[16]✨✨

6 1 0
                                    

Sudah tiga hari berturut-turut mata indah,abu-abu itu tertutup tak ada niatan untuk membukanya.

Tiga hari pula argan menunggu cowok itu untuk sadar.

Argan berjalan ke arah wastafel untuk mencuci tangganya,menghindar bakteri. Setelah mencuci tangganya baru lah ia menggunakan masker dan jubah yang di sediakan pihak rumah sakit.

Ia menghampiri liam yang yang terbaring tak sadarkan diri selama tiga hari.

"Maafin gue,andaikan waktu itu gue anterin lo sampai rumah--mungkin lo gak akan sampai koma gini"

"Tenang ajah penyakit lo gak akan gue bocorin,sebelum lo yang ngeluarin fakta ini dari mulut lo sendiri"

"Gue minta maaf,sekarang gue nyesel yam"

Dari luar terlihat wanita baya yang sedang menyenderkan punggungnya di dinding rumah sakit "mama Minta maaf" Lirihnya sambil mengusap air matanya yang telah turun membasahi pipinya.

***

"Key?" Tepuk zelyn pada pundak keysha yang sedaritadi melamun,menatap ke luar jendela dengan tatapan kosong.

Tepukkan itu membuat keysha Terlonjak kaget"i-ya zel kenapa?"Tanyanya saat sudah sadar dari lamunannya.

"Kenapa tiga hari ini lo ngelamun terus?"

Keysha terdiam beralih menatap keluar jendela,menatap beberapa siswa-siswi sedang bermain bola di lapangan.

"Gak papa"

"Key,gue sahabat lo kan?cerita ajah kalau ada masalah".

Keysha terdiam memikirkan ucapan zelyn" Abang gue ze"isaknya sambil berhambur ke pelukan zelyn.

Zelyn heran namun tetap membalas pelukan keysha "nangis ajah dulu sampai hati lo tenang" Ucapnya membiarkan keysha menangis,meluap kan isi hatinya.

"Udah?"tanya zelyn saat keysha mulai tenang.

Keysha menggangguk mengusap sisa air matanya, lalu membenarkan rambutnya yang berantakan.

"Abang lo kenapa?cerita pelan-pelan ajah"

"Ze abang gue koma" Lirihnya membuat zelyn kaget.

"Abang lo yang kemarin malam lo telfon?" Tanyanya membuat keysha menggangguk lemah.

"Kalau boleh tau karena apa?"

"Karena om gue"

Zelyn menyipitkan kedua matanya "maksudnya bokap abang lo?" Tanyanya membuat keysha menggangguk lagi.

"Lo mau kan temani gue jengukin abang gue?"

Zelyn menggangguk kecil "mau"

***

Drap! Drap! Drap!

Terdengar suara langkah kaki yang begitu berat.membuat argan menoleh ke arah sumber suara.

"Ndhu,dan?" Herannya saat melihat kedua sahabatnya itu datang dengan keringat yang bercucuran.

"Huhh!!sabar nafas gue sesek"ucap pandhu cepat saat melihat argan akan membuka mulut untuk bertanya.

Argan menggangguk" Duduk dulu"

Keduanya menggangguk lalu mendudukkan bokongnya ke kursi besi yang ada di luar ruangan liam.

"Ituu--"

Plak!!

"Sialan ngpain lo mukul gue" Tanya argan sambil mengusap bekas pukulan pandhu.

"Eh lo jahat banget ya,kaga kasih tau kita kalau liam di rawat di rumah sakit"

Argan terdiam sungguh ia lupa untuk mengabari ketiga sahabatnya itu."aishh gue lupa sorry"

"Halah argan pea" Kesal pandhu.

Argan menatap mereka dengan intens"bang kalandra mana?"tanya argan saat ia tak melihat kehadiran satu sahabatnya.

Keduanya mengeleng sambil mendelikkan bahu secara bersamaan "tadi gue udah nge- chat dia tapi belum di balas"

"Tumben"

"Gue gak tau"

"Gimana keadaan liam gan?" Tanya pandhu pada argan yang terdiam.

"Sejauh ini belum ada kemajuan" Ucap argan frustasi.

"Maksudnya gimana?sebenarnya dia kenapa sih gan kok bisa sampai koma gitu"

Sebenarnya argan enggan untuk memberi tahu tapi--" bokapnya"

"What?om wira?" Kaget danu.

Argan mengangguk lesu"gak usah di perjelas lo pada pasti udah tau maksud gue"

Keduanya saling pandang heran dengan ucapan argan.

***

"Hai cewek" Sapa seseorang pada zelyn.ia berusaha mengimbangi langkah gadis itu.

"Ya kak" Jawabnya dengan lesu.

"Loh kok tumben lesu gini?"

"Zelyn lagi capek ka"

"Ha?seorang zelyn bisa capek"

Zelyn memberhentikan langkahnya"iih apaan si kak"cubit zelyn pada perut Arya.

"Aw--i-iya zel,lepasin sakit tau"

"Kak arya juga ngeselin" Ucap zelyn sambil menaruh kedua tanggannya di depan dadanya.

"Iya-iya kaka minta maaf" Maaf Arya sambil mencubit gemas pipi zelyn.

"Tu kan mulai lagi" Ucap zelyn sambil mengambil ancang-ancang untuk memukul Arya.

Saat akan melayang pukulannya,terlebih dahulu Arya berlari menghindar pukulan zelyn "welee pukul ajah kalau bisa"

Zelyn membulatkan matanya menatap kesal Arya yang berlari"awas ajah kak,kalau dapat tak sate koe"ucap zelyn sambil berlari mengejar Arya yang sudah lamanya jauh.

***

Pah tolong ngertiin liam,liam juga mau di sayang sama papa bukan cuma Cherly ajah yang butuh, LIAM JUGA PAH!!"

"Kamu liam--" Tunjuk wira ke arah wajah Liam.

"Kenapa apa Liam gak patut untuk di sayang kaya Cherly?kenapa papa selalu nuntut Liam buat ini itu?nuruti kemauan papa?.ken--apa p-ah." Nafas lima tercekat.membuatnya semakin sulit bernafas.

"Pasang oksigen kamu"

"Bi--biarin li-liam ma-ati. Se-sesuai,sama ke-mauan papa"

Wira memejamkan matanya saat mendengar ucapan liam.gegas ia memasangkan paksa selang oksigen ke mulut liam.

"jangan buat saya di tuduh membunuh kamu"

Liam tersenyum pahit mendengar ucapa papanya"kenapa?kalau liam mati sekarang gimana?"

"Liam jaga omongan kamu,papa tidak suka.
mendengar kalima mati itu."

Brak!!!

Suara pintu yang di tendang dengan keras.
Memperlihatkan seorang dokter dengan di ikuti keempat sahabatnya.

Setelah mereka berlima masuk.tibalah wanita baya yang di ikuti dua gadis yang sangat iya kenali.

Ana--mama Liam mendekati suaminya dan...

Plak!!!

-
-
-
-
-

Cinta Terakhir Untuk Liam[Tamat]-[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang