LAM | awal

565 23 1
                                    

apresiasi cerita ini dengan
v o t e & c o m m e n t
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───

apresiasi cerita ini denganv o t e    &     c o m m e n t─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan Hokage, ayolah. Mau sampai kapan kau bersikap seperti ini?"

Kakashi tak mengindahkan pertanyaan Shikamaru. Ia lebih senang memutar tubuhnya pada kursi kerja dan memejamkan mata, berharap semua masalah yang ada dalam pikirannya akan menghilang.

"Seberapa banyak waktu tidak produktif yang kau miliki, tuan?"

Kakashi menghentikan kegiatan konyolnya dan menatap asisten pribadinya—Shikamaru. Kepalanya pusing tapi ia berpura-pura biasa saja. "Ya.. seberapa banyak kamu menunda-nunda?"

Shikamaru yang lelah dengan sikap Kakashi hanya bisa menghela napas. Siapa sangka, pria menyeramkan dengan taktik militer yang sangat baik dan kini duduk sebagai seorang Hokage, ternyata memiliki kepribadian yang aneh.

Pintu terbuka, Kakashi dan Shikamaru menoleh kearah pintu dan mendapati seorang wanita dengan jinjingan makanan di tangannya.

"Aiko!" Teriak Kakashi, tangannya terbuka untuk meminta Aiko memeluknya.

"Hentikan, Kakashi. Aku tahu kau pasti sedang bertindak aneh lagi." Jawab Aiko dan berjalan perlahan kearah meja kerja Kakashi.

Kakashi mengerucutkan bibirnya. "Kata siapa? Aku sedang serius bekerja."

Tak mengindahkan kata-kata Kakashi, Aiko lebih memilih untuk menatap Shikamaru dan meminta jawaban darinya.

"Tuan Hokage lagi-lagi bertindak aneh."

"Kakashiiii!"

"Baiklah baiklah." Kakashi akhirnya menyerah, ia menaruh kepalanya pada meja dan menghela napas dalam. "Inilah alasan aku tidak mau menjadi Hokage. Aku harus selalu berada di dalam ruangan ini, mengurus banyak dokumen, mengurus kegiatan desa, para ninja juga aku yang urus. Belum ditambah aku harus memikirkan keluargaku sendiri. Bagaimana bisa orang bercita-cita ingin menjadi Hokage?"

Aiko dan Shikamaru tertawa melihat tingkah malas Kakashi. Shikamaru meminta izin untuk keluar ruangan meninggalkan Aiko dan Kakashi.

Aiko berjalan mendekat kearah Kakashi. Tangannya menyimpan bekal yang ia bawa di atas meja, kemudian mengelus rambut perak suaminya dengan lembut.

Sentuhan tangan Aiko membuat Kakashi menegakkan tubuhnya.

"Kemarilah." Pinta Kakashi.

Kakashi meminta Aiko untuk duduk dipangkuannya seperti biasa. Sebelum itu, ia mencium dan mengelus perut Aiko yang sudah besar.

Aiko duduk dipangkuan Kakashi dan melingkarkan satu tangannya pada leher suaminya. Sedangkan Kakashi menjaga Aiko agar tidak jatuh dengan menaruh tangannya pada pinggang Aiko.

"Berhentilah meminta hal seperti ini setiap hari. Kau kan tahu aku setiap harinya bertambah berat."

Kakashi terkekeh dan membuka maskernya. Ia meminta Aiko untuk menciumnya. Aiko hanya bisa pasrah dengan kelakuan suaminya yang selalu bersikap manja, padahal ia adalah seorang Hokage.

Life After Marriage || Kakashi x AikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang