LAM | kunjungan para tamu

268 21 1
                                    

apresiasi cerita ini dengan
v o t e & c o m m e n t
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───

"Kenapa kau buru-buru sekali?"

Aiko mengekor di belakang Kakashi yang terburu-buru melakukan segala sesuatu di pagi hari ini. Sekarang masih pukul lima, Kakashi biasanya akan pergi ke kantor pukul tujuh.

Kakashi duduk di kursi khusus depan pintu untuk mengenakan sepatu atau sendal, ia menggunakan sepatunya dengan tergesa-gesa.

"Aku lupa hari ini ada rapat para Kage di Konoha. Sebelum para Kage tiba, aku harus menyiapkan banyak hal, dan aku belum menyiapkannya."

Kakashi terus menarik sepatu yang ia gunakan agar terpasang sempurna. Jika buru-buru, semua yang dilakukan terasa sulit dan sia-sia.

"Di depan juga sudah ada Shikamaru."

Aiko mengayun-ayun tubuh Tama yang ada dalam gendongannya, sesekali ia menciumnya. "Lho? Kenapa ia tidak kau ajak masuk?"

"Agar tidak terlalu lama, sayang. Aku harus segera pergi."

Setelah selesai, Kakashi langsung menghampiri Aiko dan Tama lalu mencium anaknya yang masih mengantuk itu. "Papa pergi dulu ya? Kau harus baik bersama mamamu."

Tama yang tadinya mengantuk tiba-tiba merespon dengan tertawa dan menggenggam jari Kakashi. Hal itu membuat Aiko dan Kakashi merasa gemas.

Setelah itu Kakashi mencium bibir Aiko dan mengelus wajahnya. "Jika butuh sesuatu, aku sudah menyiapkan Anbu yang berjaga. Pinta mereka saja, ok?"

Aiko mengangguk. "Tapi kau belum sarapan. Nanti kau sakit."

Aiko meminta bibi Miho untuk membungkus bekal makanan untuk Kakashi bawa. Meskipun awalnya menolak, tapi pada akhirnya Kakashi mau.

"Ini bekal untuk tuan Kakashi dan Shikamaru. Anak itu pasti belum makan juga." Ucap bibi Miho. Kakashi menerima kotak bekal pemberian bibi Miho dan tersenyum. Ia kini seperti memiliki orang tua yang peduli pada anaknya.

"Terima kasih, bi. Tolong jaga Aiko, ya?"

Bibi Miho mengangguk pelan. "Pasti akan aku jaga. Tuan Hokage hati-hati di jalan."

Kakashi mengangguk.

"Dadah papa, semangat bekerjanya." Ucap Aiko dengan suara seperti anak kecil. Tangannya mencoba mengayun satu tangan Tama untuk melambai pada Kakashi.

Kakashi ikut melambaikan tangan dan kembali mencium anaknya. Dulu Kakashi merasa berat harus meninggalkan Aiko seorang diri di rumah. Sekarang ia merasa jauh lebih berat meninggalkan keluarga kecilnya untuk bekerja.

"Oh ya! Nanti malam teman-temanku akan berkunjung ke sini. Apakah boleh?"

Aiko tersentak. "Kenapa kau baru bilang?"

"Eum.." Kakashi nampak kelabakan. "Aku lupa. Maaf."

Aiko menghela napas dalam, tapi ia tersenyum. "Nanti aku akan siapkan makan malam."

"Tidak tidak. Mereka akan membawa banyak makanan, jadi kau tidak perlu memasak apapun. Kita hanya menyediakan tempat saja."

"Oh.. baiklah kalau begitu." Aiko diam sejenak untuk berpikir. "Apakah.. Mirai juga ada?"

Kakashi mengangguk. "Tentu saja ada, karena Kurenai dan Asuma akan hadir juga. Bahkan mereka yang menyarankan untuk diadakan pesta makan-makan ini. Hitung-hitung mereka ingin menjenguk anak kita."

"Baiklah kalau begitu. Pasti Mirai sangat senang bisa melihat Tama. Mirai sudah bisa berjalan sedikit demi sedikit, kan?"

Kakashi mengangguk. "Anak-anak tumbuh sangat cepat, ya?"

Life After Marriage || Kakashi x AikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang