[17]✨✨

6 1 0
                                    


                       ✨[Happy reading]✨

*
*
*

                                         *
        Hargai author dgn memvote cerita ini

                                         *

Plak!!

Satu tampar berhasil membuat mereka semua terdiam.

"Apa maksud kamu ana" Ucap papa lima sambil memegangi pipinya yang terasa perih.ia menatap nyalang istrinya itu.

"Itu adalah tamparan supaya kamu sadar atas perbuatan kamu selama ini ke liam"bentak mama liam sambil menunjukan wajahnya wira.matanya memerah menahan buliran benih itu untuk tidak jatuh.

"Mah--p-pah"panggil liam terbata-bata.ia menatap kedua orang tuanya.

Ana berlari ke arah brankar milik liam.menggenggam erat tanggan dingin liam

"kenapa sayang?"

"Ma-mama sa-sama pa-pah ja-jangan  sering berantem ka-karena liam.li-liam gak bi-bisa tenang mah."

"Liam kamu ngomong apa sih,mama gak suka dengar kamu ngelantur gini"

"Li-liam minta maaf
ma-mama,pa-papa,karena gak bi-bisa ja-jadi anak pe-pertama yang mama pa-papa mau"ucapnya sambil menahan sesak.

"Liam bangun cuma ma-mau ngucapin maaf li-liam yang te-terakhir"

"Yam lo ngomong apa sih gak jelas banget" Kesal argan saat mendengar ucapan Liam yang makin melantur.

Liam tersenyum,senyum itu tak luput dari wajah tampannya "makasih u-untuk se-semuanya,janji gak boleh na-nangisin kepergian gue."Liam berucapan sambil menarik nafas dalam,mencoba mengatur nafasnya"se-selamat ti-tinggal kota ja-jakarta--"

Nafasnya mulai memburu,sangat sulit untuk menghirup oksigen yang ada di ruangan nuansa putih itu.

Argan yang melihat itu menyeka air matanya lalu berjalan dengan lemas ke arah Liam. "I-ikuti gu-gue" Ntah sejak kapan bibir argan bergetar bahkan matanya tak hentinya mengeluarkan buliran benih itu.

"A-asyhaduallah i-ilahailallah

"Aa-asyhaduallah i-ilahailallah"

"W-waashadu a-ana m-muhammadaroaulullah"

"W-waashadu a-ana mu-muhammadarosulullah--"

Itu kalimat terakhir yang di ucapkan liam sebelum akhirnya ia menutup matanya erat-erat.

"Liam!!" Triak argan saat melihat liam menutup matanya erat.sambil senyuman itu tak terlepas dari bibirnya.

"I-inalilahi Wainalilahi roji'un"

Tes!!

Air mata wira terjatuh dari pelupuk matanya, hatinya sakit saat melihat liam yang menutup matanya erat. Sangat erat dan tak mau membuka kembali mata abu-abu miliknya. "Li -liam" Lirihnya.

"Hahh--hahh"

Wira terbangun tepat jam empat subuh nafasnya memburu.saat mendapatkan mimpi buruk.ia mengedarkan pandangannya,melihat seisi ruangan itu.

"di kamar"batinya.

"Teryata cuma mimpi" Lirih wira sambil mengatur nafasnya yang memburu,jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya "mimpi buruk apa ini" Ucap wira lagi.ia mengusap jejak air matanya yang turun membasahi pipinya.

Wira menoleh ke arah istrinya yang masih terlelap,dadanya terasa sakit saat kembali mengingat mimpi itu.

***

"Pulang,jadi kan?" Tanya gadis berambut sepunggung pada teman sampingnya.

"Iya jadi"

"Ada kemajuan gak?" Tanya gadis itu lagi

Keysha mengeleng lemah "gak ada"

Zelyn beralih merangkul pundak Keysha "udah gak usah sedih do'ain yang terbaik,semoga cepet sadar."

"Aamiin"

"Udah jangan sedih lagi nanti gue kasih nomor abang gue"

Mata Keysha langsung berbinar menatap wajah zelyn dengan berseri-seri."lo baik banget deh ntar gue traktir baso! Deh"seru Keysha dengan semagat 45.

zelyn tertawa melihat tingkah Keysha yang sangat mengelikan di matanya "alah kalau di baikin baru ngebaikin bale" Sinis zelyn.

"Hehehehe" Tawa Keysha.

"Zel bole lah daftar jadi kaka ipar lo"

Zelyn menatap Keysha dengan sinis"idih kaga mau gue"

"Jaat banget lo tapi  thank's ya zel dah kasih lampung hijau" Senang Keysha saat melihat notif dari zelyn.

"Iya,itupun kalau chet lo di bales.Gue sebagai adek ajah kaga"

"Sabar ze ini ujian"

Zelyn hanya mencibir kesal.

***

Saat keduanya sampai di depan pintu kelas tiba-tiba zelyn mendapatkan pangilan alam.

"Key gue nitip tas ya mau ke toilet" Lepar zelyn pada Keysha.

"Iya,cepetan udah mau masuk"

"Sip"

Buru-buru zelyn memasuki salah satu bilik kamar mandi itu.

Saat akan keluar,zelyn menghentikan langkahnya saat mendengar ada seseorang yang berbicara di luar.

"Lo udah hilangi barang bukti kan?" Tanya seseorang.

"Lo tenang ajah,gue udah hilangi barang bukti"

"Bagus"

"Jangan lupa bayaran gue"

"Lo tentang ajah bentar lagi gue tf"

"Gue bakalan tunggu itu"

"Oke tapi lo beneran udah hapus barang bukti kan?"

"Lo ngeraguin gue?"

"Gue cuma takut"

"Kalau ketahuan lo yang bakal gue tuduh duluan"

"Sialan kenapa harus gue"

"Lo yang ngerencanain kan?"

"Tapi lo yang ngelakuin"

"Sial!! Lo yang ngerencanain buat bunuh Mauren kan"

Deghh!!!

Zelyn yang masih bersembunyi di salah satu bilik menutup mulutnya.ia tak menyangka jikalau sahabatnya itu akan di bunuh seperti ini"kok gue curiga sama--"zelyn menjeda  ucapnya.

***

-
-
-
-
-

Dah segini dulu,author lagi sibuk 🗿🙏

Bantu vote yah buat menghargai cerita inihhh.

Thank you <3.

Cinta Terakhir Untuk Liam[Tamat]-[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang