[23]✨✨

10 2 0
                                    

                  ✨[Happy Reading]✨

*
*
*

Subuh tadi liam sudah berangkat dengan argan yang menjemputnya,dan hanya meninggalkan secarik kertas kata pamit.

Sebenernya liam belum di perbolehkan untuk pulang di karenakan tubuhnya yang masi membutuh istirahat pasca koma selama seminggu kemarin.

Dan zelyn?dia hari ini sudah di perbolehkan untuk pulang di dalam ruangannya ia sedang mengemasi barang-barangnya lalu naik ke dalam mobil.

"Udah zel?" Tanya seorang cowok di kursi kemudi.

Zelyn menggangguk sambil tersenyum.cowok itu juga ikut tersenyum saat melihat zelyn tersenyum dari arah kaca.

Mobil berjalan dengan kecepatan sedang,zelyn memilih membuka kaca mobil itu untuk menikmati angin sepoy-sepoy. Tampak angin itu menerpa wajah cantiknya.

Tak jarang ia mengigil karena udara subuh itu.

Setelah menempuh beberapa jam zelyn akhirnya sampai di kediamannya.cowok itu sengaja memarkirkan mobilnya agak jauh dari rumah zelyn. Entah apa motifnya.

Cowok itu turun dari mobil lalu berjalan ke arahnya membantu membukkan pintu mobil."silahkan ndoro ratu"senyumnya.

Dengan senang hati zelyn turun dari mobil lalu menuju bagasi untuk mengambil barang-barangnya.

Saat tengah berjalan zelyn tak sengaja menjatuhkan tasnya.

Deghh!!

Jantungnya terpacu sangat cepat takkala melihat bendera berwarna putih berkibar di depan rumahnya. Bahkansudah banyak jejeran motor.

"Maksudnya apa ini" Tanpa memperdulikan Arya zelyn berlari cepat memasuki rumahnya.

Terdiam saat melihat kalandra yang menangis di samping jasad,entah lah itu jasad siapa.

"Bang?" Tanya zelyn dengan tanda tanya,saat sudah duduk di samping kalandra.

Kalandra tak menjawab lebih memilih membuka kain yang menutupi jasad itu.

"Hehh ini siapa bang?gak mungkin kan?" Zelyn terkekeh sambil menitihkan air mata.menatap manik kalandra lekat.

Kalandra tak menjawab beralih memeluk adiknya yang tengah menangis sesenggukan.

"B-bang" Panggilnya lirih.

Beralih menatap jasad orang yang ia sayangi"yah?ayah kok tega sih ninggalin kita berdua sendiri,ayah tau kan kalau kita cuma punya ayah seorang"bicara zelyn pada jasad ayahnya ia menangis memeluk wajah pucat ayahnya.

"Dek jangan sampai air matanya jatuh mengenai jasad ayahnya yah" Tegur seorang ibu-ibu saat melihat zelyn yang menangis sambil memeluk jasad ayahnya.

Zelyn yang mendengar teguran ibu-ibu di depannya buru-buru menghapus air matanya.

Ia menatap lesu ke arah kalandra sambil menitihkan air mata tak henti.Kemudian menatap Arya yang duduk tak jauh dari tempatnya.

Sesaat kemudian pandangannya mengabur.samar-samar ia mendengar suara teriak semua orang yang kaget saat melihatnya jatuh ke pelukkan kakanya.

"Zel jangan gini dek"

***

"Udah pada belajar kan?jangan sampai belum hari ini kita ujian MTK terlebih dahulu"

Mendengar ucapan guru tersebut semuanya bersorak tak senang.

"Aihh bu kok bisa ya ada MTK segala" Kesal pandhu.

"Gimana sih kamu ndhu padahal cinta-citanya bagus"

"Ih emang ibu tau apa cinta-cita saya?" Tanya pandhu.

"Cita-cita kamu pasti mau jadi guru MTK ya" Tebak guru itu mengundang tawa saksi kelas.

"Ih ibu sok tau" Tawa seisi kelas semakin pecah saat melihat wajah merah guru mereka.

"Sudah-sudah" Guru itu melerai keributan."cepat di kerjakan waktu terus berjalan,ibu tinggal dulu"

"Bjir co peca pala gue" Kesal pandhu sambil memegang kepalanya yang rasanya inggin meledak.

"Ndhu bisa diam gak sih cocot mulu dari tadi" Kesal seorang gadis yang duduk di belakang pandhu.

Pandhu memutar badannya menatap gadis itu "kenapa?mau dengerin cocot gue lagi gak?hmm!"

Mendengar perkataan pandhu membuat Cewek itu glagapan"mending lo lanjut ngerjain tugas"

"Lo salting yah karna gue tatap" Goda pandhu.

"Najis jir salting sama duda perjaka kaya lo"

"Eh kurang ajar lo ya,tapi bener sih gue emang duda tamvan dan perjaka" Banga pandhu.

Gadis itu memutar bola matanya malas "minusnya miskin"

Pandhu kesal saat mendengar ejekan gadis itu kesalnya bertambah saat mendengar kekehan keluar dari mulut seseorang yang berada di sampingnya.

"Kurang asem emang"pandhu membalikkan badannya menghadap ke kertas soal ujiannya.

"Ini syulit, yam lo bisa jawabnya?"tanya pandhu saat melihat lembar jawaban liam sudah terisi beberapa.

"Dikit"

"Yam" Pandhu memohon memasang wajah memelas"bagi dong"pinta pandhu sambil memukul pelan lengan kekar milik sahabatnya.

Liam diam tapi terlihat mengeluarkan satu buku yang sering ia gunakan untuk mencatat murid-murid bandel lainnya.

"Eh yam,yam gue canda kali" Ucap pandhu menghentikan pergerakan liam yang ingin mencatat namanya di daftar siswa kls 12 ipa2(mencontek).

Pandhu kembali memperbaiki posis duduknya lalu kembali menatap kertas soal dan jawaban"pening njir"

"Gwenchana...gwenchana yo gwenchana yamete" Frustasi pandhu.

***

Megan dan keysha berjalan cepat memasuki rumah zelyn yang masih ramai kala itu.

Tanpa ba bi bu mereka masuk ke dalam kamar zelyn.terpaku saat melihat zelyn yang memeluk kedua lututnya di bawah kasur.

Karena anak kls 12 sedang menjalani ujian jadi anak kelas 10 dan 11 di liburkan selama kelas 12 ujian.

Berjalan perlahan mendekati zelyn."ze?"panggil keysha saat sudah duduk di sebelah zelyn.

Zelyn tetap diam memandang lurus ke depan "ze?" Pangil Megan lagi.

Nihil zelyn tak menghiraukan keberadaan mereka tetap diam membeku sesekali mengusap air matanya yang turun membasahi pipinya.

Keysha meraih tanggan zelyn untuk mengenggamnya berharap bisa menyalurkan sedikit kekuatannya.

"Ze-ze tanggan lo berdarah itu" Kaget keysha saat ia memegang tangan zelyn yang sudah berlumuran darah,terlihat ada beberapa luka di di tangganya.

Segera mengecek ke arah kamar mandi."ya Tuhan ze l-lo ngapain sih"

-
-
-
-
-

Waduh baru aja pulang dari RS udah... 🗿💪
Dahla bantu votenya ya ✨💍

Bersambung..

Cinta Terakhir Untuk Liam[Tamat]-[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang