9

49 7 1
                                    

Di kelas, Zuo hang sesekali melirik lirik ke arah Jiefan. Dia berfikir, kalau seharusnya dia tidak perlu mengeluh setiap harinya.

Didinya masih baik-baik saja. Didinya sehat dan tak memiliki penyakit apapun. Dia masih bisa bermain dan berkumpul dengan adiknya seperti kakak dan adik pada umumnya.

Sedangkan Jiefan, dia tidak bisa melakukan itu. Dia hanya bisa bermain sesuatu yang tidak membahayakan adiknya. Dia harus menjaga adiknya dimana pun dan kapanpun. Sebagai seorang kakak, tentu saja Zuo hang tau betul bagaimana rasanya menjadi Jiefan.

Dari tempatnya, Yixiao menyadari apa yang dilakukan oleh Zuo hang. "Jiefan.... Itu si Zuo hang kayaknya dari tadi lirik-lirik ke lu Mulu deh!"

Jiefan refleks menengok ke arah Zuo hang. Sejujurnya dia sudah menyadari itu dari tadi. Tapi dia tidak ingin negatif thinking.

"Biarin aja lah... Dia kan juga punya mata!" Ucap Jiefan masih berusaha berpikir positif.

"Hm.... Oke lah!"

Sebenarnya Jiefan juga penasaran. Ada apa dengan Zuohang hari ini? Seketika dia mengingat kejadian kemarin saat di rumah sakit. Dia terkejut dan langsung menengok ke arah Zuohang. Tetapi, Zuohang sudah tidak berada di tempatnya.

Dia menengok ke seluruh ruangan, tetapi tak menemukannya. Zuohang pergi saat Jiefan sedang melamun tadi.

••••

Tiga siswa sedang mengendap-endap di area sekolah. Mereka berjalan ke arah pagar pembatas yang tidak terlalu tinggi. Mereka berencana melompati pagar itu untuk rencana bolos mereka.

"Gw duluan, baru kalian!" Ucap Junhao.

Yuhan dan Zhangji memberikan tangan mereka untuk membantu Junhao menaiki pagar itu sebagai pijakan.

"Ekhem......!"

Dehem seseorang membuat Yuhan sama Zhangji refleks melepaskan tangan mereka. Karena belum siap, Junhao yang sudah menapakkan kakinya di tangan Yuhan dan Zhangji itu pun terjatuh.

"Aauu.... Kenapa dilepasin sih?" Rintih Junhao mengelus pantatnya yang sakit karena berciuman dengan tanah yang cukup keras teksturnya.

"Mau bolos ya kalian!!!?" Ucap Chenxing, sang pelaku deheman itu. Di belakang ada Ping'an yang menemukan anak-anak itu ingin bolos bersama Chenxing.

"Bukan urusan lu.... Aaaaahh.. sakit nih pantat gw gara-gara lu!" Ketus Junhao masih dengan acara mengelus pantatnya.

Chenxing menatap ke arah Junhao dengan tatapan benci dan jijik. Dia benar-benar tidak menyukai murid yang seperti itu. Suka bolos, tidak menaati peraturan dan memiliki sifat sombong sok berkuasa.

"Chenxing... Laporin aja ke kesiswaan!" Kompor Ping'an.

"Eh.... Jangan dong cantik! Jangan yah....!?"

"Jangan dong Chen.... Ntar aset-aset gw dicabut sama bokap gw.... Jangan ya!?"

Mohon Yuhan dan Zhangji. Junhao merasa bingung dengan kedua temannya.

"Ck.... Kalian apa-apaan sih, hah!!?" Jijik Junhao dengan kedua temannya.

"Utututu..... Kasian nya.....!" Ucap Chenxing dengan ekspresi memelas.

"Emangnya gw peduli!!?" Lanjut Chenxing, seketika ekspresi berubah menjadi sebelumnya.

Chenxing ini adalah musuh terbesar mereka. Dari kelas 10, dia selalu berhasil menemukan mereka yang akan bolos dan menggagalkan rencana bolos mereka.

"Aaaaahh... Dah ah!" Ucap Junhao dan hendak pergi dari sana.

"Mau kemana lu! Ikut gw ke kesiswaan dulu!"

Say Love You - TF FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang