selama baca LAM wajib untuk
v o t e & c o m m e n t
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───Aiko benar-benar sudah tidak kuat untuk menahan bobot perutnya. Lagipula ini sudah masuk kedalam hitungan ia sudah bisa melahirkan anaknya.
Karena dokter menyarankan untuk sesar, maka Aiko dan Kakashi menentukan hari ini untuk menjadi tanggal kelahiran anak mereka.
Aiko sudah berbaring di ranjang rumah sakit, menggenggam tangan Kakashi yang nampak panik. Wajar saja, karena ini adalah kali pertama Kakashi melihat Aiko akan melahirkan.
"Kali kedua aku menemaninya melahirkan. Rasanya seperti baru kemarin."
Kakashi menoleh lemah kearah Guy yang nampak terharu.
"Aku seperti ayah bagi anakmu." Lanjutnya.
"Hei hei! Apakah sopan berbicara seperti itu didepan ayah dari anakku sendiri?" Kakashi protes karena Guy selalu berbicara bahwa ia juga ingin menjadi ayah bagi anaknya.
Guy tertawa dengan keras.
"Diam! Berisik, tahu! Coba kau berada di posisiku apakah kau bisa tertawa?!" Aiko yang masih mengatur napasnya memarahi Guy yang berisik. Sontak Guy dan semua orang yang berada di ruangan tersebut seketika terdiam.
Aiko terus mengerang sakit, tangannya terus menggenggam dan meremas bagian tubuh apapun yang ada pada Kakashi. Jelas hal tersebut membuat Kakashi kesakitan, tapi ia tak bisa menolak karena Aiko pasti lebih sakit darinya.
Sakura datang menghampiri dengan pakaian dokter dan riwayat pasien di tangannya. Sekarang Sakura sudah bekerja di rumah sakit sebagai asisten dokter. Dan juga, Kakashi sendiri yang meminta Sakura mendampingi Aiko saat operasi nanti.
"Kak Aiko, apakah kau sudah siap?"
Aiko menggeleng. "Memangnya tidak bisa yah aku keluarkan sekarang saja?"
Sakura terkekeh, ia memanggil suster untuk menggerakkan ranjang rumah sakit yang Aiko tiduri untuk dibawa ke dalam ruang operasi.
"Tidak akan lama, kak. Tidak sakit juga. Lagipula hanya bius lokal saja, kau masih tersadar."
"Kau bohong! Tidak sakit hanya saat dibius. Bagaimana jika efek bius sudah menghilang? Ya ampun perutku yang indah. Selamat tinggal perutku yang indah, aku akan selalu mengenangmu."
Semua orang tertawa mendengar Aiko mulai meracau. Kakashi mendekatkan wajahnya pada Aiko dan menciumnya beberapa kali.
"Sayang, aku akan menunggu di luar bersama yang lain."
"Eh, tidak. Guru Kakashi juga ikut ke dalam menemani."
"Huh?!"
Kakashi terduduk kaku disebelah kiri kepala Aiko. Ia bisa melihat tubuh Aiko pada bagian perut ke bawah sudah ditutupi kain pembatas.
Ruangan operasi terasa sangat dingin. Banyak lampu menyala yang menyilaukan mata.
Kakashi begitu panik.
"Bukankah tadi aku yang panik, kenapa sekarang malah menjadi kau?" Aiko protes saat melihat Kakashi yang masih nampak pucat.
Aiko sudah dibius, semua orang sudah siap. Sakura melirik kearah Aiko dan Kakashi. Ia tertawa saat melihat wajah Kakashi yang pucat dan dingin.
"Kita mulai, ya." Ucap dokter inti.
Pada akhirnya mereka mulai bergerak. Kakashi membuang wajahnya kearah lain, tubuhnya bergetar, dan jantungnya berdegup cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life After Marriage || Kakashi x Aiko
Fanfiction[Sekuel dari BEHIND THE DOOR || KAKASHI X AIKO X OBITO] baca BTD dulu baru ke sini ya ✨ ❀ cerita balas dendam keromantisan Kakashi & Aiko yang gak didapetin di BTD ❀ kehidupan setelah menikah, memiliki anak, dan menjadi Hokage-6 ❀ BTD nguras emosi...