19

79 6 11
                                    

Pembukaan acara pun dimulai dengan iring-iringan marching band yang dipimpin oleh Chenxing sebagai mayoret. Penampilannya yang cantik dan paripurna bagai bidadari membuat semua orang terpukau dan terfokus padanya. Tak disangka, salah satu murid, yang sedang duduk di bangku tribun, menatap dengan penuh kagum ke arah Chenxing, sejak awal dia memang sudah sangat antusias dengan acara pembukaan ini, karena ia tahu Chenxing menjadi mayoret dan tentunya akan menjadi sangat cantik, sesuai yang ia harapkan.

"Run, yang jadi mayoret cantik ya, siapa namanya, kenal ga?" tanya Zeyu dengan wajah polosnya, bisa-bisanya dia tidak mengenal adik dari leader bandnya.

"Itu Chenxing" jawab Tianrun singkat dengan wajah tanpa ekspresi.

"WHAT?" Zeyu terkesiap, mulutnya terbuka lebar karena kaget setelah mengetahui bahwa yang barusan ia puji adalah Chenxing. "Kok gak kayak Chenxing sih? Dia oplaskah demi jadi mayoret?" tanyanya namun kini dengan nada meledek.

Tianrun meliriknya tajam, "Oplas gimana sih? Apa ada orang oplas langsung pulih dalam sehari?"

Zeyu dengan masih kekeh menjawab, "Ya manatau aja dia main oplas-oplasan, hahaha"

Tianrun memutar bola matanya karena sedikit kesal, tidak seharusnya dia menanggapi perkataan random Zeyu. Ia pun kembali melihat ke arah Chenxing, beberapa murid mengeluarkan ponsel mereka dan merekam barisan marching band tersebut, dan mata Tianrun tiba-tiba tertuju pada salah satu pria yang ada di barisan marching band itu.

"Tch" decaknya pelan.

Ekspresi wajah Tianrun tidak bisa berbohong, kecemburuan dari dalam hatinya sudah mulai membara ketika melihat pria yang bernama Jiazhen begitu memperhatikan Chenxing. Senyuman Jiazhen begitu tulus memandang Chenxing yang piawai menjadi seorang mayoret, tak jarang mereka eyes contact dan saling senyum. Karena hal itu, Tianrun tidak bisa tenang, ia mengepalkan tangannya kuat dan bergumam dalam hatinya, "Tunggu aja nanti"

Setelah beberapa menit, penampilan spesial dari marching band pun selesai dan disambut tepuk tangan yang meriah dari semua orang yang ada di sana. Kepala sekolah berdiri di podium dan mengambil alih, ia menyalakan mikrofon dan berkata, "Selamat pagi semuanya. Terima kasih telah hadir dalam acara yang sangat spesial ini, peringatan ulang tahun sekolah kita yang ke-50. Tidak terasa, sudah setengah abad sekolah ini berdiri, memberikan ilmu, dan membentuk generasi demi generasi." 

Suasana hening sesaat. Mata para siswa dan guru tertuju pada kepala sekolah yang tampak bersemangat. "Hari ini, kita tidak hanya merayakan sejarah, tetapi juga menatap masa depan dengan penuh harapan. Mari bersama-sama kita lanjutkan tradisi, meningkatkan prestasi, dan menjadikan sekolah ini tempat yang semakin membanggakan bagi kita semua." Tepuk tangan kembali menggema, lebih hangat dan penuh antusias.

Kepala sekolah melanjutkan dengan senyum tipis di wajahnya. "Setelah ini, kita akan memasuki rangkaian acara yang telah disiapkan khusus untuk kalian semua. Pertama, akan ada perlombaan olahraga yang terdiri dari sepak bola, basket, dan atletik, di mana tim-tim dari setiap angkatan akan bersaing memperebutkan gelar juara. Kami ingin melihat semangat sportifitas kalian," ucapnya sambil melirik ke arah para siswa.

"Tidak hanya itu, juga akan ada persembahan spesial dari beberapa klub ekstrakurikuler. Klub tari, musik, dan teater sudah menyiapkan penampilan yang luar biasa untuk menghibur kita semua. Jadi, jangan sampai terlewat!"

Suasana semakin hidup saat kepala sekolah mengungkapkan acara puncaknya. "Dan tentu saja, kita akan menutup hari spesial ini dengan sesuatu yang tak terlupakan. Pada malam terakhir acara, kita akan mengadakan Prom Night yang akan berlangsung di Grand Imperial Hotel, hotel milik keluarga Zhao yang menjadi salah satu donatur untuk acara ulang tahun sekolah kita tercinta ini."

Say Love You - TF FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang