"Lalala... Ulululu... Lalalaa.."
Ping'an berjalan menuju kelasnya sambil bersenandung ceria. Hari ini moodnya sangat baik, karena papanya baru saja memberikan uang jajan lebih. Jadi, pulang sekolah nanti dia berencana untuk mengajak ketiga temannya itu shopping di mall.
Baru saja ingin menaiki tangga, ia berpapasan dengan sang musuh bebuyutan, Zhang Junhao.
"Ekhm! Ketemu lagi nih" ucapnya dengan nada menggoda.
"Jangan mendekat atau mini lo lagi yg kena" ancam Ping'an sambil sesekali melirik ke arah harta berharga Junhao.
CTAK!
Satu sentilan keras di kening mulus Ping'an.
"Aw! Apaan sih lo! Gue ga ngapa-ngapain deh!" Bentak Ping'an.
"Oya? Trus tadi lu liat apaan? Ha? Gatel banget jdi cewe" ucapnya.
Ping'an pun membalas perkataan Junhao dengan sekali tonjokan keras di perut Junhao.
BUG!!
"Ah.." desah Junhao.
Ping'an reflek terdiam dan menatap Junhao horor. Apa maksud desahannya itu? Dia ingin menggoda Ping'an??
"Sana lo!" bentak Ping'an dan mendorong Junhao. Ia langsung mengambil langkah cepat menaiki tangga.
"Weh! Ntar siang makan bareng yok!" ajak Junhao.
Ping'an memutar badannya dan melihat ke arah Junhao dengan wajah super heran. Bahkan ia mengusap-usap telinganya untuk mengetes apakah ia salah dengar atau tidak.
"Please? Can you repeat again??"
"Hahh.."
Junhao berjalan mendekati Ping'an sampai akhirnya jarak mereka hanya tersisa sekitar 15 cm. Junhao mendekatkan bibirnya ke telinga Ping'an, dan berbisik.
"Nanti makan siang denganku ya, Huang Ping'an~"
Kedua bahu Ping'an reflek naik, ia bergidik geli setelah mendengar bisikan Junhao yang hampir mirip dengan bisikan syaiton.
Junhao menegakkan badannya dan melihat respon Ping'an. Ia sudah bersiap, jika Ping'an menolak dia akan melakukan hal di luar nalar yang akan membuat Ping'an mau.
"Gimana?" tanyanya.
Ping'an berpikir sejenak. Ia seperti mencurigai ajakan pria bermata sipit ini. Pasalnya, mereka belum pernah akur selain saat perkelahian di kelas 10 kemarin. Setelah perkelahian itu bubar, mereka juga kembali berkelahi seperti biasanya.
"apa anak ini mau nembak gue ya?"
••••
Seperti biasa koridor kelas 12 akan dipenuhi oleh para fans Zhusha, dan didominasi oleh fans Zhixin. Sebenarnya mereka-mereka ini sudah beberapa kali dilarang agar tidak memenuhi koridor ketika pelajaran akan dimulai. Akan tetapi, keras kepala sudah menjadi sifat alami perempuan. Sehingga larangan itu tidak berlaku lagi bagi mereka. Sekalipun kedapatan dan dihukum, mereka tidak akan jera dan bahkan mereka rela dihukum lari keliling lapangan asalkan hadiah mereka bisa sampai kepada pria pujaan mereka.
"Permisi permisi..." ucap seorang gadis yang berusaha melewati kerumunan fans Zhixin.
"Permisi.. " ucapnya lagi saat ia bertemu salah satu fans yang memiliki proporsi tubuh yang lebih besar darinya.
Gadis yang bername tag Zuanhu tersebut berbalik badan dan menatap Fuya, gadis yang sedari tadi mengucapkan permisi padanya.
"Kenapa?" tanyanya judes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Love You - TF FAMILY
FanfictionMasa remaja adalah masa yang paling penuh warna. Dimana waktunya manusia untuk mencoba banyak hal baru. Diantaranya adalah soal percintaan dan belajar untuk menjadi dewasa. Dalam remaja hal percintaan adalah hal yang paling menyenangkan. Namun, sek...