggingkan senyum smrik nya
"Tentu saja tuan Jake, saya sangat ingin bekerja sama dengan anda"Janendra berdiri dari tempat duduknya dan meletakkan sebuah berkas di depan tempat duduk pria itu
"Sebelum kita bekerjasama ada baiknya anda tanda tangani dulu berkas ini"
Janendra mengambil sebuah pulpen dari sakunya dan meletakkannya di samping berkas yang ia letakan barusan
"Anda bisa membaca dulu perjanjiannya"
Pria itu pun membuka dan membaca berkas yang ada di hadapannya
"Apa apaan kontrak ini", ujarnya dengan nada sedikit meninggi saat membaca berkas tersebut
Janendra menegapkan badannya sambil memasukkan tangannya ke saku celananya,
"Jika anda keberatan, kita tidak perlu melanjutkan kerja sama ini"Baru saja Janendra akan mengambil berkasnya kembali namun dengan cepat pria itu menghentikannya
"Tunggu, baik saya tanda tangan", ujar pria itu setelah memikirkan beberapa pertimbangan
Janendra tersenyum puas saat melihat pria itu menandatangani kontrak yang ia bawa
"Terimakasih tuan Juan, senang bekerjasama dengan anda", ujar Janendra sebelum akhirnya laki-laki itu pergi meninggalkan ruangan tersebut
"Sial"
Umpat pria tersebut sambil menggebrak mejanya"Anak itu tidak bisa diremehkan, dia juga sangat cerdik dan licik", batinnya
Bagaimanapun juga ia tidak bisa membatalkan kerja sama tersebut karena nyatanya bekerjasama dengan perusahaan yang dikelola Janendra saat ini bisa sangat menguntungkan apalagi jika ia bisa sedikit main kotor, sayangnya sepertinya Janendra tau niatnya dan membuat pergerakannya dibatasi oleh kontrak tersebut
.
.
.
.
.
.Pagi ini semua siswa dan siswi kelas 12E tengah melakukan pemanasan sebelum pengambilan nilai untuk Atletik dimulai
"Neth lo yakin gapapa? ,wajah lo pucet banget", unar Erlin khawatir pada Netha
"Iya tuh, lo ijin aja, nyusul nanti daripada kenapa kenapa", sambung Naya
"Gapapa gue masih bisa kok", j
awab Netha sambil tersenyum"Yaudah nih minum dulu buat nambah tenaga" , Naya memberikan sebotol air pada Netha
Netha mengangguk sambil meneguk air yang diberikan Naya barusan ,entahlah badannya terasa tidak enak sejak pagi tadi padahal baru semalam dia baik baik saja
Setelah namanya disebut oleh guru olahraga yang sedang mengajar, Netha langsung berdiri dari duduknya dan berjalan ke tengah lapangan dengan kepalanya yang sedikit pusing namun Netha tidak ingin ketinggalan nilai jadi ia memutuskan untuk menguatkan dirinya sampai pelajaran selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐚𝐧𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚 || Step Brother(On Going)
Novela Juvenil"If loving you is a mistake then let me go to hell" "Jika mencintaimu akan membuat kita dibenci seluruh dunia biarkan aku yang akan menanggung semua kebencian itu" Kata kata seorang Janendra saat ini ,yang telah Jatuh cinta pada seorang gadis yang...