𝟐𝟖

143 7 1
                                    

Di sisi lain terlihat Netha yang kini sudah berdiri di luar gedung perusahaan Janendra dengan langkah enggan nya untuk masuk

Gadis itu beberapa kali bolak balik di depan pintu masuk gedung tersebut sambil menggigit kukunya

"Bagaimana ini"
"Setidaknya aku harus menanyakan hal ini padanya bukan, aku tidak mau mati penasaran nantinya"

Ujar Netha dalam hatinya, sebelum akhirnya gadis itu memutuskan untuk masuk dan melangkahkan kakinya menuju ke ruangan Janendra sambil memikirkan alasan yang akan dikatakannya jika Janendra bertanya kenapa ia datang ke sini.

Netha menarik dan menghembuskan nafasnya pelan beberapa kali sebelum akhirnya ia mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu ruangan kerja Janendra beberapa kali

"Masuk"

Setelah mendengar perkataan Janendra yang mengijinkannya untuk masuk, gadis itu langsung membuka pintu dan melangkahkan kakinya memasuki ruangan Janendra dan melihat laki-laki yang ia cari tengah sibuk dengan berkas berkasnya

"Kakak sedang sibuk?", ujar gadis itu dengan langkah dan suara yang pelan

Mendengar suara gadis yang selalu ia kenal, laki-laki itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara, dan seketika senyum laki-laki itu terbentuk di wajah dinginnya saat melihat wajah gadis yang selalu ada di pikirannya kini ada di hadapannya

"Tidak sibuk untuk mu", jawab Janendra sedikit menggoda Netha, sedangkan gadis itu hanya memutar matanya malas lalu duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut

"Merindukan ku?", tanya Janendra yang kini sudah berdiri di hadapan Netha

"Tidak"

"Lalu, kenapa tiba-tiba datang kesini?", tanya Janendra

"Itu, aku-"

Gadis itu berbicara dengan terbata bata sambil memikirkan alasan untuk ia katakan pada Janendra

"Aku disuruh mama buat nganterin makanan kesini", jawab Netha

"Lalu, dimana makanannya?"

"Makanannya jatuh saat dalam perjalanan, jadi aku buang", ujar gadis tersebut

Sedangkan Janendra hanya mengangkat sebelah alisnya saat mendengar alasan konyol yang diucapkan gadis tersebut

"Baiklah anggap saja aku percaya", ujar Janendra lalu ikut duduk di sebelah Netha yang membuat gadis itu menggeser tubuhnya menjauh dari Janendra

"Ngapain", tanya Netha saat Janendra semakin memajukan tubuhnya ke arahnya

"Ingin melepaskan rindu?"

Janendra berbicara dengan nada seraknya serta menatap dalam mata gadis yang ada di hadapannya

"Maksudnya?", tanya gadis itu tidak mengerti dengan apa yang Janendra ucapkan namun ia juga sedikit waswas dengan laki-laki di hadapannya

Sedangkan Janendra laki-laki itu hanya terseyum tipis

"Iya melepaskan rindu, seperti ini", ujar Janendra sebelum akhirnya laki-laki itu dengan cepat menempelkan bibirnya pada bibir Netha yang membuat gadis itu membulatkan matanya dengan spontan

Namun tidak bisa dipungkiri gadis itu juga tidak bisa menolak dengan apa yang dilakukan Janendra saat ini, sedangkan Janendra yang merasakan tidak ada penolakan dari Netha, dengan perlahan ia mulai melumat lembut bibir ranum milik sang gadis

Hingga tanpa disadari keduanya saat mereka berdua tengah sibuk dengan kegiatannya, terlihat seorang gadis yang berdiri di depan pintu ruangan tersebut dengan pintu yang sudah setengah terbuka memandang mereka dengan tatapan terkejut dan tidak percaya dengan apa yang tengah dilihat nya saat ini

𝐉𝐚𝐧𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚 || Step Brother(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang