1

329 12 1
                                    

Seorang gadis cantik sedang memakan camilan yang ia simpan di dapur sejak beberapa hari lalu, dia menikmati camilan itu dengan menonton sebuah series yang sedang ramai-ramainya dibicarakan oleh anak muda jaman sekarang. Saking asyiknya menonton, dia tidak menyadari adanya sebuah gelas dengan air di dalamnya yang berada di samping kanannya dia berada. Dia menyenggol gelas itu hingga pecah dan menumpahkan air di dalamnya.

Cranggg..!!

"Aishh.. pecah lagi!"

Dia langsung bergegas untuk membersihkan pecahan-pecahan gelas itu, dia mengambil sapu dan serokannya untuk membawa pecahan itu tanpa menyentuh tangan secara langsung. Selesai membersihkan pecahan-pecahan gelas itu, Su jiefan sang gadis cantik langsung membuangnya dan hendak mengambil sesuatu untuk membersihkan air yang tumpah.

Saat Su jiefan sedang mengambil barang, seorang remaja yang berusia satu tahun di bawah Jiefan datang dari arah tangga dan memanggil namanya.

"Jiejie! Jiejie dimana?!!" Teriak Su Xinhao, adik Jiefan.

Su xinhao menengok ke kanan dan kiri, berharap menemukan keberadaan Jiefan. Sampai-sampai, dia tidak memperhatikan langkahnya, dia menginjak air tumpahan itu hingga terpeleset dan kepalanya membentur ujung meja makan yang cukup tajam. Xinhao tergeletak dengan keadaannya yang tidak sadarkan diri dan kepalanya mengeluarkan sedikit cairan berwarna merah.

Tak lama kemudian, Jiefan kembali dengan sebuah kain di tangannya. Dia terkejut saat melihat adiknya tergeletak di dekat meja makan, dengan keadaan tak sadarkan diri.

"XINHAO!!!" Teriaknya panik.

Jiefan berlari ke arah Xinhao dan melihat adanya cairan merah yg keluar dari kepala Xinhao. Jiefan berteriak meminta tolong, berharap seseorang mendengar kesulitannya.

•••••

Xinhao dilarikan ke rumah sakit. Dan sekarang, Jiefan sedang berhadapan dengan seorang dokter yang baru saja menyelesaikan tugasnya memeriksa keadaan Xinhao, dan Xinhao sekarang sedang tergeletak di ranjang pesakitan.

"Bagaimana dengan keadaan adik saya, dok?!" Tanya Jiefan penuh kekhawatiran.

"Adik anda tidak apa-apa, hanya saja dia mengalami keretakan di tulang ekornya yang menyebabkan penglihatannya memburuk! Dan benturan di kepalanya..... Untung saja itu tidak terlalu keras, jadi tidak memperburuk penglihatannya" Jelas sang dokter menjelaskan keadaan Xinhao.

"Tapi dia masih bisa melihat lagi kan dok?!" Pertanyaan kedua Jiefan sebagai keluarga pasien.

"Tenang saja, pasien masih bisa melihat. Hanya saja penglihatannya berkisar 30% dari penglihatan orang pada umumnya. Saya akan menjadwalkan pasien untuk pergi memeriksa keadaan penglihatannya dan mengontrol penglihatannya." Ucap dokter itu meminimalisir rasa khawatir dari pasiennya.

Jiefan tidak tau harus bagaimana, dia merasa lega karena adiknya tidak kenapa-napa. Tapi di satu sisi dia merasa bersalah dan khawatir terhadap adik satu-satunya itu.

•••••

Xinhao memasuki rumah dengan meraba-raba sekitarnya untuk memastikan tidak ada sesuatu yang menghalangi jalannya. Jiefan ingin membantu Xinhao, tetapi xinhao selalu menolak bantuannya.

"Dek! Mau kemana?" Tanya Jiefan saat Xinhao membelokkan tubuhnya.

"Gak perlu tau!" Jawab ketus Xinhao.

"Jiejie anterin ya?!" Tawar Jiefan.

"Gak perlu!" Lagi-lagi Xinhao menjawab Jiefan dengan ketus.

Jiefan hanya bisa menghela nafas pasrah dengan adiknya itu. Belum jauh Xinhao melangkah, kakinya tanpa sengaja menendang sebuah lemari hias. Dia meringis kesakitan karena jari kakinya yang membentur lemari itu.

Say Love You - TF FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang