LAM | tamu tak diundang 🔞

398 19 4
                                    

apresiasi cerita ini dengan
v o t e & c o m m e n t
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───

"Sayang, bangun." Aiko mengelus lembut wajah suaminya, jemarinya menyisir rambut silver Kakashi dan menariknya ke belakang.

Kakashi mengerang dan membalikkan badan sahingga ia kini memeluk paha Aiko, ia sudah duduk di kasurnya.

"Ayolah pa, ini sudah siang. Apa kau tidak lapar?"

"Kau wangi sekali. Sudah mandi?"

"Sudah dari tadi. Rambutku juga sudah kering lagi."

Kakashi membenarkan tidurnya untuk mencari posisi ternyaman.

"Bibi Miho pasti sudah masak sesuatu." Ucap Kakashi dengan suara yang berat, matanya masih terpejam, dan kini ia nyaman dengan posisi seperti itu.

Aiko menghela napas. "Justru itu papa.. bibi Miho tidak ada di rumah sejak tadi pagi."

Dalam pejaman matanya, Kakashi berpikir. Acara apa yang terlaksana di hari ini sehingga bibi Miho tidak ada di rumah.

Kakashi menguap. "Memangnya kemana bibi Miho?"

"Tadi pagi nyonya Tsunade datang dan membawa Tama untuk pergi jalan-jalan. Karena kau sulit dibangunkan, jadi aku tidak bisa ikut. Makanya aku meminta bibi Miho untuk pergi menjaga Tama."

Kakashi berdehem dan mengangguk pelan. Mereka sudah terbiasa dengan Tsunade yang sering membawa Tama pergi. Bahkan beberapa kali Tama diajak untuk menginap di rumahnya.

Hal itu dikarenakan sesuai dengan ucapannya yang lalu, di mana Tsunade menempatkan dirinya sebagai nenek bagi anak Aiko dan Kakashi kelak. Sehingga, Tsunade akan menyayangi anak mereka layaknya cucu sendiri.

"Lalu Naruto?"

"Entahlah, Sasuke dan Sakura tadi juga datang ke rumah untuk menjemput Naruto pergi."

"Kenapa semua orang sibuk menjemput orang di rumah ini?"

Aiko terkekeh. "Sudahlah, ayo cepat bangun. Kau mau makan apa? Biar aku yang masak."

Kakashi menarik tubuh Aiko dan memutarnya. Tangan Aiko berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke atas tubuh Kakashi.

"Kalau aku ingin memakanmu, bagaimana?"

Aiko menghela napas dan mengecup bibir Kakashi singkat. "Tidak usah merayuku dan cepatlah jawab."

Saat Aiko hendak menjauh, Kakashi menekan punggung Aiko sehingga istrinya tidak bisa bergerak.

"Aku serius. Tubuhmu sangat lezat."

"Hish nakal!" Aiko menyentil dahi Kakashi dan memaksa tubuhnya keluar dari jeratan pria itu.

Aiko buru-buru bangkit, tangannya mengikat rambutnya ke belakang. Matanya menatap Kakashi yang sedang memandangi tubuhnya dengan tatapan menggoda.

"Cepat, mau makan apa?"

"Nasi goreng saja."

Aiko mengangguk. "Baiklah. Selagi aku memasak, kau mandi ya. Siapatahu kita juga pergi menyusul Tama."

"Siap, tuan puteri."

Aiko terkekeh, dan kemudian ia pergi meninggalkan Kakashi.

Aiko bergegas menuju dapur dan mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng.

Semenjak segel kutukan Aiko hilang, kemampuan memasaknya juga hilang. Alhasil ia hanya bisa membuat makanan sederhana dan rasanya pun tidak seenak dulu kala. Meskipun demikian, Kakashi tidak akan pernah protes dengan hal itu.

Life After Marriage || Kakashi x AikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang