𝟎𝟕

264 9 0
                                    

"Kak Janendra kenal cowok tadi?", tanya
Netha sambil melirik sekilas ke arah Janendra yang tengah menyetir

Namun Janendra tidak menjawab pertanyaannya ia hanya diam dan fokus dengan jalanan

Tentu saja tadi Janendra Khwatir saat melihat Netha berkenalan dengan Farel, Farel merupakan adik tingkatnya saat masih kuliah dulu, mereka dulu cukup akrab, Farel dikenal sebagai laki-laki playboy yang suka Mempermainkan perasaan perempuan tidak jarang juga Farel sampai meniduri perempuan tersebut dan bukan hanya satu banyak perempuan yang sudah menjadi mangsanya

Entah kenapa Janendra tidak rela jika membiarkan Farel mendekati Netha padahal biasanya dulu ia juga bodoamat mau siapapun yang didekati Farel

Tidakk lama berselang mobil Janendra tiba-tiba saja berhenti di tengah perjalanan, Janendra mengerutkan alisnya kebingungan dan mencoba menghidupkan kembali mobilnya namun usahanya sia sia

"Kenapa kak?", tanya Netha

"Kamu diam disini, aku akan memeriksa mesinnya", ujar Janendra lalu dibalas anggukan singkat dari gadis itu

"Gimana kak?" Tanya Netha saat melihat Janendra kembali

"Aku akan menelfon orang untuk menjemput kita",

Janendra kemudian mengambil ponselnya dan menelfon seseorang namun sudah beberapa kali ia mencoba tetap tidak ada jawaban

"Felix sialan", umpat Janendra pelan

Saat Netha ingin mengambil ponselnya tiba tiba ia dikejutkan oleh suara petir yang cukup keras ,Netha langsung menutup mata dan menggigit pelan bibirnya

Melihat cuaca yang sepertinya akan hujan, Janendra keluar dari mobilnya kemudian mengambil paperbag dari bagasinya dan membuka pintu tempat Netha duduk

"Ayo", ajakJanendra

"Kemana?" , tanya Netha bingung

"Udah mau hujan, gak jauh dari sini ada hotel , kita kesana"

Mendengar perkataan Janendra Netha langsung bergegas turun

"duluan", suruh Janendra pada Netha untuk berjalan mendahuluinya

"Mobilnya gimana?", tanya Netha sambil terus berjalan

"Besok suruh orang ngurus" , jawab Janendra

Netha mengangguk paham seraya terus melanjutkan langkahnya

Setelah beberapa menit berjalan Janendra memperhatikan langkah Netha yang tertatih kemudian pandangannya turun melihat pergelangan kaki Netha yang lecet karena heels nya

"Tunggu", ujar janendra

Netha langsung menghentikan langkah nya saat mendengar ucapan Janendra, laki-laki itu kemudian mendekati Netha dan berjongkok, Netha yang terkejut langsung memundurkan sedikit kakinya

"Lepas heels nya", titah Janendra

Netha kemudian sedikit menundukkan badannya dan melepas heelsnya, kaki nya terasa begitu dingin saat kakinya tak mengenakan alas apapun, Janendra kemudian mengambil heels tersebut dari tangan Netha, kemudian ia melepaskan jas hitam yang dikenakannya lalu mengalungkan jas itu ke pinggang Netha

"Naik", ujar Janendra yang sudah berjongkok memunggungi Netha

Netha terdiam beberapa saat

"Cepet kalau gak mau kehujanan" ,ujar Janendra kembali

"i - iya", jawab gadis itu gelagapan lalu naik ke punggung Janendra

Janendra kemudian melanjutkan langkah nya dengan Netha di punggungnya, tangan kiri yang membawa sepasang heels silver milik Netha dan tangan kanan yang membawa paper bag berwarna coklat

𝐉𝐚𝐧𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚 || Step Brother(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang